Chapter 5

734 79 13
                                    

Setelah pelajaran usai, mereka kembali ke asrama untuk mengistirahatkan diri. Bakugou, Todoroki, Lida dan yang lainnya tengah duduk santai di ruang tengah asrama sambil minum teh buatan Yaomomo. Mereka membicarakan hal-hal menarik dan sebagiannya memilih untuk mendengarkannya. Mereka benar-benar menikmati waktu istirahatnya kecuali Midoriya dan Uraraka yang kini sedang membersihkan halaman asrama, melaksanakan hukuman yang Aizawa berikan kepada mereka berdua tadi pagi.

Pemuda brokoli itu alias Uraraka memasukkan sampah-sampah yang terkumpul ke dalam kantong plastik dengan wajah cemberut, mengembungkan kedua pipinya. Membelakangi gadis bersurai coklat enggan untuk melihatnya.

Midoriya yang melihat tingkah Uraraka merasa tidak enak dan bersalah, mengingat kejadian tadi disekolah bersama Kaminari. Ia benar-benar tidak sadar Kaminari menyentuh dadanya.

"E..to..... Uraraka_san_"

"Nani?" Potongnya dengan ketus.

"Kejadian di sekolah tadi ...... Aku benar-benar minta maaf"

Uraraka menghela nafas.
"Aku sudah bilang kan. Itu tidak masalah. Aku tau, Kaminari_kun tidak bermaksud seperti itu. Aku juga tau Deku_kun bermaksud baik menolong Kaminari saat terjatuh. Aku hanya sedikit tidak suka dengan apa yang terjadi. Tapi aku tidak menyalahkan Deku_kun dan juga Kaminari_kun kok, sungguh. Aku akan berusaha menghilangkan rasa ketidaknyamanan itu"

"Maaf atas apa yang terjadi"

"Sungguh, aku tidak apa-apa. Berhentilah meminta maaf. Seharusnya aku lah yang minta maaf sudah merusak citra mu terhadap Kaminari_kun. Aku akan mencoba meminta maaf padanya" balas Uraraka. Midoriya menggeleng merasa hal itu tidak terlalu masalah baginya.

Setelah diam beberapa saat, mereka kembali melanjutkan aktivitas bersih-bersih hingga selesai, kemudian barulah mereka menikmati waktu istirahatnya. Hari pun menjelang Malam.

Ditempat lain. Kirishima, Kaminari dan Sero tengah berkumpul di kamar Bakugou. Mereka bertiga berencana untuk bermain PlayStation milik Bakugou. Kirishima memulai permainan dan melawan Kaminari, Sero asyik menonton pertandingan mereka, sedangkan yang empunya kamar sibuk membaca manga di atas tempat tidur.

Sebenarnya ia benar-benar tidak sedang membaca, pikirannya melayang di kejadian di gedung latihan saat jam pelajaran Aizawa_sensei. Ia memang orang yang tidak peduli dengan sekitarnya, tapi melihat tingkah kuso Deku yang tidak seperti biasanya membuat dirinya penasaran dan sedikit curiga. Dari gelagat yang pemuda brokoli itu, Bakugou yang memang mempunyai tingkat kepekaan yang kuat dan otak yang cerdas menyadari bahwa orang itu bukanlah Deku yang ia kenal, melainkan orang lain yang berada di tubuh itu.

Awalnya dia tidak terlalu peduli dengannya, namun saat baku tanding melawan pemuda brokoli itu. Ia sedikit terkejut ketika Deku berhasil menjatuhkannya dan mengunci pergerakannya menggunakan jurus bela diri yang tidak pernah ia lihat. Bakugou tau bahwa jurus yang ditingkatkan Deku adalah Shoot Style dan hempasan angin menggunakan jarinya.

Mengingat dirinya dan juga Deku adalah teman masa kecil dan tidak lagi saling menyembunyikan sesuatu membuatnya sedikit marah. Rahasia apa lagi yang kuso Deku sembunyikan darinya. Dan lagi, melihat dirinya yang berhasil dibekuk oleh orang itu membuatnya sedikit murkah.

Dengan kekuatan yang ia miliki, Bakugou berhasil melepaskan diri dan kemudian menyerangnya dengan ledakan besar untuk memastikannya lagi. Jika ia adalah Deku yang ia kenal, dia akan menghindar dengan menggunakan quirknya yang memang mengeluarkan cahaya yang menyerupai retakan di kakinya. Tapi jika tidak, maka orang itu bukanlah Deku yang ia kenal.

Ketika ledakan itu hampir sampai, orang itu malah menyatukan kedua jari-jarinya dan mencoba untuk terbang, namun tidak ada yang terjadi sehingga ledakan itu benar-benar mengenainya dan terluka.

Feeling [DekuChako]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora