FIVE

3.8K 577 59
                                    

Lengan Felix cekatan menyiapkan bekal, pun dirinya sedikit bersolek di depan cermin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lengan Felix cekatan menyiapkan bekal, pun dirinya sedikit bersolek di depan cermin. Jaemin yang melihatnya tersenyum tipis sambil menyenggol lengan Jihoon.

"Kau akan ke tempat latihan para guards?." Felix mengangguk sebagai jawaban, pula ia melempar senyum tipis pada dua teman nya sambil lengan nya meremat paper bag yang di bawa nya.

"Sepertinya iya, aku sudah lama tak mengunjungi Seungmin. Aku... Merindukan nya." Jihoon dan Jaemin terkekeh akan tingkah malu malu Felix, hari ini libur, mereka bebas melakukan apapun termasuk pulang ke rumah masing masing, tuan Hwang dan nyonya Hwang ramah begitu mengerti pekerjanya bahkan tak sedikitpun menekan mereka. Maka dari itu Felix betah disini, meski sekarang sepertinya tidak, Karena Hwang Hyunjin.

"Kalau begitu aku berangkat." Felix berjalan keluar, mengendap-endap lalu berjalan santai menuju ke tempat dimana Kim Seungmin biasa latihan, tungkainya melangkah pelan sembari bersenandung. Senyum nya terangkat ke atas hingga pipinya memerah, bahkan ia belum bertemu Seungmin.

Srak!

"Akh!." Felix memekik sakit saat lengan nya di cengkram kuat, ia meringis menahan sakit saat sosok tegap di hadapannya memandang tajam ke arahnya.

"Mau kemana Lee Felix?."

"MAU KEMANA?!!." Felix merasakan amat sakit di pergelangan lengan nya, ia menatap Hyunjin yang menatapnya lekat. Kenapa sikap pria ini berubah ubah?.

"Jawab aku apa kau tidak mempunyai mulut hah?! Apa mulutmu hanya berfungsi hanya untuk menyesap kejantanan para petinggi?! Murahan!!!."

Plakk!!

Nafas Felix memburu, Hyunjin memalingkan wajahnya saat rasa panas menyapa pipinya, ulahnya lengan mungil yang semula di cengkram nya.

"Hiks... Kau!." Felix merasakan harga dirinya benar benar terinjak-injak, merasakan bahwa dirinya di rendahkan.

"Apa? Apa kau merasa dirimu rendah?, Dari awal kau memang rendahan!!." Hati Felix teremat sakit, Hyunjin merebut kotak bekal yang ada di genggaman nya kemudian membuangnya asal, Felix menatap Hyunjin marah. Ia melenggang pergi meninggalkan pria tinggi yang masih terpaku di tempatnya.

Felix menuju bukit, tempat favoritnya. Dulu ia di didik menjadi pribadi yang lembut, ramah dan tak bersikap kasar. Juga pribadi nya baik, mengetahui aturan dan tau tata krama, sekarang hidupnya nampak hancur. Sudah jelas dia di cap jalang, ataupun mainan seks Hyunjin, terpaksa, Felix terpaksa.

Felix memegang tanda di lehernya, sama bulan dan matahari, ia membencinya. Membenci fakta bahwa dirinya lemah dan tak pandai memberontak, dia ingin lari namun kemana? Bahkan mungkin negara atau desa lain pun akan memperlakukan omega sama, kaum nya rendah.

Punggung nya di tepuk pelan, Felix mendongak menatap seorang yang tersenyum lembut kepadanya, Felix mengusap kasar air matanya namun di tahan lengan nya. Di usapnya pelan lelehan air mata yang mengalir dari maniknya oleh lengan lentik secara lembut.

Nefarious. [✅]Where stories live. Discover now