Demon Baby - Light Comedy

308 33 19
                                    


.
.
.

Di dalam dunia ini, ada surga dan neraka. Surga untuk mereka yang baik, dengan barisan malaikat yang menjaga manusia dari bahaya, godaan-godaan jahat, dan menjaga pikiran mereka tetap bersih dan suci. Sebaliknya, neraka diwakilkan oleh para iblis yang bertujuan memusnahkan manusia, meracuni mereka dengan pikiran-pikiran jahat dan membuat mereka menderita.

Selalu ada pertarungan di udara setiap saat, antara kebaikan melawan kejahatan.

.

.

.

Ong Seongwu dan Kang Daniel, salah satunya.

.

.

.

Menurut Ong Seongwu, sang malaikat, Kang Daniel adalah salah satu iblis paling menyebalkan yang pernah ia temui seumur hidupnya. Sebenarnya, semua iblis sudah pasti memang menyebalkan... tapi Daniel secara personal adalah iblis yang double menyebalkannya, karena bukan saja dia suka mengganggu manusia... tapi dia juga suka mengganggu Seongwu.

Contohnya saja saat ini.

"Oh!"

Seongwu memejamkan mata begitu ia mengenali suara menyebalkan itu. Sang malaikat menghela nafas, memutar matanya sejenak sebelum menoleh menatap yang sedang bersuara. Ia segera menemukan wajah Kang Daniel di sana, menyeringai dan menyebalkan seperti biasa.

"Kita bertemu lagi. Jodoh memang tidak kemana, ya?"

Seongwu mendesah kencang. Ia kembali menyibukkan diri untuk menjaga seorang anak kecil yang sedang menyebrang jalanan. Disingkirkannya batu tajam agar tidak terinjak oleh sepatu tipis si anak, menghalau beberapa orang dewasa yang sedang berjalan agar tidak menabraknya, dan bahkan mengusir anjing liar yang sedang menuju ke arahnya. Ia mendiamkan Daniel yang berjalan santai mengikutinya dari belakang. Dia paling benci kalau harus berhadapan dengan makhluk satu ini kalau sedang bekerja.

"Harus bener ya, dijagain kemana-mana? Sebenarnya kamu malaikat atau baby sitter, sih? Betah bener jagain manusia yang kayak benalu." Daniel kembali membuka mulutnya, membuat Seongwu sedikit kesal. Diliriknya iblis muda itu dengan tatapan maut.

"Tentu saja aku harus jaga mereka dari makhluk-makhluk sepertimu."

Daniel hanya tertawa kecil, melirik anak kecil itu. Anak itu tampak sedang memandangi sebuah keluarga kecil tak jauh dari tempat mereka berdiri, tengah berbicara dengan hangat sambil tertawa-tawa. Ayah dari keluarga itu lalu memberikan anaknya es krim, dan Daniel langsung menyeringai. Didekatinya anak yang sedang dijaga oleh Seongwu, lalu berbisik. "...kasihan ya, kamu. Papa saja tidak punya. Mimpi saja bisa dibelikan es krim seperti itu."

"Daniel!" Seongwu mendesis dan mendorong Daniel pergi dari dia dan anak itu. Ia menangkap wajah sedih dari anak itu, dan Seongwu sontak mengelus rambutnya walau anak itu tidak bisa merasakan.

"Tidak apa-apa, kamu kan masih ada mama dan kakak yang menunggu di rumah. Kamu bisa makan es krim bersama-sama dengan mereka nanti." Seongwu berujar menghibur.

"Iya kalau mereka mau. Kamu kan anak buangan." Daniel bersiul. "Kalau tidak, papamu tidak mungkin meninggalkanmu kan?"

Raut wajah anak itu semakin sedih, dan Seongwu melirik tajam pada Daniel. Seongwu menoleh ke samping, sebelum kemudian melihat seekor anak kucing. Ia memerintah anak kucing itu untuk memungut sekuntum bunga yang jatuh tak jauh dari mereka, lalu membawanya dan meletakannya di dekat kaki anak itu.

Anak itu sontak terkejut, dan berubah girang. Ia berjongkok, meraih bunga tersebut, dan tersenyum sangat lebar sebelum mengelus kepala anak kucing itu dengan hati-hati.

[ Shall I Tell You a Tale ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang