03. Who Are You?

21.5K 1.3K 32
                                    

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy reading Readers

******

"Bagaimana keadaannya?" tanya Victor kepada dokter pribadinya, tatapan dingin dia membuat pria paruh baya ini tidak berkutik.

Auranya begitu meyeramkan dan sangat mengintimidasi.

"Dia mengalami pendarahan kepala, beruntungnya saya sudah mengatasi kondisi nona. Hanya saja, untuk siuman dia butuh jangka waktu singkat jika tidak besok mungkin lusa. Saya memberinya vitamin agar kondisi tubuh nona tetap sehat."

"Baiklah," katanya singkat meninggalkan dokter di mansion tempat tinggalnya.

Hanya dia sendiri tanpa keluarga, dan ada beberapa puluhan maid diiringi pengawal menjaga ketat rumah besar bagaikan istana negara. Tidak sembarangan orang masuk ke dalam kecuali mendapatkan izin dari sang tuan pemilik istana ini.

Victor memasuki ruangan yang di sana ada seorang gadis dia tabrak tadi siang, rasanya dia ingin mengutuk dirinya sendiri. Sampai tidak sadar berbuat merugikan dan harus bertanggung jawab apa yang dia perbuat, jika saja dia tidak mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, jika saja gadis ini tidak menyebrang saat lampu berubah bewarna hijau.

Hanya kata seandainya yang dia miliki, untung saja keadaan sepi dan tidak tertangkap kamera cctv. Hanya saja yang dia sesali, kini dia harus menampung gadis asing di depannya.

"Sial," gerutu Victor yang nampak sedang mengalami hal berat hari ini.

Dia terus memperhatikan gadis di depannya ini dengan cukup serius, wajah damainya dan bentuk wajah sempurna; bulu mata lentik, hidung mancung yang kecil dan bibir ranum merah jambu menggoda.

Victor mengakui jika gadis di depannya ini sangatlah manis dan cantik. Dia memang bukan tipe lelaki yang berkata romantis dan gombal, jika dia menyukai, dia akan mengungkapkan tanpa dibuat palsu. Namun, jika dia tidak suka maka dia akan berkata seadanya.

Dia pria yang apa adanya dan tidak melebihkan hal-hal apapun.

"Sepertinya aku harus menyewa suster untuk merawat gadis ini sampai sembuh total, tapi apakah dia akan menututku?" tanyanya kepada diri sendiri, namun tanpa dia jawab lewat mulut, otaknya pun tahu apa jawabannya.

Tentu saja tidak, karena tidak akan pernah ada yang berani menuntut Victor Melvin Dwight, seorang penguasa sebagian alam semesta.

Dia juga mempunyai beberapa kenalan orang dalam di mana-mana, dunia hukum, enternainer, dan banyak hal.

Dia memang pria berkuasa.

***


Sudah dua hari Juliet tidak sadarkan diri, dan dua hari juga Victor tidak menjenguknya karena urusan pekerjaan yang diutamakan. Kali ini Victor pulang ke mansion mewahnya setelah menyelesaikan tumpukan kertas di kantor, dia menaiki anak tangga menuju lantai dua di mana Juliet ada di sana.

Hingga bertemu suster merawat Juliet yang tengah terburu-buru, berpapasan dengan Victor yang tengah menatapnya sedingin es.

"Ada apa?" tanyannya singkat.

"Nona sudah sadar dan dia membutuhkan air putih," katanya menunduk.

"Lalu kenapa kau tidak menyiapkan terlebih dahulu?" suster itu tidak berkutik sama sekali kepada Victor, dia diam mematung ketakutan dan siap dimaki-maki oleh Tuan-nya.

Terlalu kecil hanya sekedar menatap mata elangnya.

"Kenapa kau diam dan tidak membawa air putih?" tanyanya kembali begitu sarkastis.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now