Eighteen

925 88 14
                                    

.

.

.

   Yoona memandang langit-langit kamar apartment nya, ia sudah tidak berminat menemani Krystal dan wendy yang mungkin sekarang sedang menonton televisi atau lebih fokus ke ponsel mereka masing-masing. Entah kenapa ucapan Sehun terus terngiang-ngiang di kepalanya dan tatapan Sehun membuat jantungnya berdetak dengan cepat. Apakah Yoona menyukai Sehun?

"No! Aku tidak mungkin menyukai nya."

Yoona bangkit dari ranjang menjadi duduk di tepi ranjang. Ia meraih ponsel yang berada tidak jauh darinya dan ia melihat ada sebuah pesan dari nomor tidak di kenal. Karena penasaran Yoona membuka pesan tersebut dan membacanya.

Unknown
Hei-! How are you, Dear?


Me
Fine. Who?

Unknown
Kau melupakan ku?
Sungguh jahat

Me
What? Who are you?
Please tell me

Unknown
It's me.
You know, dear.

Me
Jangan main-main

Unknown
Apa aku harus memanggil mu
Yoongie, baru kau mengenal ku?

Seketika tubuh Yoona menegang dan jantung nya berdetak dua kali lebih cepat saat seseorang itu memanggil nya dengan Yoongie. Sebutan dari seseorang yang ia kenal. Yang dekat dengan Yoona bahkan bisa di katakan sebagai kakak nya, tapi itu tidak berlaku kembali.

Unknown
Ku rasa, kau sudah mengetahui nya, Dear.
Oh ya, bagaimana harimu setelah aku diusir dari amerika, because you?

Me
Itu kesalahan mu!
Bagaimana kau bisa mencintai aku?
You crazy-!

Unknown
Siapa yang tidak jatuh cinta, jika
Di hadirkan oleh sosok bidadari yang cantik nan anggun?

Me
tapi, aku sepupu mu, stupid-!

Unknown
Lalu? Apa aku terlihat peduli?
No, dear.
Lagipula aku lelaki normal yang bisa mencintai siapapun.

Me
Jangan pernah hubungi diriku!

Unknown
Tidak dear.
Oke, aku hanya ingin mengabarimu saja.
Maybe, kita akan bertemu dan menikah.

Me
Crazy-!

Unknown
Love you too, dear

Yoona mengacak-ngacak rambutnya saat seseorang itu kembali setelah di usir dari amerika. Dan bagaimana ia bisa mengetahui nomor ponsel miliknya? Dari lama Yoona ingin sekali memasukkan lelaki itu kedalam jerugi besi, namun ia berpikir dan masih mempunyai perasaan. Yoona masih memandang lelaki itu sebagai Sepupu nya, setelah apa yang ia lakukan kepada Yoona dahulu.

sepupu? apa masih bisa di katakan seperti itu? entahlah.

Yoona menghela napas, ia berharap lelaki itu tidak pernah dan tidak akan pernah muncul di hadapan nya lagi. jika itu terjadi lagi, Yoona tidak segan-segan akan memasukan dirinya ke dalam jerugi besi yang dingin.

"Yoona, seulgi datang" suara wendy membuatnya tersadar dari lamunan yang mungkin akan langsung ia lupakan.

Dengan segera Yoona berdiri dari duduk nya dan keluar dari kamar menuruni tangga menuju sofa. disana terlihat seulgi sedang terduduk manis dengan sebuah minuman di hadapan nya jangan lupakan jimin yang berada di sebelahnya.

Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang