"Jangan samakan Nona Juliet dengan masa lalumu. Mereka pergi dengan cara berbeda, masa lalumu meninggalkan dirimu disaat semuanya baik-baik saja. Tapi Juliet dia mempunyai alasan jelas, karena kau menyakitinya."

Victor tercenung, dia bangkit berdiri sempoyongan sampai Jack menolongnya saat Victor hampir terhuyung, pria itu merapihkan penampilannya.

"Aku harus pergi menemui Juliet."

"Kau tidak perlu gegabah, Juliet itu bagian dari Axton. Apakah kau ingin berpisah dengannya selamanya?" Victor tentu tidak menyukai pertanyaan itu.

"Aku bahkan rela mati."

"Kau gila! Mati konyol dihadapan anak buah rendahan, meninggalkan bayimu dan wanitamu sendirian?!" geram Jack, dia sudah tidak memandang Victor sebagai tuannya melainkan sahabatnya.

"Lalu kapan aku menemuinya?" tanya Victor keras dengan nada frustasi.

"Ada waktu yang tepat untuk menemuinya tanpa harus kau pergi ke mansion Axton."

Itu akan memerlukan waktu yang lama, Victor tidak ingin Juliet pergi darinya. Dia ingin secepatnya Juliet kembali kepadanya, menjadi miliknya seutuhnya.

Aku akan membuatmu kembali padaku, batin Victor.

***

Delapan bulan kemudian...

Juliet sedang mengelus perutnya yang membuncit dengan sayang, dia berjalan mengitari mansion. Wajahnya berseri, sangat berseri saat dia tahu kandungannya sehat dan berkembang dengan baik di dalam rahimnya.

Juliet menyayangi bayinya dia rela melakukan apa saja demi anaknya, karena dia merasa hidup dan tumbuh tanpa seorang ibu. Maka dia akan merawatnya sepenuh hati dan melimpahkan semua yang dia punya demi kebahagiaan anaknya kelak nanti.

Kini Juliet berada di Napoli, Italia.

Calvert memindahkannya ke sini untuk terhindar dari beberapa media massa. Dan Juliet menikmati semuanya yang ada di sini, semakin hari dia merasa lebih baik. Perutnya sudah sangat membuncit sekali. Namun ada kesedihan terselip dan terkadang dia selalu merasa hampa, dia tidak munafik menagatakan tidak rindu pada pria itu.

Ayah dari bayinya, menghilang seolah ditelan bumi. Selama delapan bulan dia tidak pernah muncul di pemberitaan manapun, seperti ditelan bumi.

Juliet sangat merindukannya, semenjak dia tergeletak tidak berdaya, dan tidak menemukan Victor di sampingnya. Adalah luka paling menyakitkan ketika seseorang diharapkan tidak ada di depan mata, kini pria itu meninggalkan sesuatu berharga. Anak mereka, dan semakin hari Juliet sudah bisa memaafkan Victor. Jika pria itu menyesal maka Juliet bisa saja kembali, perkataan itu mungkin hanya terselimuti amarah.

Juliet yakin Victor tidak berniat menyakitinya, namun selama ini dia belum menemuinya. Karena Calvert selalu menghalangi jalannya, dia ingin sekali bertemu pria itu. Bahkan semua akun sosial media apapun dipantau keluarganya.

Juliet juga berpikir, kenapa Victor tidak pernah berusaha mencarinya. Ada dua kemungkinan yang terjadi, Juliet hanya menduga. Yang pertama, terjadi sesuatu kepada Victor, atau dia tidak bisa menemui dan menghubunginya karena keamanan ketat oleh ayahnya.

Juliet menyentuh pinggangnya yang terasa pegal, kakinya juga sudah membengkak. Juliet terus berjalan pagi-pagi sesuai ajaran dokter kandungan, namun kali ini dia cukup untuk melakukan aktivitas ini. Juliet sekarang sudah merasa seperti manusia lemah, tidak mampu menopang tubuh.

Dia merasa pegal jika lama-lama berdiri, berjalan, gampang sekali lapar, malas mandi, dan semacamnya. Bahkan terkadang dia selalu memakai kursi roda jika kakinya sudah sangat tidak mampu menopang.

"Nona, lebih baik anda memakai kursi roda," kata kepala pelayan itu bernama Bertha.

Juliet menganggukan kepalanya dan duduk, didorong oleh pelayannya yang sudah dekat bersama Juliet beberapa bulan ini.

"Apakah Nona sudah meminum susu ibu hamil?"

"Hem, sudah. Sebelum aku berjalan-jalan mengelilingi mansion."

"Lebih baik anda istirahat saja," kata Bertha. Dia sangat cemas dengan keadaan majikannya, terlalu aktif disaat hamil besar yang di dalam perutnya berisi calon manusia.

"Memang berat saat masa-masa hamil, Nona."

"Iya terkadang aku mengeluh seperti nenek sakit pinggang dan susah bernapas setelah bangun tidur." Juliet terkekeh membuat Bertha tersenyum penuh makna.

"Memang, itulah perjuangan seorang ibu. Mengandung sulit, dan mengurusnya juga sulit. Jasa seorang ibu itu sangatlah besar," kata Bertha, Juliet tersenyum dengan tulus.

"Aku merindukan Mommy," gumam Juliet melirik Bertha dan tersenyum sangat manis.

"Kapan aku bisa pulang ke New York?" tanyanya.

"Entahlah, saya tidak tahu Nona. Tuan, mengingatkan saya untuk tidak menjaga Nona. Melakukan penerbangan dengan hamil besar rasanya sangat terlalu berbahaya."

Memang apa yang dikatakan Bertha benar, apalagi semua orang sudah mengetahui jika dirinya adalah seorang Axton. Akan lebih bahaya jika pergi hanya bermodalkan beberapa pengawal saja.

"Aku ingin ada di sana, merindukan beberapa kerabatku," kata Juliet, terutama ingin melihat keadaan pria itu.

"Setelah lahiran nanti, Tuan mengizinkannya. Maafkan saya ini demi keselamatan Nona."

Saat sampai di ruangan, dia melihat ada Dale di sana. Juliet memang tinggal di mansion besar milik Dale. Calvert menitipkan Dale kepadanya, dia percaya kepada Dale. Karena Dale akan menjaganya, seperti Calvert menjaga Juliet.

Walaupun umur Dale sangat muda, dia sangat jenius dan cekatan dalam melakukan sesuatu. Kepintarannya ini tentunya turun dari Darren dan Arla, mereka sangat hebat. Maka Dale juga akan menjadi laki-laki yang tidak tertandingi.

"Dale..." panggil Juliet saat kursi rodanya didorong mendekati Dale. "Kau akan pergi ke mana?" tanya Juliet.

"Sedikit urusan bisnis di Jepang," katanya.

Memang Dale jarang sekali berada di mansion, dia selalu ada di Jepang, dan tiba-tiba lusa malamnya dia berada di negara entah berantah. Dia melakukan perjalanan bisnis di usia muda, pria sangat sibuk sekali.

"Baiklah hati-hati," kata Juliet yang melihat Dale berlalu begitu saja pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan kata pamit.

Dia memang sama seperti pamannya, bahkan lebih parah. Perpaduan Darren yang dingin dan Arla yang kejam, menciptakan satu sosok manusia menakutkan seperti Dale.

***

TBC

Jangan lupa buat kasih komentar sama votenya gais.

Mungkin ga bakalan sering update kaya biasanya waktu kemaren kemaren, karena sudah ada kesibukan lain menanti. Semoga kalian nggak bosen sama cerita ini, aku juga nyempetin buat update:(  

See u,

Jangan lupa follow akun dibawah ini kalau mau tahu informasi atau berbagai macam lainnya. 

 

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora