🍆-🌒 in Pandemi

9 3 2
                                    

Judul : Terong–Bulan in Pandemi
Penulis : 0MIDAL0 X Dhi
Jumlah : 295 kata

   Sudah hampir dua minggu aku mengisolasi diri dari dunia luar. Tidak, aku bukan mengisolasi diri karena terkena penyakit itu. Namun, karena aku memang tidak mau keluar rumah.

   Setelah mendengar kalau virus itu semakin ganas, aku lebih memilih untuk diam di kamar. Tidak keluar, tidak berinterkasi dengan orang lain. Tidak mandi, tidak makan, tidak tidur. Oke yang tiga tadi itu aku bercanda.

   Aku masih khawatir dengan kekasihku yang bertarung langsung dengan virus tersebut. Terang Bulan namanya, dia menjadi barisan terdepan untuk menangani pandemi yang mengerikan. Selama itu juga aku terus berdoa untuk keselamatannya.

   'Ku ambil ponselku, ingin menelponnya. Tak bisa dipungkiri kalau diriku sangat merindukan suaranya. Namun, dia sama sekali tidak mengangkatnya.

   Kecemasanku memuncak, sehingga tanpa sadar aku mengirim pesan untuk menanyakan keadaannya, dengan kata-kata manis di bagian paling bawah. Tera, semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya.

   °°°°

   "Kenapa, Mas?"
   "Aku dirumahkan, Ra!"
   "Gak papa. 'Kan tetap bisa work from home."
   "Dan, membiarkanmu berjibaku, sendiri!?"

   Drrtt ... drrtt ....
   Ponsel yang sedari tadi tergeletak di atas meja kerjaku, bergetar. Nampak pada layar utama, panggilan tak terjawab dan sebuah pesan yang memberikan kekuatan berasal dari Jaka Terong, pujaan hatiku.

   Aku menghela napas panjang. Tiga belas hari sudah, pasca pengumuman Rapid dan Swab test bagi tenaga medis diumumkan. Selama itu pula aku tak bersua dengan Mas Jaka. Sebab, ia menderita kelelahan—usai menangani bedah jantung. Dan itu cukup membuatnya frustasi.

   "Tuhan ... lekaslah pulihkan kami, kembali," gumamku, bersamaan dengan terbukanya pintu ruangan yang terbuka.

   "Dokter Tera, kita harus segera kembali ke UGD," ajak salah seorang perawat.

   Aku mengangguk padanya. 'Ku pakai kembali snelli yang sempat—akan—kuletakkan. Merapikan diri dan bersiap merawat para PDP dengan sepenuh hati.

   Sebuah pesan balasan, kukirimkan untuknya ....
  
   Selamat malam dr. Jaka. Situasi di rumah sakit cukup kondusif. Tetap tenang dan jangan mengkhawatirkanku. Dari Tera, kekasihmu.

Drabble Mingguan DLWhere stories live. Discover now