Asa itu, gadis yang ditekan sama Papanya, yang dia pentingin cuma belajar, belajar, belajar, dan nilai.

Asa nggak pernah dapet kebahagiaan dari Papanya, dia tertekan, dan dia bahkan nggak bisa bergaul sama orang-orang seusianya karena terus dituntut belajar.

Di sini, Asa keliatan banget kan kalau dia itu kurang kasih sayang.

Asa ngerasa terus tertekan...

Asa ngerasa nggak dihargai...

Asa ngerasa keberadannya itu cuma membawa dampak buruk buat Papanya...

Pokoknya Asa ngerasa nggak pernah bahagia, sama Papanya.

Dan di saat Elvan dateng di kehidupannya.

Asa mulai ngerasa keberadaannya dihargai...

Asa mulai ngerasa ada kebahagiaan kecil yang dia dapet dari luar tadi.

Asa mulai disayang, diperhatiin, dihargai, dibutuhin...

Dan semua itu, bikin Asa merasa dirinya itu berharga buat Elvan.

Asa merasa Elvan itu bisa kasih kebahagiaan yang nggak bisa dia dapet dari Papanya gitu.

Asa merasa, wah Elvan itu adalah orang yang bakalan bikin dia bahagia selamanya.

Dari situ, si Asa mulai menganggap kalau Papanya nggak penting.

Asa ngerasa nggak bisa bahagia sama Papanya, yang bikin dia bahagia justru si Elvan.

Karena itu, Asa mulai menganggap kalau Elvan itu adalah kebahagiaannya.

Dan karena itu, Asa jadi, ya mau aja, pokoknya apa yang Elvan mau, ya dia kasih. Yang penting Elvan masih ada di sisinya gitu lho.

Yang penting Elvan sama dia terus.

Mau uang, mau waktu, bahkan sampai keperawanannya pun dia kasih.

Dan, waktu semuanya makin nggak terkendali?

Waktu Asa hamil?

Elvan kemana?

Dia kabur.

Di saat Asa ada di titik terendahnya. Elvan, yang dia pikir bakalan kasih kebahagiaan selamanya. Justru kabur, ga peduli, bahkan jadi kasar.

Nyesel nggak? Ya nyesel lah!
Kalau orang normal, pasti nyesel!

Dan kalian tau, siapa yang ada di sisi Asa di waktu terpuruknya?

Siapa yang tetep ada di samping Asa, bahkan waktu dia udah ngelakuin kesalahan fatal kayak gitu?

Orang tua, Papanya.

Orang yang selalu ada di sisi Asa bahkan saat dia berada di titik terendahnya adalah, Papanya.

Meskipun dia selalu menekan Asa, mukulin Asa, marahin Asa, nggak pernah perhatian, atau bahkan nggak pernah Asa pikir dia bakalan dapat kebahagiaan dari Papanya.

Tapi itu, Papanya masih stay di sisinya.

Papanya bakalan berjuang cari solusi, biar hidup Asa nggak terpuruk lagi. Sesulit apapun itu, dia bakalan cari jalan keluar.

Kenapa? Karena orang tua peduli sama anaknya.

Orang pertama yang selalu ada di sisi kita, baik lagi seneng, susah, sedih, bahkan waktu kita terpuruk pun. Mereka akan tetep stay di sisi kita.

Dan saat itu, Asa baru sadar.

Ahh, jadi Papanya beneran peduli sama dia.

Papanya sayang banget sama dia, Papanya bahkan nggak peduli lagi sama perusahaan yang ia bangun bertahun-tahun lamanya, yang dia utamain adalah solusi buat Asa.

Itu, kebahagiaan yang sebenarnya.

Dan Asa pun nyesel udah ngelakuin semuanya, dia nyesel udah terjerumus ke hal-hal negatif sampai bikin masa depannya hancur.

Gimana menurut kalian?

Kok banyak ya nulis ginian aja 730 kata.

Buat orang-orang yang baca ini. Mungkin kalian ada di posisi kurang kasih sayang atau apapun itu...

Tolong...

Jangan sampai terjerumus ke sana, ya? Jangan sampai, minum lah, narkoba lah, anu-anuan lah...

Tahan, tahan aja. Coba alihin perhatian kalian ke hal-hal yang lebih positif.

Asah hobi, nonton film, belajar, banyak kegiatan positif yang mungkin bisa bikin kalian bahagia.

Jangan lakuin sesuatu yang bakalan bikin kalian nyesel ke depannya.

Tolong, ya.

Orang yang bisa jaga kalian adalah diri kalian sendiri.

Dan coba berpikir positif. Se-cuek, se-nggak peduli, se-nggak pengertian, orang tua kalian, mereka tetep sayang sama kalian.

Beberapa orang tua cuma nggak tau cara show up perasaan mereka.

Beberapa orang tua nunjukin kasih sayang mereka lewat amarah.

Beberapa orang tua emang cuek, tapi mereka diem-diem perhatian sama kamu.

Beberapa orang tua emang keliatan nggak peduli, tapi siapa tau kalau mereka adalah orang paling cemas tentang masa depan kamu.

Dan satu hal yang perlu kalian tau...

Orang tua adalah orang pertama yang paling, paling, dan paling, peduli sama kita.

Meski nggak ditunjukkin, meski nggak kita liat, dan meski nggak kita rasain. Tapi percayalah, mereka peduli sama kita dengan cara mereka sendiri.

Bentar ya...

Part 19 aku update besok pagi, kalau nggak ya siang. Ada yang nunggu kah?

DASA (END)Where stories live. Discover now