Seventeen

1.6K 120 16
                                    

.

.

.

Wendy menatap Yoona yang berada di samping nya dengan wajah biasa seolah tidak terjadi sesuatu beberapan menit yang lalu sedangkan dirinya masih memikirkan kejadian tadi.

Ia tidak menyangka bahwa Sehun berada di Apartement yang sama dengan Yoona dan lebih parahnya bersebelahan. Kenapa Wendy tau? Saat Sehun keluar dari Apartment nya ia melihat Sehun memasuki Apartement yang berada di sebelahnya.

"Yoo--"

Seketika Wendy bungkam saat melihat tatapan Yoona yang seolah mengatakan jangan bicarakan masalah tadi atau dirinya akan kehilangan satu tangannya, tentu itu membuat bulu kuduknya berdiri dengan tegak.

"Yoona, apa kau membeli sesuatu untuk kami saat kau ke supermarket?"

Krystal membuat topik yang berhasil melepaskan tatapan nya ke Wendy dan itu membuat Wendy menghela napas lega. Wendy bersumpah tadi ia sempat menahan napas.

"Kenapa kau tidak lihat sendiri?"

"Itu tidak sopan."

Ucapan Wendy membuat Yoona berdecih lalu kembali menatap Wendy dengan wajah mengejek.

"Kau bicara sopan? Biasanya kau langsung membuka kulkas dan mengambil makanan atau minuman tanpa izin dariku."

"Yakk! Kenapa kau sensitif sekali?"

"Hei, sudah hentikan."

Untung ada Krystal yang menghentikan yang mungkin bakal ada adu mulut antara Wendy dan Yoona. Krystal berdiri dan mengambil tiga minuman lalu memberikannya kepada Yoona dan Wendy tentu yang langsung di terima mereka.

Krystal kembali duduk dan meminum minuman nya begitupun dengan Yoona dan Wendy.

"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu kepada Seulgi?"

"Mengatakan apa?"

"Yeah, tentang Jimin yang ingin mengantarmu ke Supermarket padahal ia akan bertemu dengan Seulgi."

"Mereka bertengkar?"

Krystal menggeleng sesekali meminum.

"Lalu?"

"Kau tidak membuat konfirmasi kepada Seulgi tentang masalah itu?"

"Kon--Konfirmasi? Pfttt, sejak kapan bahasa mu menjadi seperti itu, Krystal. Seolah-olah Yoona adalah seorang artis yang sedang dating dengan seseorang."

"Diam kau!"

Bukannya diam Wendy malah tertawa dengan kencang membuat Krystal melemparkan bantal sofa kepada Wendy membuat Wendy terdiam dan menatap kesal Krystal.

"Yakk, Jung Krystal!"

"Apa?"

"Ku doakan semoga kau dengan kai putus. Lalu kai berpacaran dengan Jennie."

"Mau ku doakan kembali?"

"Krystal! Jangan doakan apapun untukku!"

"Siapa dulu yang mulai?"

Yoona hanya diam dan sibuk melihat ponselnya dan menunggu balasan seseorang. Yoona memainkan jarinya di atas keyboard saat mendapat balasan yang ia kirimkan pesan tadi dan mengirimnya. Ia berharap Seulgi tidak salah paham.

Iyap, sedari tadi ia bertukar pesan dengan Seulgi bermaksud menjelaskan masalah Jimin tadi dan untungnya Seulgi bisa memahami nya walau dengan perasaan kesal katanya.

".... benar kan Yoong?"

"Hm, iya iya."

Jawab Yoona asal tanpa ingin tahu apa yang dimaksud dengan Wendy membuat Wendy dan Krystal menatap Yoona dengan pandangan sulit di artikan. Tentu membuat sang empu menatap mereka dengan alis terangkat satu.

"Apa?"

"Kau---kau"

"Ha? Aku kenapa?"

"Kau menyukai Sehun."

"Apa maksud mu! Sejak kapan aku menyukainya dan bukankah aku sudah bilang jangan menyebut namanya!"

"Mana ku tahu. Ku kira kau benar menyukai Sehun karena kau mengatakan iya iya."

"Jujur, aku tidak tahu kalian membicarakan apa karena aku sedang chatingan dengan Seulgi, so saat kau bertanya aku hanya jawab iya iya saja."

"Jawaban mu hampir membuat kita salah paham dan terkejut kau tahu?"

"Lalu bagaimana jika benar aku menyukai Sehun?"

Yoona berdiri dan pergi ke kamar meninggalkan Wendy dan Krystal terdiam mendengar ucapan Yoona tadi.

Yoona menyukai Sehun?

"Yakk! Kim Yoonaaaaa!"

Oh No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang