11. Rencana Naraphat

793 129 4
                                    

"Ada apa...."

(Seperti yang aku katakan, sepertinya Nong menyukai kamu)

"Tunggu... kenapa kamu berpikir begitu?" Karena apa yang dia katakan padaku. Orang tidak melihatnya sedikitpun.

(Aku melihat satu tweet. Aku mengirimkannya kepadamu untuk dilihat. Aku pikir ada banya hal yang cocok dengan kejadian di tweet dan Nong)

"Seberapa yakin?"

(Sekitar 20 persen)

"Ayahmu. Jika sekecil itu kenapa kamu harus menelfonku?"

(Tapi Night, apapun yang mencurigakan harus diinvestigasi. Anggap saja itu benar) aku diam. Pal sangat mengenal ku. Dia tidak perlu memberitahu ku, karena dia tau, perasaan ku kepada Nong tidak sama.

Aku berbicara dengan Pal beberapa kalimat, menyarankan agar aku mengintip ponsel Mick untuk melihat apakah akun yang digunakan dengan tindakan yang dikirim Pal adalah sama.

Jika itu orang yang sama.. yah sial... mengapa aku tersenyum?

"P'Night, aku akan memakan semua pizzanya sekarang"

"Eeeerrr. Aku pergi dulu" aku melihat tweet yang dikirim Pal. Ada banya gambar yang dikirimnya.

Sial. Kenapa gambar ini begitu lucu? Harus disimpan dulu, aku dan Nong memiliki pose yang sama.

"P'Night" dia berteriak dari ruang tamu.

"Baiklah. Aku keluar sekarang" aku berjalan keruang tamu. Mick sedang makan pizza di sofa.

Baju yang digunakannya masih sama. Baju pelajar dan boxer. Aku tidak terlalu mengerti Mick. Kenapa dia tidak berpikir untuk mengganti pakaian atau membeli celana yang bagus untuk dipakai? Aku tau aku adalah laki-laki. Tapi Mick seolah-olah sedang menguji pikiran ku, betapa tolerannya aku tidak menyentuhnya.

"Aku sudah makan satu nampan"

"Sendiri???"

"Yah, aku lapar"

"Tubuhmu sekecil ini, kenapa makan banya sekali"

"Aku bilang aku lapar"

"Oh, begitu. Perut nya menangis sekeras itu"

"P'Night!!!"

"Oh, benar... itu namaku" aku pindah untuk duduk disebelah Mick. Kemeja mahasiswa yang awalnya tidak dikancing, sekarang dikancing seluruhnya. Nong duduk dengan kucingnya yang tengkurap berharap dielus perutnya.

Mew adalah kucing yang menyesatkan.

"Malam ini, aku ingin tidur. Tidak ingin pergi mengantar"

"Tidak apa... aku akan naik taxi sendiri, huh?"

Hei~

Mew seperti sedang mengejek ku ketika Mick menciumnya.

Bingung

Kucing ini berteriak ketika aku memukul dahinya.

"P'Night, jangan bercanda"

"Oh, membuat wajah yang berantakan"

"Bagaimana kucing bisa membuat wajah yang berantakan?"

"Orang seperti mu yang menyadari betapa liciknya kucing ini" dia memiringkan mulutnya seperti apa yang aku katakan adalah bercanda.

"Kesimpulannya, kamu tetap pulang kerumah?"

"Ugh"

"Kenapa kamu.... tidak tidur disini" aku melihat, aku menangkap matanya. Dia tidak mengatakan apapun. Seperti pria yang tidur beberapa saat lalu. Dia seperti sadar atmosfer berubah dan dia menaruh Mew di matras bersama dengan Martin.

[END] My Shipper [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now