ELEVEN

2.9K 484 55
                                    

Sebagai seorang ibu jelas akan melakukan apapun pada putranya, termasuk wanita cantik bernama Suzy mendekap tubuh mungil Hyunjin kecil yang enggan berpisah dengan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagai seorang ibu jelas akan melakukan apapun pada putranya, termasuk wanita cantik bernama Suzy mendekap tubuh mungil Hyunjin kecil yang enggan berpisah dengan nya.

"Dia akan mendapatkan banyak teman Suzy, tak perlu khawatir." Jinyoung berkata demikian, meski begitu Suzy tetap takut. Ibu dua orang anak itu mengecup pelipis putranya yang hendak melakukan perjalanan ke desa suci, untuk mendapatkan pendidikan baik agar dirinya bisa menjadi pemimpin pack di masa depan.

"Hyunjin akan kembali kemari setelah kekuatan nya di rasa cukup untuk memimpin sebuah daerah." Ujar Jinyoung, Hyunjin menatap tajam ke arah adiknya. Jeongin, yang tengah tersenyum tipis ke arahnya sembari mengatakan kata yang mana membuat emosinya meluap, cukup ingat bahwa kau tidak akan bisa melebihi kekuatan ku. Ujaran itu membuat Hyunjin memantapkan hatinya untuk berjuang keras mendapatkan kekuatan nya.

Meski dengan cara apapun.

Setelah itu pria dewasa mengantarnya menuju desa tersembunyi, pemandangan asri juga sejuk. Hyunjin memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, hingga ia memasuki desa dimana para mahluk suci tinggal.

"Ini yang di namakan desa moon goddess desa suci, Jinyoung memerintahkan kau untuk menimba ilmu disini. Dia tak membenci mu nak, dia tak membuang mu. Dia ingin kau menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat di percaya untuk memimpin desa-nya." Hyunjin mengangguk pelan, netra sipit nya menelisik seisi desa dimana para warga beraktivitas seperti layaknya warga desa pada umumnya, anak anak berlarian kesana kemari tanpa beban, mereka seusianya namun sepertinya mereka tak menanggung beban berat seperti dirinya yang di bayang bayangi rasa ketakutan tak memenuhi ekspektasi orang tuanya.

"Kau akan tinggal di rumah paman, perkenalkan paman bernama Jongsuk. Nah ayo kita ke rumah?, Sepertinya perjalanan tadi melelahkan membuat perut mu lapar?." Hyunjin hanya diam saja, sepanjang perjalanan ia sibuk menelisik desa yang benar benar asri dan damai, bocah itu akhirnya sampai di depan rumah paling besar yang ada disana, terlihat seorang wanita cantik mendatanginya sambil tersenyum manis ke arahnya.

"Apa ini Hyunjin? Kau benar benar tampan." Puji nya membuat Jongsuk terkekeh pelan kemudian mengusap surai Hyunjin layaknya putra kandungnya sendiri.

"Nak, masuklah. Basuh tubuhmu, bibi akan menyiapkan panganan untuk kamu, pasti lelah melakukan perjalanan kemari." Wanita cantik bernama Park Sinhye itu memasuki rumahnya, Hyunjin menurut saja setelah di beri tahu salah satu kamarnya ia termenung disana.

Jujur ia merindukan ibundanya, ia juga merindukan teman teman sebaya nya juga ia merindukan rumahnya, dia di terima baik disini namun hatinya menjerit ingin pulang, rasanya sangat sesak ketika secara tak langsung Jeongin mengalahkan nya.

"Jeongin... Aku akan membalasnya nanti." Dia selalu kalah, dia tak pernah selangkah lebih maju dari Jeongin, ia tak pernah menang akan anak itu. Ia selalu kalah, ia selalu di cemooh dan ia selalu menerima kenyataan pahit bahwasanya dia adalah alpha lemah yang bersembunyi di ketiak ibunda nya.

Nefarious. [✅]Where stories live. Discover now