03. Mencuri Mangga

7.3K 1K 393
                                    

Flashback on

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Flashback on

Alma melangkahkan kakinya menyusuri jalan dengan mulut yang tak berhenti komat-kamit, entah apa yang dia ucapkan, mungkin jika ada yang melihatnya, Alma akan di sangka gila. Pasalnya ia hanya berjalan sendirian saat ini.

"Maju mundur, aku tambah cantik, cantik," ucap Alma penuh percaya diri seraya mengikuti alunan lagu dengan berjalan maju dan mundur.

"Mundur lagi, aku makin cantik, cantik." Alma melangkahkan kakinya kebelakang dengan sedikit berlagak layaknya seorang model profesional.

"Maju terus, maju lagi, ma...." Nyanyian Alma terhenti ketika berjalan di depan rumah Alfian sahabatnya. Bukan rumah itu yang menjadi fokus perhatiannya, tapi di samping rumah terdapat pohon mangga yang buahnya terlihat kuning keemasan, begitu menggoda.

"Manggaaaa."

Alma celingak celinguk memastikan kondisi jalan sepi. Kemudian layaknya seorang pencuri handal Alma mengendap-endap masuk ke dalam pekarangan rumah itu.

umah milik keluarga Alfian tidak begitu besar, sekitar 6x10 meter. Dan halamannya pun tidak begitu luas, kira-kira 3x3 meter. Jadi, sangat mudah baginya untuk ketahuan. Maka dari itu, Alma harus sangat ekstra hati-hati, jagan sampai orang tua Alfian tau, apalagi Pak Dendy-Ayahnya Alfian. Beliau itu sangat membenci Alma.

Setelah sampai didepan pohon mangga, Alma berjingkrak-jingkrak kegirangan. Matanya fokus mengamati setiap buah yang ada di atas pohon. Mencari objek yang akan menjadi sasarannya.

Gadis dengan balutan jilbab pendek itu tersenyum sumringah. Tanpa kesusahan ia naik keatas pohon, ia terpaksa naik karna tidak menemukan galah dimana-mana.

"Untung pake celana, jadi mudah deh naiknya," monolog Alma pada dirinya sendiri. Karna memang saat ini dia menggunakan gamis yang simple dan  celana panjang sebagai dalaman.

Dengan antusias Alma memetik dua mangga sekaligus, memakan mangga yang ada di tangan kanan dan kirinya secara bergantian. Tiba-tiba tubuhnya langsung diam membatu, matanya mengerjap beberapa kali, ia menatap pada dua mangga yang ada di tangan kanan dan kirinya secara bergantian.

"Huaaaaa Enaaak, manis bangeeeet," raungnya kegirangan.

Alma segera melanjutkan aksi makannya dengan buru-buru. Bukan karna takut ketahuan, tapi demi apapun rasa mangganya sangat enak dan manis. Alma benar-benar ketagihan. Sampai area sekitar mulutnya belepotanpun Alma tidak perduli, ia masih terhipnotis oleh kenikmatan mangga di tangannya.

JODOH? [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat