"Makanya neng Shalu gak usah cantik terus tiap hari dong," sahut teman Osis lainnya.
Shalu tersenyum. Cantik? Perasaan dia biasa saja tidak terlalu cantik pikirnya.
"Gue ..." belum sempat Shalu menyelesaikan tiba-tiba ucapannya terpotong.
"Lanjutin kerjanya!" ucap Aldino
Shaluna menatap Aldino sendu. Kenapa dia harus menyukai orang yang sudah punya pacar.
"Santai ajah kali Al, baru juga jam berapa ni," jawab Ando.
Aldino memutar bola mata malas. Beginila anggota OSIS kalau sudah malas-malasan.
"Al ... " panggil Syasa.
Shalu langsung menoleh, enak ya pikir Shalu jadi Syasa. Shalu langsung menundukkan kepalanya. Sakit, itulh yang Shalu rasakan.
Aldino tersenyum melihat Syasa membawa minuman sambil berjalan kearahnya.
"Kamu pasti haus kan?, nih minum dulu," ucap Syasa sambil menyerahkan Air mineral yang di belihnya.
"Makasih sayang," jawab Aldino. Pipi Syasa sampai merona karenanya.
"Iya sama-sama."
Shalu yang mendengar percakapan Aldino dan Syasa hanya bisa menahan rasa sesak di dadanya.
"Aldo gue duluan ya ke lapangan" teriak Shaala cukup keras kepada Aldo.
"Oke neng Shalu. Hati-hati ya nanti kesandung" jawab Aldo teriak tak kalah kuat.
Shalu tersenyum, dia langsung pergi kelapangan. Bisa makan hati dia berada di dekat Aldino dan Syasa.
"Huff," gumam Shalu sambik membersihkan keringat di dahinya. Hari ini cukup melelahkan untuknya.
"Shalunaaaa!!!" teriak Bunga kencang. Shalu yang sedang minum pun langsung terbatuk akibat kaget.
"Ya allah Bunga. Kalo gue mati gimana Bung, lo gak kesian gue masih jomblo ni," omel Shalu kepada Bunga.
Bunga menggaruk tengkunya tak gatal sambil tetawa.
"Ya maap Sha, lo si ninggalin gue di kelas sendiri. Lo tau gak pak Bambang nanyain lo" ucap Bunga mulai serius.
Mau apa Guru Bahasanya itu?, Perasaan Shalu dia tidak membuat masalah.
"Ngapain emang? Gue buat salah?, Prasaan enggak deh."
"Nagih uang Seribu yang lo pinjem kemaren lh Sha."
Shalu langsung melototkan matanya, bukannya Bunga yang meminjam uang gurunya itu.
"Gak salah omong lo? Bukannya lo yang minjem kamaren, kenapa jadi gue yang kena?" jawab Shalu ngegas.
"Bwahaha. Iyaiya gue, gak usah ngegas gitu Sha. Tambah jelek lo" ucap Bunga tertawa keras.
"Siapa bilang?" Jawab Shalu tambah ngegas. "Orang tadi gue di bilangin cantik," Shalu mengibaskan rambutnya ke arah Bunga.
YOU ARE READING
Shaluna
Teen FictionMencintai dua nama dalam satu hati, bagaimana bisa? Tentu saja ketiganya akan tersakiti. Menungguh cinta lama yang akan kembali, atau menungguh cinta yang sudah lama di nanti? Saat Shaluna Aqeelanaya bertemu Aldino Rasyanda Putra di mulai lah kisah...
Part 1
Start from the beginning
