///

"Loh, udah pulang?" tanya Baekhyun sembari tangannya sibuk mengeluarkan beberapa barang dari tasnya. Ia baru saja sampai dan mungkin sebentar lagi Baekhyun akan masuk ke dalam kamar mandi.

"Udah dari tadi." 

Baekhyun tersenyum ke arah Chanyeol setelah menerima jawaban itu, melepaskan tas yang ia pegang dan berjalan mendekat.

"Udah makan?"

"Bareng Sehun. Tadi dia dateng."

"Eh, kok gak bilang? Kan gue juga pengen ketemu Sehun." 

"Tiba-tiba aja, katanya dia sekalian mampir." bohong Chanyeol. Pada kenyataannya, Chanyeol lah yang memaksa Sehun untuk datang agar bisa mendengarkan keluh kesahnya mengenai lelaki manis di hadapannya ini. 

Chanyeol tak melepaskan pandangannya dari Baekhyun yang sekarang sudah duduk tenang di sampingnya. 

"Kenapa?" Baekhyun yang merasa ditatap sebegitunya, memutuskan untuk bertanya pada Chanyeol. Takut-takut ada sesuatu yang bermasalah.

"Hari ini gimana? Gak ada apa-apa?" tanyanya lagi. 

Alih-alih menjawab, Chanyeol malah memutuskan untuk menyentak tubuh Baekhyun ke arahnya, menarik lengan lembut Baekhyun. Gerakan itu memaksa Baekhyun untuk menimpa Chanyeol yang sedang berbaring, mempertemukan dadanya dengan dada bidang milik Chanyeol. Matanya membelalak sebelum ia ingin kembali bangkit dan bergerak untuk menjadikan tangannya sebagai tumpuan. Namun, Chanyeol menolak, menggenggam lengan atas dan pinggangnya erat.

"Chanyeol," panggil Baekhyun dengan bingung. Kedua mata elang Chanyeol tetap saja menatapnya, tak lepas sedikit pun. Itu sedikit banyak membuat Baekhyun waswas.

Belum lagi wajah Chanyeol yang terlalu dekat, nafasnya menyapu bibir, serta hidungnya samar-samar.

"Kenapa?" 

Chanyeol menggeleng dan Baekhyun merasakan bagaimana jantungnya mulai berdetak lebih cepat ketika kedua mata indah itu berkelana untuk mengalihkan perhatian empunya pada bibir milik Baekhyun. 

Tentu saja, apa yang Baekhyun perkirakan akan terjadi, akhirnya terjadi. 

Genggaman Chanyeol sudah beralih dari lengannya menjadi pada tengkuknya. Permukaan kasar tangan Chanyeol bisa ia rasakan begitu jelas, entah kenapa membuatnya semakin gugup.

Bibir tebal itu sudah mendarat pada miliknya yang lebih tipis, benar-benar sempurna seperti terpahat dengan teliti. 

Akan tetapi, berbanding terbalik dengan Baekhyun yang diam-diam tak pernah bosan untuk selalu merasa gugup ketika bersentuhan dengan Chanyeol,

Chanyeol merasa kosong.

Nihil.

Tak merasakan apa-apa. 

Dan jika Chanyeol boleh menekankannya lagi, tak ada yang spesial dan itu sudah cukup ia gunakan untuk menarik sebuah kesimpulan. 

Baekhyun tampaknya tak merasa cukup, terbukti dari bagaimana ia mencoba untuk bertindak lebih jauh dan meraih rahang Chanyeol untuk memperdalam ciuman mereka. Ia menggigit lembut bibir bawah Chanyeol, mengemutnya perlahan sembari menunggu Chanyeol untuk melanjutkan. 

Chanyeol pun tak berhenti sampai di sana, tangan kekarnya langsung ia gunakan untuk membalik tubuh mereka, membanting Baekhyun agar ia berada di bawahnya. 

Tangannya sudah mulai menggerayangi tubuh Baekhyun, merasakan bagaimana kulit lembut itu pada permukaan telapak tangannya. Perlahan-lahan mulai membuka kancing kemeja Baekhyun mulai dari yang paling teratas. Dari pada langsung membuka kemeja itu secara sepenuhnya, ia malah hanya menyelipkan bagian atas kemeja pada bahu Baekhyun. Membuat tulang selangka, leher, dan seberapa bagian dada Baekhyun terpampang jelas.

Chanyeol memutuskan tautan bibir mereka, menatap bagaimana Baekhyun terlihat begitu kacau di bawahnya. Baju yang sudah tersingkap, bibir membengkak, dan nafasnya yang terengah-engah. Mata yang penuh dengan antisipasi atas apa yang Chanyeol akan lakukan.

Tanpa sadar, ia tersenyum miring, menjilat bibirnya yang sebenarnya sudah lembab itu dan langsung merunduk untuk bermain-main dengan kulit mulus milik Baekhyun.

Baekhyun menggigit bibir bawahnya ketika Chanyeol mulai meninggalkan beberapa tanda pada titik bawah tulang selangka sebelah kanannya.

Kedua tangannya bermain-main dengan rambut halus Chanyeol, meremasnya beberapa kali. 

Beberapa detik kemudian, Chanyeol berhenti dan itu membuat Baekhyun sedikit terkejut. Namun, matanya seolah-olah memiliki pikiran sendiri dan langsung mengalihkan pandangan sebelum bisa bertemu dengan milik Chanyeol.

Yang lebih tinggi mengerutkan dahinya samar, apa itu tadi?

"Baekhyun." panggilnya tegas.

"Liat gue." 

Baekhyun menggelengkan kepalanya, mendongakkannya kemudian dan menarik kepala Chanyeol mendekat pada lehernya. Chanyeol menurut. Ia melekatkan bibirnya pada leher Baekhyun, mengecupnya kesana kemari tak ada henti. Itu yang Baekhyun inginkan.

Dan setelah itu, Baekhyun tetap tak ingin menatapnya sama sekali. Bahkan ketika penyatuan itu terjadi. Si manis itu hanya memejamkan matanya, mengalihkannya kemana pun kecuali pada dirinya. Chanyeol pun tak seberapa urus mengenai itu.

Dan Chanyeol mengetahui satu hal.

Ia memang tak merasakan apapun untuk Baekhyun.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now