Additional Chapters

770 82 12
                                    

Setelah beberapa hari berlalu, kini Kirishima, Sero dan Kaminari kembali berkumpul di kamar Bakugou untuk bermain PlayStation. Bakugou juga sudah merasa bosan melihat ketiga sobat bodohnya itu terus saja datang di kamarnya. Ia memang tidak keberatan mereka datang ke kamarnya, asalkan mereka tidak menimbulkan kebisingan yang membuatnya ingin menendang mereka keluar.

Kirishima dan Sero tengah bertanding bermain PlayStation, Bakugou asyik dengan buku bacaannya, sedangkan yang satunya tengah sibuk memikirkan sesuatu

Dari sudut kamar. Kaminari tengah duduk bersila, memegang batang hidungnya dengan gaya orang yang sedang berpikir keras. Memikirkan tentang kecurigaan terhadap Midoriya dan Uraraka.

Awalnya Kaminari tidak curiga terhadap mereka, namun setelah di ingat-ingat lagi, hari itu mereka benar-benar seperti menjadi orang yang berbeda. Midoriya yang tingkahnya seperti Uraraka, dan Uraraka yang tingkatannya seperti Midoriya. Bagaimana bisa Kaminari berpikir seperti itu?

Pertama, saat pelajaran fisika beberapa hari yang lalu, Midoriya yang biasanya super semangat dalam pelajaran malah pusing sendiri mengerjakan soal, sedangkan Uraraka yang memang sulit paham dalam pelajaran malah bisa mengerjakannya dengan semangat. Kedua, saat mengganti pakaian olahraga, ia memang sudah biasa melihat Midoriya berjalan mengoceh sendiri tanpa sadar sudah sampai di ruang ganti, namun ia melihat Uraraka melakukan hal yang sama dengan Midoriya waktu itu. Ketiga, Midoriya yang memang terbilang hebat dalam latihan, malah terlihat lebih payah daripada sebelumnya. Keempat, Uraraka yang hari itu tidak terlihat masalah saat dadanya disentuh, biasanya laki-laki memang tidak masalah jika dadanya disentuh, dan waktu itu Midoriya datang dan tiba-tiba saja marah dan memukulnya. Dan yang paling mengherankan, waktu itu Midoriya memanggil Uraraka dengan sebutan Deku_kun. Kalau memang Uraraka adalah Midoriya dan Midoriya adalah Uraraka, maka hal seperti mungkin saja terjadi.

Hmhm, begitu pemikiran Kaminari sehingga menaruh kecurigaan kepada kedua orang itu, selain itu, akhir-akhir ini mereka semakin dekat. Pasti mereka menyembunyikan sesuatu.

Sero yang sempat melihat Kaminari di sudut ruangan itu menyenggol lengan Kirishima.

"Apa?" Tanyanya ketika merasa lengannya disenggol, tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar.

"Kau lihat di sudut ruangan ini?"

"Apa? Kenapa? Ada penampakan?" Tanya Kirishima segera menoleh ke sudut-sudut ruangan. Kemudian matanya menangkap Kaminari yang tengah duduk bersila di sudut ruangan dekat pintu.
"Hah? Maksud mu Kaminari? Memang ada apa dengannya?"

"Seharian ini dia terlihat memikirkan sesuatu. Apa yang dia pikirkan yah?"

"Helleh...... Paling yang cuma dia pikiran adalah perempuan" balas Kirishima dan melanjutkan permainannya, Sero juga ikut melakukan permainannya sedangkan sang empunya kamar masih sibuk dengan buku bacaannya.

Mereka asyik dengan kegiatannya mereka masing-masing hingga sebuah suara membuat perhatian mereka teralihkan.

"Ah, naruhodo. Sekarang aku mengerti" sahut Kaminari tiba-tiba sambil menghentakkan tangannya.

"Oi, Kaminari. Kau sedang memikirkan apa?" Tanya Sero yang dari tadi penasaran.

"Aku memikirkan Midoriya dan Uraraka"

"Hah, kau masih dendam dengan mereka? Nggak baik loh dendam dengan teman sendiri" sahut Kirishima.

"Bukan itu, aku hanya menaruh curiga terhadap mereka. Dari sikap aneh mereka beberapa hari yang lalu. Kau ingat pelajaran fisika Uraraka yang paling semangat? Biasanya Midoriya lah yang paling semangat menjawab soal"

Kirishima mengangguk.
"Aku rasa itu normal-normal saja, apanya yang aneh?"

"Saat pelajaran Aizawa sensei, Midoriya yang biasa sangat semangat waktu itu malah lebih payah dari biasanya kan"

Feeling [DekuChako]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz