10 Minutes - Romance [ 🔞 ]

539 36 14
                                    



.
.
.

Beberapa perasaan tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata, beberapa hubungan juga tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

Kang Daniel tidak tau istilah apa yang bisa ia gunakan untuk menerangkan situasi yang dihadapinya, namun yang pasti saat punggungnya membentur dinding...

...ia juga menginginkan hal ini.

Ciuman itu menuntut, membuat kepala Daniel terasa melayang. Sepasang lengan yang kuat itu menyokong berat badannya, menjatuhkan Daniel ke dinding. Seongwu menjamah seluruh inchi tubuh Daniel dengan menuntut, meremas di beberapa bagian dengan keras, mampu meloloskan lenguhan erotis dari bibir pemuda yang lebih tua. "Ahnn..."

"Sssh..." Seongwu berbisik, menenangkan Daniel. Tangannya mulai melucuti celana Daniel, menariknya turun dari pinggang langsingnya. "Jangan terlalu keras."

Nanti mereka dengar.

Daniel susah payah menahan desahannya. Kenyataan kalau mereka sedang melakukan hal ini di ruang ganti salah satu outlet pakaian mall dengan orang-orang menunggu di luar membuat segalanya lebih menantang.

Milik Seongwu terasa hangat dan keras menekan kulit telanjang Daniel. Seongwu menyelipkan tangannya di persendian lutut Daniel, melingkarkan kedua kaki lemas Daniel di sekitar pinggangnya.

"S-Seongwu..."

Seongwu memandang kakak angkatannya di kuliah itu dengan mata berkilat penuh nafsu. Dia sejujurnya tidak menyangka ia akan begitu ketagihan dengan pemuda ini. Hari dimana Daniel menantang dirinya secara seksual untuk pertama kali, yang mengantarkan mereka kepada hubungan sebagai fuck buddies, adalah salah satu hari terbaik dalam hidup Seongwu. Ia ingat bagaimana dengan mudah dirinya dapat membalikkan keadaan, mengukung Daniel di antara kedua lengannya dan bisa melihat pemuda itu mendesah kepayahan di bawah kekuasannya.

Memang rasanya berbeda, saat kamu bisa menaklukkan seseorang yang begitu didamba. Daniel adalah salah satu pria yang paling populer di sekolah, namun tidak banyak yang bisa mendapatkan perhatiannya. Seongwu bisa dikatakan adalah salah satu yang beruntung.

Atau Daniel yang beruntung?

Bibir Daniel tidak bisa menahan rintih lemah menikmatan saat bibir Seongwu menyesap kulitnya, lembut karena tidak ingin meninggalkan jejak namun tetap memabukkan. Ia merasa milik Seongwu sudah mulai bermain di bibir lubang mungilnya, mengancam untuk masuk. Daniel memeluk yang lebih muda dengan kencang, memberikan isyarat untuk segera dimasuki. Sungguh, Daniel sudah tidak tahan lagi.

Seongwu mendorong miliknya masuk untuk menembus liang pertahanan Daniel, merasakan seluruh otot di tubuh kakak angkatannya itu menegang. Seongwu mendesis sedikit saat Daniel mengetat di sekitarnya, namun itu tidak mengentikannya untuk mendorong miliknya lebih dalam lagi.

"H-hng..." Daniel merintih lemah, merasa dirinya terbelah menjadi dua. Jemarinya mencengkram bahu kokoh Seongwu sementara Seongwu melirik ke perut rata Daniel, memperhatikan bagaimana miliknya yang besar bahkan menyembul dari balik sana.

"Fuck, you are sexy. I want to look at you, baby."

Daniel ingin menyembunyikan wajahnya. Seongwu selalu begitu setiap kali mereka berhubungan, menuntut untuk melihat setiap perubahan ekspresi Daniel di setiap perbuatan nakalnya.

Memperhatikan bagaimana ia membuat pemuda itu kepayahan menggeliat di bawah kekuasaannya.

"Ahng—!" Daniel mendesah saat Seongwu dengan sengaja menghentakkan miliknya secara maksimal ke dalam. Ia merasa sangat penuh, dan ia bisa merasakan milik Seongwu berkedut di dalamnya. Daniel secara otomatis meronta sedikit, berusaha memberi jarak namun tidak bisa.

[ Shall I Tell You a Tale ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang