Chapter 4

823 87 0
                                    

Setelah pelatihan yang penuh dengan tantangan dan rintangan dari Aizawa_sensei, jam istirahat pun tiba. Baik siswa kelas 1A maupun kelas lainnya sebagai pergi dengan berbondong-bondong menyerbu kafetaria untuk mengisi perut mereka. Kirishima menarik paksa Bakugou untuk ikut dengannya pergi bergabung dengan teman-temannya yang menyerbu kafetaria. Sero tengah sibuk memilih-milih menu makanan yang disediakan, Kaminari mencari-cari keberadaan Mineta sedangkan orang yang ia cari malah menikmati hidupnya dengan memandangi rok-rok mini dari para senior yang saling berdesakan. Jiro Kyoka yang melihat itu segera menusuk telinga Mineta dengan Earphone Jack dan menghasilkan suara yang memekakkan telinga Mineta. Sedangkan Todoroki sudah duduk tenang menyantap soba dingin kesukaannya.

Sementara itu, kini Midoriya dan Uraraka kembali berjalan bersama ke ruangan Hatsume dan Power Loader_sensei. Namun yang nampak berbeda dari sebelumnya adalah penampilan pemuda brokoli itu. Wajahnya pemuda itu ditempel koyo pada pipi dan jidatnya, kedua tangganya diperban dan terus saja tersenyum seolah dirinya tidak apa-apa. Gadis yang ada disampingnya sedari tadi memandangnya dengan tatapan khawatir

"Aku tidak menyangka, Bakugou memang sangat berbeda jika berhadapan denganmu" kata pemuda itu, dia adalah Uraraka yang berada didalam tubuh Midoriya yang penuh luka.

"Aku tau, Kachan memang selalu serius ketika melawan ku. Tapi....... Kau benar-benar tidak apa-apa kan?" Tanya Midoriya.

"Sungguh aku baik-baik saja. Yah..... Meski ada beberapa bagian yang sakit. Tapi sungguh, aku baik-baik saja. Seharusnya akulah yang harus minta maaf sudah membuat tubuh mu luka-luka, Deku_kun"

"Ie' sungguh, itu tidak masalah" balas Midoriya, ia memang tidak masalah dengan tubuhnya yang penuh luka. Yang ia khawatir adalah perasaan Uraraka ketika melawan dan kalah untuk kedua kalinya melawan Bakugou. Ia tau bahwa Uraraka adalah orang yang ceriah dan penuh semangat, namun tidak menutup kemungkinan ia juga merasa frustasi ketika kalah melawan Bakugou, meski melawan dengan raga bukan miliknya.

Pemuda brokoli itu menampilkan wajah tersenyum seolah meyakinkan pada gadis disampingnya bahwa dirinya baik-baik saja. Bukan, melainkan jiwa dan perasaan tidak apa-apa. Uraraka memperlihatkan cengiran lebarnya khas miliknya di wajah Midoriya.

Mengenai luka yang ia dapat. Saat pelajaran pelatihan Aizawa_sensei, Uraraka yang tidak terlalu tahu menahu soal menggunakan quirk Midoriya, ia hanya asal melompat menghindar kesana-kemari hingga menabrak benda-benda yang ada di sana. Itu hanya menghasilkan luka yang tidak terlalu parah. Namun, ketika latihan pertarungan melawan Bakugou Katsuki, rival sejati Midoriya Izuku malah meledakkannya sehingga ia berakhir kalah dengan luka yang cukup parah.

Ia pun kembali ke UKS dibantu oleh Lida dan juga Todoroki. Midoriya yang memang sedari tadi ada di UKS terkejut melihat dirinya penuh luka. Untungnya Recovery Girl dapat menyembuhkan luka-lukanya.

".............."

"Sepertinya aku mulai sedikit mengerti dengan perasaan Deku_kun" sahut pemuda brokoli itu. Midoriya menatapnya, ia sedikit tertegun melihat ekspresi yang tersungging di wajah pemuda itu.

Ekspresi yang terlihat sendu, sedih gelisah dan kecewa yang bercampur bercampur menjadi satu. Salah satu sisi yang Uraraka sembunyikan dari teman-temannya.

Gadis itu berhenti, pemuda brokoli itu juga ikut berhenti setelah beberapa langkah kedepan mendahului gadis itu.

"Saat pelajaran fisika, aku terkadang menyerah memahami materinya, karena aku tau mau bagaimanapun aku tetap saja kesulitan memahaminya. Tapi, entah dari mana asalnya, saat jiwaku ada di tubuhmu, perasaan terus mencoba dan berusaha timbul di hatiku, sehingga aku terus berusaha memahaminya, walau aku tau itu sulit, aku tetap melakukannya"

Feeling [DekuChako]Where stories live. Discover now