"Yang di belakang, kamu memperhatikan saya atau tidak?!"
Donghyuck sontak mendongakkan kepalanya ke depan kelas ketika mendengar seruan Mr. Park. Tidak, tidak seperti biasanya, Donghyuck tidak tertidur saat pelajaran biologi. Tapi sedari tadi tangannya yang memegang pensil hanya menghias-hias gambar sel hewan di buku cetaknya dan pikirannya melayang entah kemana.
Donghyuck sudah siap mendengar teguran untuknya lagi sebelum Mr. Park buka suara lagi, "Huang Renjun! Sudah berapa kali kamu tidak memperhatikan saya mengajar?"
Donghyuck menghela napas lega karena ternyata bukan dia yang dimarahi. Dia lalu menusuk-nusuk pinggang Renjun yang duduk di sebelahnya dengan telunjuknya.
Renjun yang merasa geli langsung terbangun dari tidurnya dan refleks menepis tangan Donghyuck. Tapi kemudian lelaki mungil itu menyadari tatapan tajam dari depan kelas.
"Maaf, Mr." ucap Renjun. Mr. Park lalu langsung melanjutkan pelajarannya yang terhenti.
"Kau pasti begadang nonton film lagi," bisik Donghyuck pada sahabatnya itu.
"Jaemin memaksaku menemaninya," jawab Renjun sambil merengut kesal, matanya masih terasa berat. Dia hanya tidur kurang dari empat jam, itu pun kurang nyaman karena tidak ada boneka moomin yang bisa dia peluk karena dia menginap di apartemen Jaemin.
"Yakin?" balas Donghyuck dengan senyum menyebalkannya, "bukan sebaliknya?"
Renjun mengangkat sebelah tangannya, sudah akan meninju lengan Donghyuck kalau tidak sadar sekeliling, "kau juga dari tadi tidak mendengarkan guru."
Donghyuck mengecek apakah Mr. Park sedang memperhatikan mereka mengobrol di tengah pelajaran atau tidak sebelum bertanya lagi. "Jun," Donghyuck mulai menggores pensilnya lagi di atas bukunya, "apa Kak Mark sering datang ke toko Mamamu?"
"Tidak juga," Renjun berpikir sebentar, "yang kemarin kali ketiga dia datang."
"Apa dia selalu pergi ke rumah sakit seberang jalan setelah membeli kue?" tanya Donghyuck.
Renjun mengangkat alisnya heran, "chill, Chan. Kau seperti detektif yang sedang mencari petunjuk kriminal."
Donghyuck menghela napasnya. "Aku hanya penasaran," jawabnya pada Renjun, tapi matanya fokus pada coretan di bukunya.
"Ya, dia selalu pergi ke seberang jalan setelah membeli kue," jawab Renjun, "tapi aku juga pernah sekali melihatnya membawa bunga ke rumah sakit."
Donghyuck meletakkan pensilnya di atas meja setelah coret-coretannya selesai, "bunga ini kan?"
Renjun mengenyampingkan tubuhnya ke meja Donghyuck dan melihat gambar bunga berkelopak enam yang sahabatnya buat. Dia mengangguk.
YOU ARE READING
Time Controller | MarkHyuck
FanfictionDonghyuck terlalu bersemangat mengorek rahasia Sang Ketua OSIS yang sempurna, Mark Lee, hingga dia tidak sadar telah menjadi bagian dari rahasia tersebut. Mark x Haechan fanfiction by GREENQUINCY Language: Bahasa Indonesia Rating: 13+ #1 markdong on...
