8. Kontrak Bukanlah Kotrak

943 140 4
                                    

"P'Night" suara dari kamar membuatku mengalihkan pandangan dari membaca komentar live ke pintu.

"Itu" Mick berbicara canggung didepan pintu.

"Apa kamu belum mandi? Ini sudah memakan waktu yang lama"

"Yah, aku tidak tau baju mana yang akan aku pakai. Dan pakaian ini hampir kering. Jadi aku tidak perlu mandi kan? Setelah selesai makan. Aku akan pulang"

"Apa kalian melihatnya? Ini keras kepala? Apa yang aku katakan padamu? Apa kamu pernah mendengarnya? Pergi kedalam begitu lama. Aku tidak menyuruh hal buruk" aku memulai mengeluh ke puluhan ribu penonton. Dan yang bisa kalian lihat mereka melindunginya.

P'

Jangan marah padanya. Dia hanya tidak tau harus memakai baju apa.

P', apa kamu bercanda ke Mick?

"Bisakah aku mengatakan seperti ini ke kalian? Dia tidak menyelesaikan apapun" aku melihat Mick yang sekarang berjalan disekitar dan bermain dengan kucing dan tupai. Bermain ketika masih basah dengan udara yang dingin. "Aku tidak ingin melihatnya sebelum semuanya beres, aku akan live di ruang cuci. Tunggu sampai selesai mandi dan akan terus live"

Aku melihat komentar sekali lagi dan mengutuk.

"Momen apa? Aku sedang berada di dapur. Apa kalian tidak mendengar sesuatu yang keluar dari kamar tidur? Aku tau apa yang kalian pikirkan. Dan kalian mengutukku. Aku akan melakukan lagi 20 menit kemudian" aku langsung berhenti live dan jalan ke arah Mick.

"Apa urusanmu? Aku menyuruh mu untuk mandi. Mengapa datang dan bermain dengan mereka saat basah? Menunggu, mew dan martin tidak sehat. Bangun"

"Tapi badan ku hampir kering"

"Itu karena kering dibadanmu. Apa kamu menyebutnya itu kering?" Aku menepuk kepala yang basah orang didepanku. Dan dia menggelengkan kepala. Sampai air mengenai martin dan mew. Mereka takut karena air.

"P'Night"

"Jangan biarkan aku berbicara berkali-kali Mick, bosan" aku menyelesaikannya dan berjalan ke kamar tidur. Aku tidak akan merasa nyaman karena basah dan barang-barang ku.

Tapi aku tidak suka seperti ini. Ini membuat ku frustasi.

"P'" dia mengikutiku dan berhenti didepan ku.

"......" aku duduk ditempat tidur mencoba tenang. Dan beberapa alasan yang membuatku marah.

Aku marah dengan Nong karena salah satu kenangan dari masa lalu. Aku dimana mengalami insiden, dimana aku menjadi basah dan menolak mandi. Mengingat hari itu adalah hujan deras aku berlari pulang ditengah hujan. Setibanya dirumah, ac dihidupkan hingga baju mengering. Ibuku menyuruh ku sepuluh kali untuk mandi. Tapi aku keras kepala. Dan aku hampir mati malam itu.

Demam naik dari 39 sampai 40. Dokter menyuruh untuk menunggu untuk melihat gejalanya malam itu. Aku tidak tau apakah aku akan mati. Tetapi sakit kepala itu sangat parah, hingga rasanya ingin mati.

Akui dengan jujur aku takut. Aku takut akan mati karena banya hal yang belum dilakukan. Adapun Mick, aku tau tidak sebasah seperti aku dulu. Tapi karena kecemasan mereka yang telah melalui peristiwa mendekati kematian. Sedikit saja, seharusnya aku bisa menunggu.

"Dimana pakaianku?"

"......"

"P'Night" memanggil ku lagi. Tapi aku masih belum menjawab apapun. Pada akhirnya dia menghela nafas dan berjalan menuju lemari "pakaian mu, kamu memberikan punya mu padaku kan? Apa kamu mempunyai dalaman baru untuk ku? Jika kamu punya, berikan untuk ku"

[END] My Shipper [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now