"Jadi nama kamu siapa?" Tanya Libra lagi mengulang pertanyaan yang tidak terjawab tadi.

"Kirana" jawab Kirana.

Crittt......

"LIBRA/PAK!"

Kirana dan Nathan secara bersamaan berseru ketika Libra dengan kurang ajarnya berhenti menginjak rem mendadak.

"Sorry-sorry, kaget gue" ucap Libra.

Nathan hanya berdecak sedangkan Kirana memilih untuk membuang nafasnya.

"Pantes gak asing"

•°•°•°•

Kring....

Ah suara itu!

Suara yang Thalassa tunggu sedari tadi, suara dari surga yang membuat siapa saja bangkit ketika mendengar suara itu, bukan! Itu bukan tiupan sangkakala dari malaikat, tapi itu adalah sebuah alunan dari sumber suara yang mengatakan bahwa waktu belajar kini tergantikan dengan waktu istirahat, waktu di mana setiap murid bisa bersantai, bergibah, makan, minum, bahkan tak jarang ada yang pacaran pada jam istirahat.

Thalassa melirik Arkan yang sedang membuka kotak bekal yang Thalassa tau itu milik Sherina, si anak kelas sebelah yang caper abis sama Arkan nya. Iya Arkan-nya. Arkan itu sudah menjadi 'teman' Thalassa jadi Thalassa bilang Arkan nya.

"Bekel dari siapa tuh? Perasaan tadi lo gak bawa bekel" Seru Thalassa sambil melirik isi bekal yang tengah berada di hadapan Arkan.

Halah! Cuma karna makanan murah gitu doang Arkan dari tadi senyum-senyum, padahal Thalassa bisa beli makanan yang mahal buat Arkan.

"Kepo lo" jawab Arkan cuek.

Lalu pemuda itu menyendokan satu suapan ke mulutnya. Dan suapan pertama berhasil meluncur indah di mulut milik Denarkan Samudra, pemuda itu menarik bibirnya hingga senyum kecil terbit di bibirnya.

Thalassa mendengus sebal. "Apaan sih makanan murah kayak gitu aja makan nya pake senyum-senyum segala" sindir Thalassa.

Arkan menaruh sendoknya cukup kasar di atas bekalnya. Lalu ia menatap Thalassa dengan tajam.

"Lo kenapa ga seneng banget sih Sa? Makanan ini emang murah, gak sebanding sama apa yang lo makan tiap hari. Tapi makanan murah gini bisa jadi mahal kalau makanan itu berasal dari orang yang spesial" jawab Arkan sinis, lalu pemuda itu kemudian berbalik dan melanjutkan makan nya.

Thalassa temenung.

Spesial?

Ah apa-apaan sih ini! Kenapa hati Thalassa rasanya sakit mendengar ucapan Arkan tadi.

"Spesial ya?" Tanya Thalassa sambil tersenyum miring.

Arkan tak mengindahkan pertanyaan Thalassa tadi. Ia hanya fokus pada makanan nya.

Thalassa berdecih.

Brak!

Thalassa mendang meja milik Arkan dengan kasar sehingga meja Arkan terjatuh ke lantai di sertai dengan suara dentuman yang cukup keras, dan tak lupa bekal yang tadi Arkan makan juga sekarang sudah jatuh berserakan di lantai akibat ulah Thalassa.

Arkan berdiri dengan kasar sampai bangku yang semula di dudukinya jatuh dengan suara yang cukup keras. Pemuda itu marah.

"MAU LO APA SIH SA?!" pekik Arkan.

Pekikan Arkan mengundang beberapa pasang mata yang masih ada di dalam kelas, hingga semua pasang mata menatap mereka berdua dengan tatapan bertanya-tanya. Bahkan murid-murid yang tadinya berlalu lalang di depan kelas Arkan-Thalassa pun mendadak berhenti, hanya untuk melihat apa yang terjadi anatara Thalassa dan Arkan.

"MAU GUE ITU LO JANGAN MAKAN BEKEL ITU!" pekik Thalassa.

Arkan tertawa mendengar balasan dari Thalassa. "Kenapa? Kasih tau kenapa gue gak boleh makan bekel dari Sherina?!" Tanya Arkan dengan nada yang cukup tinggi dan menantang.

Thalassa hanya diam.

Entah, Thalassa juga tidak tau kenapa hati ya begitu marah ketika Arkan dengan senang hati menerima bekal dari Sherina dan memakan bekal dari Sherina dengan bibir yang tersungging menampakan senyum yang tipis tapi sangat tulus.

Thalassa tidak tau kenapa.

Thalassa hanya tidak ingin teman nya dekat dengan orang lain, karna apa? Karna Thalassa tidak punya teman selain Arkan. Thalassa takut Arkan jadi lebih sering dengan Sherina dan melupakan Thalassa.

Thalassa hanya...

Takut...

"Diem? Kenapa gak jawab?" Tanya Arkan.

Thalassa berdecak sebal.

"Lo gak akan ngerti apa yang gue rasain Arkan" bisik Thalassa lalu gadis itu berlalu meninggalkan kekacauan yang telah ia perbuat serta meninggalkan Arkan yang masih mematung akan ucapan Thalassa barusan.



"Lo gak pernah buka mulut dan bicara soal masalah lo ke gue Sa, gimana gue bisa ngerti sama apa yang lo mau?" Gumam Arkan sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.








Tbc.

A.n

Kacau banget cerita ini tuh huhuhu..

Gak ngerti lagiii tulunggg....

Makin hari makin gak jelas:(
Maapin key yaa, key jarang update because tugas sekolah tuh numpuk kesel dirikuu hikss.

Yang mau gabung Grup chat bisa cek papan percakapan key, link nya ada di sana

Still UnfairWhere stories live. Discover now