Rencana 4 & Patah Hati

2.2K 373 188
                                    

Pagi-pagi sekali Niki sudah ada di rumah keluarga Lee, anak itu sudah duduk dengan anteng di meja makan seraya menunggu Heeseung menyiapkan sarapannya. Tadinya mau bantuin Heeseung, tapi nggak dibolehin sama Heeseung. Jadinya dia cuman duduk manis bersama Daniel.

Mengapa Niki bisa ada di sana sepagi ini?

Yup, kalian nggak salah kok. Ini memang rencana yang sudah mereka buat.

Dengan berasalan pada asisten rumah tangga yang biasa membuatkannya sarapan bahwa mereka ingin Quality Time, oleh karena itu Bibi di liburkan hari itu membuat Sang Asisten Rumah tangga percaya begitu saja.

Dan dengan polosnya Taki mengatakan pada Daddy nya kalau Bibi sakit jadi tidak bisa datang ke rumah. K pada awalnya sedikit heran, mengapa Bibi tidak langsung memberitahukan kepadanya. Tetapi setelah mendengar jawaban meyakinkan Taki membuat lelaki paruh baya itu akhirnya percaya.

Sedangkan Jungwon dan Daniel mengatakan pada Heeseung bahwa mereka mau mengajak si kembar sarapan bersama karena bibi nya sakit.


Dasar, kalian ini memang anak-anak penuh dengan ide-ide tak terduga ya.


"Dad, ayo cepat Om Heeseung udah siapin sarapannya."

Terdengar suara Taki dari luar dapur. Tak lama ia muncul dengan tangan yang sibuk menarik K agar mempercepat jalannya, sedangkan Jungwon mengekor di belakang mereka.

"Hyung sudah datang, ayo duduk Hyung ini sarapannya udah siap." Heeseung menoleh sebentar ke arah K kemudian lanjut mempersiapkan bekal untuk anak-anak.

Mereka akhirnya sarapan bersama di meja makan. Nampak seperti keluarga yang harmonis ya, dengan orang tua yang baik dan anak-anak yang lucu.

"Masakan om Heeseung enak, Niki suka. Aku mau deh dimasakin tiap hari sama om Heeseung." Niki bercelutuk di tengah kegiatan sarapan mereka. Membuat kedua orang dewasa di sana saling pandang, bingung mau menjawab apa.

"Kalau mau Niki sama Taki bisa makan di sini tiap hari kok, Papa pasti nggak keberatan. Iyakan Pa?" Si Bungsu bersuara, membuat Heeseung mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Hust kalian ini, jangan ngerepotin orang terus." K berucap, menatap si kembar sedikit tajam membuat kedua anak itu menundukkan kepalanya karena takut.

Heeseung yang kebetulan duduk di samping K menyikut pelan perut lelaki paruh baya tersebut. "Hyung ih jangan begitu, mereka takut." Heeseung berbisik pelan kepada K kemudian lelaki Lee itu menatap Niki dan Taki satu persatu.

"Niki sama Taki kalau mau sarapan di sini setiap hari nggak papa, Om dengan senang hati kok. Nggak usah dengerin Daddymu."

"Beneran Om?" Tanya Niki lagi, wajahnya yang tadi murung berubah menjadi bersemangat.

"Iya dong."

"Wah makasih Om!" Dengan semangat Niki dan Taki kembali melanjutkan sarapannya. Keempat anak kecil itu mulai sibuk membicarakan hal-hal yang ada di sekolahnya. Sedangkan Heeseung, K, dan Geonu menjadi pendengar setia mereka


Ah, benar-benar nampak seperti potret keluarga harmonis ya.





































Heeseung baru saja selesai menyimpan file di komputer miliknya ketika Seon, seniornya di kantor mengunjungi ruangannya sambil membawa beberapa buah untuknya. Seniornya itu memang suka sekali berbagi buah tangan kalau dia baru pulang dari Dinas luar kota. Mulai dari lantai dasar sampai lantai paling atas semuanya dibagikan oleh-oleh.

The single ParentWhere stories live. Discover now