Blaze sedikit terbengong tapi kemudian dia tampak setuju. "Baiklah, aku mengerti."

Beberapa saudaranya tampak curiga dengan apa yang kau bisikkan. Tapi mereka tidak berani untuk bertanya pada Blaze yang sepertinya sekarang sudah menjadi pengikutmu. Dalam beberapa langkah lagi dan Duri juga akan mengakuimu.

Tak butuh waktu lama sampai semua saudara kembar itu akan mengakuimu.

Dan kau akan menang dari paman Amato serta meraih kebebasan yang selama ini kau dambakan.

Kalian sampai disekolah dan kau mulai melihat sekeliling. Tampak beberapa siswa disana memperhatikanmu dengan bingung tapi kemudian menjauh dan buang muka.

Kau sudah menduga sejak kejadian Blaze dan Duri. Semua kembar yang lain sepertinya memiliki masalah sehingga dijauhi dan ditakuti siswa lain.

Tiba-tiba Ais hampir terjatuh saat ada seorang siswa yang sepertinya sengaja menabraknya. Kau dengan cepat menahannya dengan tangan kirimu.

"Hei hati-hati kalau berjalan. Dimana kau taruh matamu saat berjalan huh?" Kau memandang sinis ke siswa yang menabrak itu. Dia terlihat takut padamu dan berlari, "Ma-maaf."

Ais segera berdiri dan melepaskan peganganmu darinya. Blaze mendekat kearahnya, "Kau tidak apa-apa Ais?"

Ais hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Biar kuhajar bocah itu." Dia mengepalkan tangannya dan hendak mengejar siswa tadi. Kau segera menahan pundaknya, membuat dia menoleh. "Berhenti, kau hanya akan membuat dirimu masuk ke BK lagi."

"Tapi.." dia tampak murung kemudian melihat Ais. "Ais sering--"

"Tidak apa-apa." Ais memotong ucapan Blaze begitu saja. Tapi kau sudah mengerti apa maksudnya. "Kau tidak perlu ikut campur kak Blaze." Ais berjalan menjauh dan duluan pergi.

Kau memukul pundak Blaze yang terlihat khawatir. "Pergilah, susul dia. Kau tidak ingin melihat dia semakin beku kan?" Blaze mengangguk dan kemudian berlari mengejar Ais.

"Kalian masuklah duluan. Aku sudah hapal daerah disekolah ini." Kau menginstruksikan mereka untuk segera masuk kelas. Mereka semua pergi tanpa berkata-kata kecuali Gempa yang masih diam ditempat.

Kau memandangnya heran. "Ada apa? Ada yang ingin kau katakan padaku?"

Diam selama beberapa saat hingga akhirnya Gempa buka mulut. "Tolong jangan membuat keluarga kami semakin dalam masalah."

Kau mengernyitkan dahimu. "Apa maksudmu?"

"Tadi kau membujuk Blaze untuk membantumu bukan? Tolong jangan ajak Blaze untuk membuat masalah." Wajah Gempa terlihat ragu untuk berbicara denganmu tapi pada akhirnya dia mengungkapkan semuanya.

Kau menhela nafas dan menyilangkan kedua tanganmu didepan dada.

Salah satu alismu naik. "Lalu apa? Memangnya kau bertindak apa selama ini untuk menyelesaikan masalah mereka?"

"Aku sudah berusaha. Setidaknya Blaze masih bertahan disekolah ini." Dia membalas perkataanmu.

"Lalu? Kalau sekolah masih mempertahankannya. Apakah Blaze sendiri mau bertahan disekolah yang selalu membuat dia kesal setiap hari?" Pertanyaanmu membuat Gempa diam.

"Begini saja. Kau diam dan lakukanlah tugasmu sebagai ketua osis sedangkan aku melakukan tugasku sebagai wali kalian." Kau menunjuk dirimu sendiri menggunakan ibu jari. "Jangan ganggu tugasku dan biarkan aku bekerja semauku. Jika kau atau saudaramu yang lain berani menghancurkan rencanaku sedikit saja." Kau menunjuk-nunjuk tepat di dada Gempa.

Kemudian kau berjalan melewati Gempa. "Maka lihatkan kehancuran saudaramu satu persatu dengan matamu sendiri."

Gempa terdiam disana tapi kau berhenti berjalan. "Oh iya soal Taufan. Aku ingin minta dia berhenti untuk mengikuti atau mencoba merusak rencanaku. Itu kalau kalian masih ingin melihat senyum dari semua keluargamu."

Kau kembali berjalan dan meninggalkan Gempa disana.

Kau sudah berhasil membungkam Gempa yang akan jadi penghambat dan juga Taufan pastinya. Tetapi tidak semudah itu membungkan Taufan. Yang penting kau sudah memberikan peringatan pada mereka.

Sedikit sentuhan dan Taufan akan berhenti menganggumu.

Mau apapun yang terjadi. Rencana untuk Duri hari ini haruslah berhasil.

To be continued...

A/n:

Kau ingin minta bantuan untuk apa sih sama Blaze?

Dan juga sepertinya akan ada penggagal rencana nih

Semoga berhasil dengan rencanamu untuk menyelamatkan Duri dari kesalahpahaman ini

Good luck

Salam,
Ruru

『 Save Them 』 BoBoiBoy ✔Where stories live. Discover now