Aku, Kamu, dan Dia

17 5 15
                                    

Tema: Cinta Segitiga

Kata Kunci:

1. Bucin

2. Detektif

3. Nangis bombay

4. Au ah bodo amat

5. Terserah

Jumlah : 275 kata

@dreamlights_

@Si_halu90


✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️


     "Kamura sayang, cinta ... Dia bawain bekal, nih!" teriak seorang gadis yang tengah berlari kecil dengan riang sambil menenteng rantang tiga susun yang dibawanya dari rumah.


     Sepasang sejoli yang sedang berbincang santai, tentu kaget dengan kedatangan gadis tersebut.


     "Sayang? Cinta? Kalian deket?" Aku atau Akuna, dibuat heran dengan ulah sahabatnya. Sementara Kamura sang kekasih, berusaha keras menyembunyikan kegusarannya.


     "Kita deket pake banget," jawab Dia penuh percaya diri.


     Akuna yang tak percaya, kembali bertanya, "Yakin Di?"


     "Kalo Aku nggak percaya sama Dia, sewa aja detektif. Suruh ngikutin ke mana Kamu pergi setelah nganter Akuna," tantang Dia dengan pongah. Pasalnya usai mengantarkan sang gadis sampai rumah, Kamura pasti akan menjemput Dia untuk berkencan.


     "Apaan, sih, Di?" bisik Kamura, "udah Kamu bilang, kan, kalo Kamu lagi sama Akuna, Dia jangan deket-deket!"


     "Kalian beneran ada something di belakang Aku?" tanya Akuna dengan tatapan menyelidik.


     "Hu-um. Kamura sama Dia pacaran dari bulan lalu. Dia sayang banget sama Kamu. Dia kasi apa, aja, Kamura mau. Iya, kan, Kamu?"


     "Dia, stop!" bentak Kamura.


     "Huwaaa ... gara-gara Akuna, Kamura marah sama Dia."


     Suasana taman sekolah yang semula tenang, tiba-tiba menjadi pusat perhatian para siswa yang menunggu jam pelajaran dimulai.


     "Dia bucin banget!"

     "Makan punya temen namanya," sahut yang lain.

     "Iya, kayak gak ada harganya. Pake nangis bombay, lagi."

     "Tau, ih, bikin malu."

     Begitulah serentetan kalimat yang mereka—para siswa—ucapkan para saat melihat kelakuan Diani, atau yang akrab disapa Dia.


     "Au ah bodo amat!" Aku yang merasa dibohongi oleh Kamu dan Dia, sontak ingin meninggalkan mereka.


     Kamura pun dengan sigap menggapai pergelangan tangan Akuna. "Dengerin, dulu ...."


     "Dia gak suka liat Kamu pegang tangan Akuna!" protes Diani sembari mengamit lengan Kamura.


     Akuna yang semakin muak pun bersuara, "Lanjutin dramanya. Terserah kalian mau selesaiin kapan?! Bye." Akhirnya Akuna lebih memilih pergi menuju ruang kelasnya.

Drabble Mingguan DLWhere stories live. Discover now