50|214

331 59 19
                                    

Yvonne yang tertusuk oleh pedang itu terhuyung dan menahan tenaga kakinya.

Matanya, menghadap Derrick, melebar, seolah itu adalah hal luar biasa yang tidak dapat dipercaya.

"Kak..... Kakak, Kenapa....."

Yvonne menggigit bibirnya. Itu adalah suara sekecil debu yang akan segera menghilang.

Dialah yang ditusuk, dan pada saat itu juga Derrick merasakan sakit yang tajam seolah-olah dialah yang telah ditusuk. Derrick memandang dengan mata gemetar pada pedang yang telah dia tusuk dengan tangannya sendiri.

Dia menusuk adik perempuannya dengan tangannya sendiri.

Tiba-tiba, tenggorokannya mual dan suaranya seakan tercekat.

"....kamu, kamu bukan adikku."

Dia mengertakkan gigi dan menepis gagasan melanggar batas dengan dagunya.

"Siapa kamu?"

"Aku Yvonne, kakak. Aku adalah adik kalian yang hilang pada hari festival."

Yvonne sekali lagi membangkitkan rasa bersalah Derrick dengan tatapan yang tidak diketahui apakah dia sedang tersenyum atau menangis.

"Jika aku bukan Yvonne, siapa yang akan menjadi Yvonne?"

"Diam!"

Tapi Derrick tidak akan membodohi dirinya lagi.

"Yvonne, Yvonne tidak mungkin jahat sepertimu! Yvonne, anak itu!"

"......."

"Hanya karena melihat sekuntum bunga yang layu di taman, dia akan menjadi seorang anak yang terjebak di kamar sepanjang hari hanya karena itu."

Dia melihat ke taman yang berantakan dengan mata bingung.

Taman mansion Eckart, yang terkenal dengan apa yang dibuat oleh Duchess yang telah meninggal, adalah harta berharga Yvonne.

Ketika dia menemukan bahkan satu bunga pun yang layu, adik perempuannya akan menangis dengan sedih seolah dunia telah runtuh.

Dan dia tidak mungkin begitu seperti ini, membuat kekacauan di taman.

Pikirannya yang sebelumnya berkabut menjadi jernih sekarang.

"Ngomong-ngomong, siapa kamu sebenarnya."

Derrick memandang wanita yang dia tusuk dengan mata yang tidak dikenalnya.

Rupanya, pandangan Yvonne mengatakan dia benar...

"Ha ha.... apakah kamu akhirnya sudah menyadarinya?"

Wajah yang terungkap seperti iblis tampak seperti orang asing dimatanya.

"Itu benar. Adikmu sudah mati diambil olehku sejak lama."

".....apa?"

"Yvonne yang malang, Yvonne, Yvonne Eckart."

Wanita itu bersenandung seolah tidak ada yang salah dengan tubuhnya yang tertusuk pedang dengan sangat dalam-dalam.

"Dia telah dibawa pergi oleh sesuatu yang jahat karena saudara laki-lakinya yang telah kehilangan dia, dan dia akan mati oleh pedangnya."

"Apa, Apa...."

"Kenapa, menurutmu aku berbohong?"

Dia mendekati Derrick selangkah demi selangkah, berputar-putar seperti wanita yang tengah mengejeknya.

Saat jarak antara keduanya semakin dekat, pedang yang setengah tertusuk itu perlahan menghilang kedalam tubuh Yvonne.

Akhirnya, seorang wanita yang sedang mendekati gagang pedang Derrick, tiba-tiba mendorong wajahnya ke arahnya seolah ingin menggoda anak itu.

White Lily Means Death[✓]Where stories live. Discover now