Eight

1.7K 152 6
                                    

.

.

.

Yoona sudah selesai mandi dan tentunya berpakaian, hanya menggunakan pakaian berwarna putih dan celana levis yang sangat pendek tak lupa ia menggerai rambutnya untuk menutupi kissmark yang diberikan Sehun.

Yoona mengambil tas nya dan juga ponselnya tak lupa mengambil kunci Mobil Wendy, Yoona harus kembali ke busan untuk mengembalikkan mobil Wendy.

Yoona mendengus kasar saat baru turun ia sudah di hadiahin pemandangan yang sangat menjijikan dimana Irene dan Sehun berciuman. Yoona menghiraukan mereka, ia melewati Irene dan Sehun yang sedang berciuman.

Irene yang menyadari Yoona segera melepaskan ciuman nya lalu menatap Yoona yang rapi.

“Yoong?”

Yoona menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan nya untuk menatap Irene yang sedang menatap nya.

Wae?

“Kau ingin kemana?”

“Apakah aku harus memberitahu?”

Irene sedikit terkejut saat Yoona berkata dingin kepada nya, Irene menggenggam tangan Yoona membuat Yoona menyeritkan kedua alisnya.

“Yoong?”

“Sudah-lah, Yoona mau pergi.”

Yoona melepaskan genggaman Irene membuat Irene menitikkan air mata nya, Yoona yang melihat Irene menitikkan air mata nya juga merasa bersalah tapi Yoona ingin Irene sadar apa yang ia perbuat menyakiti Yoona.

“Aku akan sarapan di sana.”

Irene hanya terdiam, Yoona membalikkan badan nya dan melangkah namun baru 5 langkah ia terhenti karena nyeri di bawah sana kembali terasa. Yoona menggelengkan kepala nya untuk menghilangkan rasa sakit nya.

Yoona kembali jalan dengan tertatih, Irene yang melihat Yoona berjalan berbeda menyeritkan kedua alisnya, lalu menghampiri Yoona dan menarik tangan nya.

“Yoong, kau baik-baik saja?”

Yoona terdiam saat Irene menanyakan keadaan nya, apakah sangat kentara?

Ah, Bodoh.

Tentu kentara Yoona.

Yoona menatap Sehun yang sedang terduduk manis di kursi sembari menatap nya dengan senyuman tak berdosa. Yoona merutuki Sehun yang bermain hingga selangkangan nya sakit.

“Yoong?”

“Aku baik-baik saja, Eomma.”

“eomma tidak percaya. Kau kenapa?”

Yoona melepaskan genggaman Irene yang berada di tangan nya. Yoona kembali melangkah kan kakinya tanpa mempedulikan panggilan Irene.  Ia hanya ingin pergi dari neraka itu.

+++

“ Hey, girl. ”

Sapa sahabat Yoona saat Ia baru saja memasuki Apartement milik nya. Yoona tidak menjawab sapaan sahabat, ia langsung duduk di sofa dan melemparkan kunci mobil ke Wendy yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan refleks Wendy menangkap nya lalu duduk di samping Yoona.

“apa seperti ini kau memberikan kunci?”

Yoona menatap Wendy dengan malas lalu menolehkan kepalanya ke arah Krystal  yang sedang mengeringkan rambutnya.

“apa?”

Yoona menghela napas kasar sembari mengusap wajah nya kasar membuat Krystal dan Wendy bingung.

“ada apa?”

“Mahkota ku sudah hilang.”

Mwo?!”

Yoona mendongak kan kepala nya lalu menatap Krystal dan Wendy secara bergantian. Apa Harus Yoona ceritakan? Yoona mengedikkan kedua bahu nya saat tidak ingin di pikirkan,  ia lebih memilih ke meja makan dan mengambil sehelai roti.

Krystal dan Wendy saling tatap karena bingung dengan Yoona,  namun mereka mengedikkan kedua bahu mereka setelah itu bergabung dengan Yoona yang sedang menyantap roti.

Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang