LF.6

5.7K 1K 116
                                    



Sorry for typo(s)






Taman bermain yang dikunjungi jauh lebih luas apalagi dengan lokasi outdoor yang langsung menyuguhkan pemandangan kota Seoul, anak-anak lebih antusias memasuki kawasan tersebut.



Senyum Taeyong terukir setiap kali melihat sang putra dengan dua sahabatnya berkumpul bersama, pandangannya kembali pada sosok laki-laki yang menghampiri mereka. Di samping, Johnny berjalan mendekat dan menerima pelukan dari sosok tersebut.




Sebelum jam pulang, Taeyong diberi kabar oleh Johnny bahwa putra-putra mereka akan dijemput oleh Jaehyun. Terkejut tentu saja, sekian tahun lama tiba-tiba mengajak reuni.




"Hyung?" manik Taeyong mengerjap kala menyadari bahwa Jaehyun mengulurkan tangan, "Bagaimana kabarmu?" tanya laki-laki yang berbeda dua tahun dengannya.




Untuk menutup kecanggungan, Taeyong menyunggingkan senyum lebar kemudian membalas jabatan tangan tersebut pada Jaehyun sembari tertawa kecil.




"Aku sangat baik, Jaehyun," balasnya.




Lima tahun lebih adalah waktu yang cukup lama bagi mereka, dengan kehidupan yang sudah dijalani membuat ketiga lelaki itu cukup canggung. Namun, ketika Jaehyun tertawa membuat Taeyong dan Johnny menatapnya heran.




"Ayolah, kenapa kita seperti ini? Dulu saja rasanya seperti kakak beradik dan tak kenal formalitas."




Dengan meja yang telah dipesankan, ketiga kawan lama itu duduk. Ketika Jaehyun berbicara demikian, Taeyong justru menangkap sikap yang aneh darinya. Bagaimana lelaki Jung itu justru memperhatikan anak-anak yang sedang bermain dengan seriusnya? Seakan takut mereka lepas dari pengawasan.



Lebih lagi, ketika Jaehyun tiba-tiba berdiri sembari berkata, "Kalian pesan saja, aku ingin bermain bersama anak-anak sebentar," kemudian berlari memasuki kawasan permainan tersebut.




Kening Taeyong berkerut mendengarnya, ia melihat bagaimana antusiasnya lelaki Jung itu bergabung dengan anak-anak. Dengan luwesnya, Jaehyun menggendong Jaemin begitupula Haechan yang tertawa sambil memeluk Jeno.




Tawa Johnny membuat lamunannya buyar, Taeyong menoleh dan mendapati lelaki jangkung itu menatapnya, "Jaehyun itu memang menyukai anak kecil, dia selalu memanjakan Jeno. Jadi ya wajar saja dia bertingkah seperti itu pada mereka," paparnya.



Tubuh lelaki Lee itu berubah menghadap pada Johnny kemudian dan berkata, "Tapi, Jaemin itu sulit dekat dengan orang asing," Taeyong berdeham kembali sembari menggelengkan kepala, "Maksudku, dia saja butuh pertemuan tiga kali dengan Mark dan Ten selama ini untuk mau digendong."




Kedua bahu Johnny terangkat menanggapi pernyataan lelaki Lee tersebut. Tubuhnya sedikit condong pada meja seraya menghela napas panjang kemudian menyilangkan kedua tangan di depan dada.




Pandangan lelaki jangkung itu menatap kembali pemandangan anak-anak yang semakin asyik bermain. Bagaimana seorang Jung Jaehyun mau tengkurap di atas lantai dengan Jaemin dan Haechan duduk di punggung, berlagak seperti seekor kuda sedangkan Jeno di atas perosotan berakting layaknya raja.



"Apa dia belum menikah?"



Pertanyaan Taeyong membuyarkan lamunan Johnny di sana, ia menoleh dan sedetik kemudian menggelengkan kepala.



"Menurutmu, kenapa dia pergi dari Seoul? Kekasihnya saja sudah tiada sebelum kau wisuda."




Barulah memori Taeyong kembali pada masa-masa kuliah, ia teringat kekasih Jaehyun yang meninggal karena kecelakaan saat berangkat ke kampus. Kabar lelaki Jung yang patah hati membuat Jaehyun tak pergi ke kampus beberapa hari.






Locu Felice✓Where stories live. Discover now