Mas Jaka dan Tera

57 14 21
                                    

Gemercik air, siulan angin, membuat kami—para apsari, menyukai curug ini.

"Hei!" pekikku, kala mendapatinya bersembunyi di balik semak belukar.

Suara, Bikang—saudariku—mencegahku. "Tera, lekaslah, naik! Kita sudah terlalu lama di sini."

Secepat kilat, aku membasuh diri dan berniat mengenakan kembali selendang yang tergeletak di atas bebatuan. Tapi ....

"Sampur!? Di mana, sampurku?" Aku dilanda kepanikan. Mereka semua, pergi.

"Hai, mengapa wajahmu seperti itu, Gadis manis?" sapa seorang lelaki.

"A-aku." Aku terdiam. _Bukankah dia yang tadi mengintip!?_

"Jaka Terong. Panggil aku, Mas Jaka."

"Tera. Terang Bulan ...."

Sejak saat itulah, kisah kami dimulai. Sekalipun aku tak bisa kembali ke khayangan ... setidaknya, harapanku—saat masa kecil—agar berjodoh dengan manusia, telah menjadi nyata.

—°°°—

Mata ini kembali menangkap sosok cantik yang sedang menyiapkan makanan di dapur. Dirinya sama sekali tidak berubah, meskipun sudah hidup bersamaku selama kurang lebih 5 tahun. Periang dan suka bekerja, gambaran robot yang diberikan nyawa. Kadang rasa kasihan ini muncul dalam hati, sedikit menyesal karena aku lah yang membawanya pada lingkaran kemiskinan ini.

“Mas Jaka, kenapa liatin aku terus, sih?”

Pertanyaan itu membuyarkan lamunanku. Aku menatap iris matanya yang cerah dengan lekat. Rasa kasihan? Rasa sayang? Entahlah, keduanya bercampur menjadi satu. Ah, aku hampir lupa sekarang sudah waktunya.

“Enggak apa-apa. Aku cuma, penasaran.”

“Penasaran sama, apa?”

Iya, aku penasaran. Apakah kamu tidak menyesal menikah denganku? Apakah aku tidak menyesal karena sudah mencuri selendangnya? Andai saja aku memilih anak Pak Kades, mungkin saja kehidupan ini akan berjalan lebih indah. Namun, sepertinya bertemu denganmu adalah anugerah terbesar.

Berkatmu, lubang di hatiku sudah terisi kembali. Hidup yang selama ini hampa menjadi lebih berwarna. Oleh sebab itu, aku akan berusaha sekuat tenaga. Agar kita memiliki kehidupan yang lebih layak, tentu saja untuk sosok anak yang ada di perutmu itu, juga. Aku akan membuat kita keluar dari kesengsaraan ini.

“Rahasia.”

••••

Tugas class Dreamlights_, berkolaborasi dengan 0MIDAL0.

Drabble Mingguan DLWhere stories live. Discover now