19. Juliet Attack

13.6K 1K 27
                                    

DON'T COPY MY STORY!!!

*******

Juliet kini menaiki mobil miliknya, hadiah dari sang ayah saat kelulusan. Lamborgini keluaran terbaru dengan edisi terbatas, menurutnya ini sangat berlebihan. Tetapi ini bukan sekedar kendaraan biasa, mobil ini mempunyai proteksi kuat dengan sensitifitas baik.

Dilengkapi beberapa kebutuhan yang Juliet inginkan, mobil yang dimiliki keluarga Axton memang tidak dimiliki oleh orang lain. 

Kendaraan Juliet melesat menuju pusat belanja terbesar di New York, memarkirkan mobil tersebut. Juliet sendirian, dia ingin membeli beberapa kebutuhan bahan-bahan di apartemennya,

Semuanya berjalan dengan lancar tidak ada kendali sama sekali, sampai semua lampu di tempat ini meredup dan gelap. Semua orang berteriak kaget, beberapa merasa heran karena biasanya mereka menyalakan generator berjaga-jaga, Juliet merasa ada yang janggal dengan ini semua. 

Sampai speaker di penjuru pusat perbelanjaan ini menyala.

'Halo Juliet Carmen, ready for die?'

Juliet membulatkan matanya mendengar nama dirinya yang disebut, tangannya mengepal. Dia tidak membawa senjata api, karena memang dia tidak pernah membawanya. 

Juliet buru-buru pergi dari tempat ini, dia tahu jika orang itu tengah mengincarnya. Jika dia terus berada di sini dia bisa mengancam ratusan nyawa.

'Semua akses keluar telah diletakan bom waktu.'

Juliet diam sejenak, dia berjalan seperti orang biasa. Suatu penyelamatan utama ketika dia tidak memegang benda untuk melawan. Pandangan Juliet sudah meneliti berbagai arah dengan mata indanya, dia melihat beberapa orang mencurigakan sebelum masuk ke dalam mall. 

Ada satu cara untuk mengetahui siapa mereka, lift di depan sana terbuka lebar. Juliet masuk ke dalamnya bersama dengan satu pria, lalu disusul dua prai lainnya. Dari ketiga lelaki itu, satu di antaranya menunjukan reaksi tidak biasa. Juliet tersenyum miring melihatnya.

"Jadi siapa yang ingin terlebih dahulu?" tanya Juliet lalu menghantam kepala seorang pria ke lift dengan keras, lalu satu kakinya dia gunakan untuk menendang yang lain.

Mereka berkelahi di dalam lift tanpa ada yang tahu, setelahnya Juliet langsung merebut senjata api dan meledakan kepala pria tersebut. Sudah lama sekali dia tidak melakukan hal se ekstrim ini, dia bukan gadis lemah yang hanya tahu tentang teori dalam buku tebal.

"Hey bung, kau hanya tidak tahu siapa lawanmu ini," gumam Juliet. Lalu dia menatap cctv dalam lift, menunjukan jari tengahnya dan,

Dor!

Menembak cctv itu sampai hancur tidak berfungsi. Juliet berlari dengan menelepon seseorang di seberang sana, suara tembakan terdengar di depannya. Juliet langsung mengarahkan senjata dan menembak tepat di dadanya. Keberanian ini dia miliki dia pelajari dari keluarganya yang sangat hebat. Sambungan telepon tiba-tiba berbunyi.

'Ada perlu apa Nona?'

"Mall, New York. Terjadi penyerangan, aku membutuhkan bantuan!" teriak Juliet dengan berlari cepat menuju tangga darurat menuju basemant. 

Sesampainya di basemant dia langsung disambut oleh tembakan yang mengenai ujung pintu. Juliet terkejut, tetapi sebelum dia menarik pelatuknya seseorang menembakan ke arah musuhnya.

Tubuhnya tumbang memperlihatkan seseorang yang sedang menatapnya cemas, dialah Victor. Menyelamatkan nyawamnya, pria itu tahu jika akan terjadi penyerangan disebuah mall. Tentu saja setelah kejadian itu Victor langsung memberi tugas kepada anak buahnya mengikuti Juliet. Setelah tahu gadis itu dalam bahaya dia langsung terburu-buru kemari.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang