Sebuah Drabble-cerita yang hanya menyuguhkan 100-300 karakter/kata-hasil karya Dhi, partner mingguan, atau berkolaborasi dengan sesama member @DreamLights.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Bruche ... ayo, kemari!" ajak Iyus.
"Kenapa kau mengajakku ke sini?"
Tampak aura keengganan yang ditunjukkan Bruche kepada Iyus.
"Tentu saja, untuk bermain di sini," ujarnya sembari menggerakkan kaki—membuat pola di atas pasir.
"Apa istimewanya tempat ini, Yus? Bukankah, setiap hari terasa sama!?" kilah Bruche.
"Tentu, tidak. Coba bayangkan, jika kita tidak menjaga pantai dan sekitarnya dengan baik, lalu semesta akan marah dan menghancurkan semuanya. Apa akan terjadi?"
Bruche bergidik ngeri, "Hih, seram! Kita tidak akan bisa bermain lagi!?"
"Tepat, sekali. Maka dari itu, kemarilah ...."
°°°°
"Kemarilah! Kapan lagi, kita nikmati semilir angin dan deburan ombak yang begitu menenangkan!?"
Bruche, terdiam. Ia mencoba untuk mengingat, serta mencerna ucapan sang sahabat.
"Iyus, benar. Kami tidak akan mungkin bisa untuk mengulang dan menikmati pantai, seperti kemarin. Karena semesta sudah murka."
Badai telah memporak-porandakan pulau tempat tinggal mereka. Tak ada lagi tawa Iyus, yang akan menggema dan menemani hari-hari Bruche.