part 4. the house was warm again

63 6 0
                                    

Acha dan pak jakri pulang dengan membawa momo si kucing baru kesayangan acha, mampir ketempat pet shop membeli keperluan momo seperti body fit (rumah kucing tanpa atap), whiskas (makanan), tempat makan, minum, dan shampo.

Acha sangat senang karena dia bisa membawa momo pulang, setelah membeli keperluan momo acha dan pak jakri pulang kerumah, acha tertidur pulas didalam mobil dengan momo yang dalam pangkuannya, momo ternyata kucing yang baik, lucu dan menggemaskan, momo tidak seperti kucing yang lainnya nakal.

Acha sebenarnya takut kena marah oleh veronika karena, veronika alergi, takut dan jijik kepada kucing padahal apa yang salah dengan kucing, kucing itu menggemaskan, manis, dan baik. Tapi acha tidak menghiraukan itu karena pasti maria membela acha karena maria juga sangat suka kepada kucing.

Acha sudah sampai diperkarangan rumah, acha masih tertidur pak jakri ingin membangunkan acha tapi tak tega karena acha tertidur pulas. Pak jakri sempat berfikir untuk membopong acha masuk kedalam rumah, saat ingin mengangkat acha, acha terlindur dan bangun.

Acha mengucak-ngucak matanya yang masih terasa berat. "huaammm..., pak jakri ini dimana, udah sampai rumah"

Pak jakri menganggut-nganggut kan kepalanya. "iya non acha, ini sudah sampai perkarangan rumah" ucap pak jakri ingin menggendong acha tapi acha menolak ia ingin berjalan saja sampai kamar dengan membawa momo.

"acha gak mau digendong, acha pengen jalan aja sama momo" ucap acha menggeleng keras. "pak jakri bawain perlengkapan momo aja ya"

"baik non, siap laksanakan" pak jakri hormat kepada acha, acha terkekeh geli karena pak jakri selalu membuat suasana yang tadinya hening menjadi hangat.

Acha berjalan sempoyongan, masuk kedalam rumah dengan momo dan seperti biasa saat masuk rumah harus memberi salam, acha melihat keluarganya lengkap berada diruang TV hanya satu yang tidak ada yaitu sang papah tercinta.

"Assalamualaikum, bunda acha pulang"
Ucap acha menurunkan momo dari gendongnya, maria dan kakak-kakaknya tidak menyadari kalau acha pulang membawa kucing. Pak jakri masuk membawa whiskas dan body fit sisanya masih didalam mobil, maria kaget saat pak jakri masuk membawa makanan kucing dan tempat tidurnya, begitupun dengan kakak-kakaknya. Mereka sedang berfikir kenapa pak jakri membawa peralatan kucing.

"cha kenapa pak jakri bawa peralatan kucing" ucap serempak raja, shilla, dan veronika. "cha kamu melihara kucing ya?" ucap veronika was-was, hanya mendapat anggukan samar yang tidak terlihat oleh maria dan kakak-kakaknya.

"pak jakri, kenapa bawa peralatan kucing kerumah" ucap rafael binggung. "pak jakri, tau kan veronika alergi, geli dan jijik sama kucing, kalo mau pelhara dirumah pak jakri aja, jangan disini!"

"maaf mas, memang betul mau pelihara kucing, tapi bukan saya mas rafael, tapi non acha yang minta, untuk pelihara kucing" jelas pak jakri. "saya tadi sudah bilang ke non acha untuk tidak membawa kucing kerumah, karena mba veronika alergi, tapi non acha malah sedih dan marah karena kucingnya tidak boleh dibawa pulang, jadi terpaksa dibawa pulang" lanjut pak jakri.

Acha berlari kearah maria dia menceritakan semua yang terjadi dipanti jompo, maria dan kakak-kakaknya terkekeh geli melihat acha yang menceritakaan apa yang terjadi dengan ekspresi yang benar-benar membuat orang tertawa. "gitu bunda ceritanya, bunda momonya gak nakal ko momo baik, bunda pasti suka" ucap acha tersenyum menampilkan deretan gigi yang mungil.

"iya sayang bunda suka ko sama momonya, walaupun acha baru ceritain doang" maria tersenyum dan mengelus pucuk kepala acha. "sekarang bunda tanya, momonya mana?, ko gak keliatan" tanya maria heran karena momo tidak keliatan saat acha masuk kedalam rumah.

"mo-momonya di-sini bunda" ucap veronika ketakutan menahan bersin, ternyata sedari tadi momo berada didekat veronika, mengeluskan kepalanya dikaki veronika. Acha dan yang lainnya tertawa melihat ekspresi ketakutan veronika yang menahan agar tidak bersin.

ACHAWhere stories live. Discover now