29. Identical

10K 720 42
                                    

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy Reading!

__________________________________

Juliet membawa bunga matahari satu tangkai yang indah dibawa ke mansion, sebenarnya memang dia sengaja membawanya. Bukan untuk ingin merusak kebun indah tersebut, memang nyatanya ini sangatlah indah.

Terawat dengan baik, hingga bibit itu menghasilkan bunga yang mekar ini. Sesampainya di kamar Victor, dia menaruh bunga tersebut dalam vas yang memang sudah berada di atas meja tidak jauh dari kamarnya.

Jika yang menghiasi adalah bunga tulip mungkin Juliet akan betah memandanginya. Tetapi bunga Matahari memang menarik, seolah menerangi ruangan ini yang di dominasi oleh warna gelap begitu monoton.

Hanya ada hiasan klasik dan elegan, matahari bagaikan salah satu objek yang menarik. Berbeda dengan yang lainnya.

Juliet keluar dari kamar utama, matanya menyapu melihat sekitar. Dia tidak menemukan Victor, hingga satu ruangan yang dituju oleh Juliet, tidak jauh dari kamar ini. Juliet langsung menghampiri ruangan kerja pria itu, setahu Juliet—Victor adalah pria workholic.

Ternyata benar, di sana seseorang masih sibuk membaca berkas. Kakinya yang sudah merasa kuat berjalan sangat normal kembali, keberadaannya memang tidak disadari oleh Victor.

Pria itu sibuk dengan tumpukan kertas dan layar laptop miliknya sangat fokus. Juliet sudah berada di depannya dengan menopang dagu memperhatikannya serius.

"Kau nampak serius," kata Juliet menghentakan Victor akan alam nyatanya, matanya langsung memandang Juliet yang diam dengan wajah datarnya.

"Aku tidak merasakan kehadiran kau di sini," jawabnya langsung fokus kembali kepada tumpukan kertas itu.

"Sepertinya benda itu lebih menarik," kata Juliet langsung menyenderkan bahunya santai.

"Bagimana dengan kakimu, apakah sudah baik-baik saja?" tanyanya dengan wajah yang menatap layar laptop, wajah datarnya dan kacamata menghiasi wajahnya sangatlah menarik.

Namun, tetap saja wajahnya dingin dan datar. Victor tetaplah pria es.

"Aku sudah bisa berjalan," katanya berdiri di jajaran buku, mencari buku yang ingin dia baca. Tetapi hanya buku tentang bisnis, membuatnya kembali muak.

Victor memperhatikan Juliet dari kursi kebesarannya, lalu matanya tiba-tiba menajam. Juliet memakai dress pendek, tidak seperti biasanya. Setahu Victor, gadis itu selalu memakai baju kasual, mengapa dirinya melihat Juliet nampak menarik dari biasanya.

Rahang Victor mengetat saat membayangkan beberapa pekerja pria di mansionnya memandang gadis itu penuh minat. Tangan Victor langsung menyentak kertas ke mejanya, hingga Juliet melirik ke arahnya lagi.

"Ada apa denganmu?" tanya Juliet saat Victor hanya diam memandangnya.

"Kenapa kau memakai dress? Aku lebih menyukai gaya pakaianmu sebelumnya."

"Aku hanya ingin memakainya saja. Mana mungkin aku memakai celana ketat untuk mencoba berjalan kembali? Apa ini terlihat aneh?" tanya Juliet meneliti pakainnya yang memakai dress pendek berwarna merah sederhana.

"Aku tidak menyukai," katanya langsung menghampiri Juliet dan meraih pinggangnya hingga jarak mereka hanya sedikit.

"Tapi kata Jack, aku sangatlah anggun dan menarik memakai ini," katanya tidak terima akan perkataan Victor yang menjelekan penampilannya hari ini.

Mendengar nama Jack makin membuat Victor geram, dia kecolongan. Ternyata sahabatnya telah tertarik dengan apa yang dia miliki saat ini. Iya, dia mengklaim jika Juliet adalah miliknya. Sampai kapanpun.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang