"Jeno!" Donghyuck mendudukkan dirinya di anak tangga di depan salah satu bangunan penginapan.


"Sebentar, aku ganti ke loudspeaker," ucap Renjun, "nah, sudah."


"Haechan?" terdengar suara Jeno, "bagaimana kencanmu dengan Kak Mark?"


Renjun langsung merebut ponselnya dari Jeno, "kencan dengan Kak Mark?! Ayo ceritakan!"


"Wow, Jeno dapat gosip besar dari Kak Doyoung," terdengar suara milik Jaemin juga.


"A-aku tidak!" Donghyuck menyangkal 'tuduhan' tersebut, "itu hoax!"


"Yeah, yeah, aku percaya," Renjun berkata dengan nada sarkas.


"Apakah es krim yang dibelikan Kak Mark enak?" Donghyuck mendengar suara tawa dari Jeno.


Pipi lelaki berkulit tan itu memanas mendengar pertanyaan temannya. Dari mana Kak Doyoung tau soal es krim tadi?! pikir Donghyuck, Ah, pasti Kak Johnny yang membocorkannya, dia menepuk keningnya.


Tadi sore, sepulang dari museum digital art, Mark menawarkan diri untuk menemani Donghyuck pergi ke mal untuk membeli baju dan perlengkapan lain yang kurang. Lucas tidak peka kalau Mark bermaksud jalan berdua dengan Donghyuck saja, jadi dia mengatakan ingin ikut juga. Tidak tega melihat temannya jadi nyamuk, Johnny akhirnya ikut pergi juga, meninggalkan Doyoung dan Jaehyun makan malam di penginapan dengan murid-murid lain.


Donghyuck mengira mereka hanya akan membeli barang-barang penting, makan malam, dan langsung pulang ke penginapan. Nyatanya, Mark mengajaknya duduk di sebuah kedai es krim dan membelikannya es krim cokelat favoritnya.


Belum lagi kakak kelasnya itu menawarkan menonton film di bioskop karena dia melihat mata Donghyuck seperti bersinar-sinar saat melihat poster film favoritnya di depan bioskop. Johnny, ingin mengusili Donghyuck lagi, membeli tiket berdua-dua di tempat duduk yang berbeda sehingga Mark dan Donghyuck menonton film bersebelahan berdua saja sedangkan dia dan Lucas duduk di tempat lain. Untung saja filmnya bukan film horor.


"Wow," ucap Jaemin setelah Donghyuck menceritakan kejadian tadi.


"Lee Haechan sudah lupa rencana menguak rahasia Kak Mark-nya," Renjun ikut berkomentar.


Perkataan Renjun membuat Donghyuck berpikir. Setelah mengenal Mark dari dekat, dia perlahan-lahan membuang niatnya untuk mengekspos rahasia kakak kelasnya itu. Kalau Donghyuck mengetahui rahasia Mark dua bulan yang lalu, dia pasti tidak perlu pikir ulang untuk menempel foto Mark berbuat curang saat mengerjakan ulangan di papan mading sekolah. Setelah Donghyuck menghabiskan waktu bersama Mark saat dia mengantarnya pulang, atau saat mereka mengobrol di balkon minimarket dan di toko kue Mama Renjun, atau saat Donghyuck mengajari Mark memasak, lelaki itu menyadari bahwa Mark bukan orang yang buruk.


Kalau boleh jujur, Donghyuck juga sempat terpikir untuk menggunakan kemampuan menghentikan waktunya untuk berbuat curang juga. Dia memelankan waktu saat taruhan dengan Seungkwan untuk berlari sampai kantin duluan, dan menghentikan waktu di tengah-tengah pelajaran agar dia punya waktu untuk tidur sebentar.

Time Controller | MarkHyuckWhere stories live. Discover now