Babysitting (1) [Joonghwa]

Start from the beginning
                                    

"Eung, emah. Eungcan lapal." Rengekan balita itu membuat dua pria dewasa dihadapannya menjadi gemas.

"Astaga, sungchan lapar ya? Kalau gitu kita makan siang dulu, ya."

Seonghwa berjalan kearah stand makanan, melupakan keberadaan hongjoong yang mengekor dibelakangnya dengan wajah tertekuk. Hongjoong tahu bahwa seonghwa menyukai anak kecil, namun ini sangat keterlaluan. Masa seonghwa sama sekali tidak meliriknya barang sedikit pun?

"Sedang apa di sana? Ga mau makan?", ucap seonghwa sembari mendudukkan sungchan diatas kursi bayi.

"Ga ko."

Seonghwa mengerutkan alisnya ketika sadar dengan raut lesu hongjoong. Ada apa dengan kekasihnya?

"Mau makan apa?", tanyanya pada sang kekasih yang duduk diam disampingnya.

"Samain aja."

Lagi, hongjoong bersikap asing padanya. Selera makan mereka cukup berbeda, hongjoong suka pedas dan seonghwa tidak menyukainya. Jika disamakan maka hongjoong pasti tidak akan menyentuh makanannya.

"Kamu kenapa sih?"

"Apanya?"

"Tiba-tiba ngambek gitu."

"Engga ko, kata siapa?"

"Ya habis kenapa dari tadi kamu-"

"Emah. Muk es kyim." Ucap sungchan menunjuk stand es krim yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.

Atensi seonghwa kembali teralihkan pada bocah kecil itu. "Mau es krim? Ayo, mamah belikan." Ucapnya yang langsung membuat hongjoong tersedak.

"Uhuk?!"

"He? Kenapa joong?"

"Mamah?"

"Oh, habis sungchan memanggil mamah jadi aku ikutan hehe."

Hongjoong menggelengkan kepala tak habis pikir. Sementara seonghwa dan sungchan sudah beranjak dari tadi kearah stand es krim. Tinggal-lah hongjoong sendirian di sini. Memandangi kedua orang yang sedang asik tertawa diseberangnya. Sementara ia duduk sendiri seperti jomblo bersama dengan makanan yang baru datang.

Tak berselang lama kedua orang itu kembali dengan tiga cup eskrim rasa vanilla dan coklat. Seonghwa menaruh salah satu cup dihadapan hongjoong.

"Untukmu, maaf karena hari ini kencan kita terganggu."

Seonghwa merapatkan dirinya kesisi hongjoong, lalu membisikkan sesuatu pada pria tampan itu. "Saat pulang nanti kita buat satu yang mirip sungchan ya."

Hongjoong menyeringai setelah mendengar bisikkan kekasihnya. Tangannya terulur untuk memeluk pinggang ramping milik seonghwa lalu mengecup bibir ranum itu sekilas.

"Sepuluh juga boleh ko, sayang."

Seonghwa memukul dada hongjoong pelan. "Ga ada akhlak. Emangnya melahirkan itu mudah? Kamu mah keenakan buatnya."

"Loh? Kan kamu juga suka buatnya. Buktinya setiap main selalu lebih dari dua ron-"

"ISH!", seonghwa kembali memukul dada hongjoong. Namun kali ini memakai tenaga dalam.

"Aduh sakit dong. Ga santai nih mukulnya. Kalau aku ngejengkang gimana?"

"Bodo amat. Lagian mulutnya ga di rem sih."

Melihat kedua pria dewasa dihadapannya sedang asik bertengkar. Sungchan berusaha menggapai tubuh hongjoong dan berhasil menarik ujung lengan bajunya.

"Papah."

"Eh?", hongjoong terdiam.

Sungchan kembali memamerkan senyum menggemaskannya, "Papa, jangan beyantem tama mamah."

Hongjoong masih setia berdiam diri setelah mendengar kalimat sungchan. Sementara seonghwa sudah mencubit gemas pipi sungchan karena tidak kuasa menahan damage keimutan dari balita itu.

"Hwa..."

"Hm? Kenapa?"

"Ayo buat sekarang!"

"HEH!"

♦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

End?

Lanjut dong ya wkwk.

Silahkan cek chapter 'Lost' buat liat ke uwuan mereka bertiga

Ateez ship Where stories live. Discover now