Reflection (GS) 🗡🗡 - DisneyMulan!AU

202 24 28
                                    







.
.
.

" Gadis itu tidak sekedar datang untuk mencari seorang ksatria.

Ia datang untuk mencari pedangnya sendiri."

.
.
.



🗡🗡🗡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






🗡🗡🗡



Derap langkah kuda mengisi keheningan subuh dengan suara menggelegar. Kang Dani memacu Tteok, kuda peliharaannya dan Euigeon untuk membelah perjalanannya menuju ke sanggar pelatihan. Lokasi booth camp dimana para ksatria dilatih itu terletak jauh dari pedesaan, di dekat kaki gunung. Dani membawa Tteok menyusuri bukit yang berbatu, sesekali mengusap kuda kesayangannya itu.

Tteok adalah kuda pertama dan satu-satunya milik keluarga mereka, diberikan oleh sang paman sebelum mereka pamit dulu. Kuda ini diharapkan akan mempermudah kehidupan keduanya, dan menjamin masa depan yang masih belum terangkai bentuknya.

Nafas Dani semakin berpacu saat dari kejauhan matahari telah menampakkan dirinya. Semburat oranye dan pink muda membingkai angkasa, menggantikan kegelapan yang sedari tadi menaungi dara muda dalam pertandingannya melawan ketakutannya sendiri. Dani mengedarkan pandangan, dan matanya menyapu sebuah tenda dan lapangan raksasa di bawah sana.

Tempat latihan mereka.

Dani sontak mengarahkan Tteok menuju ke tempat tersebut. Tteok mengantarkannya turun, melompati parit-parit kecil, dan akhirnya berhenti di depan sana tepat saat matahari mulai menampakkan sinarnya. Dani melirik ke berkas-berkas cahaya yang menerangi tanah lembab tempat Tteok melangkah.

Sudah pukul 8.

Tepat.

Deretan manusia sudah menunggu, mengantri dengan suara sahut menyahut. Semua berasal dari desa-desa yang berada di bawah kekuasaan sang Raja. Dani menelisik dengan teliti wajah-wajah yang ada, dan menemukan hampir tidak ada wajah yang dikenalinya.

Masuk akal, mengingat di dalam surat itu tertulis bahwa seluruh penduduk akan dibagi menjadi dua kelompok besar untuk dilatih secara terpisah. Sepertinya para pemuda dari desanya sudah terlebih dahulu digiring ke tempat pelatihan lain, mengingat Dani tidak bisa datang lebih cepat karena sempat tersesat sebelumnya.

Dani melompat turun dari kudanya, lalu mengamati sekitar.

Lagi-lagi seperti yang ia duga, tidak semua penduduk yang berkumpul memiliki tampang ksatria. Malah tampaknya, Sebagian dari mereka hanya kumpulan pemuda yang dipaksa ikut tanpa ada kuasa untuk menolak. Wajah-wajah resah juga memenuhi tempat itu, jelas mereka semua juga sedikit ketakutan.

Misalnya saja lelaki di belakang Dani, yang sedari tadi mengoceh terus tanpa henti.

"Kau harus lihat para pengawalnya, astaga mereka menyeramkan sekali." Suara lelaki itu separuh berbisik, terdengar ketakutan. "Besar-besar, apa mungkin mereka makan daging beruang setiap hari?"

[ Shall I Tell You a Tale ] Where stories live. Discover now