No Title part 2

2.6K 108 0
                                    

“LEI DIMAS INDRAWAN

anak dari seorang konglomerat dan adik dari ketua senat kampus kita, ka david hebat lo prill nyembunyiin lo dekat dengan dia dari gue  udah hampir mau seminggu, parah lo jadi sahabat”

sungut caca pada prilly sahabat semata wayangnya, ia sedikit kecewa kenapa prilly tak bercerita tentang kedekatannya dengan lei, walaupun ia juga senang akhirnya prilly mulai membuka hati pada seorang cowok.

“Sorry ca, ga ada maksud sih sebenernya gue nyembunyiin ini dari lo. Gue sama lei juga baru deket jadi yaa gitu, gue jafi bingung dah ngejelasinnya. Hehe”

“lo ngejelasin ke gue ajah deh, awal mula lo deket sama si lei”

Prilly pun kemudian menceritakan awal mula perkenalannya dengan lei hingga mereka yang sebenernya sudah saling bertukar nomor handphone.

“Jadi, yang ngejemput lo tadi lei donk?”

caca bertanya di sela-sela penjelasan prilly padanya, dan prilly hanya menganggukan kepala tanda membenarkan.

“ tapi koq lo kayak tau dia banget ca ??? “

prilly melihat caca heran, karena tadi caca menyebutkan nama lengkap lei dan sedikit keterangan tentang lei.

“haha lo lucu pril, cuma lo tuh yang yg ga tau dia, makanya miara sifat cuek itu jangan berlebihan. Mulai sekarang lo buka hati buat yang namanya cowok, lei gue rasa cowok yang baik dan kalian berdua cocok banget”

caca menggoda prilly menaik turunkan alisnya lucu

“apaan sih ca, udah nyampe disitu lo mikir”

tanpa prilly menyadari pipinya merona

“hahahaha, muka lo memerah pril. Terima kasih yaa TUHAN akhirnya sadar juga nii cewek”

caca makin menggoda prilly hingga sebuah tepukan keras di lengannya membuatnya berhenti dan berganti mengaduh kesakitan

“anarkis lo prill, KDPS kekerasan dalam persahabatan”

“hahaha, maaf maaf ca abisnya lo suka banget ngejek gue wlee. Ehh lo belum jawab pertanyaan gue tadi, ayoo jawab”

“hadeuh iyee iyee bu,  lei itu salah satu cowok paling keren, menurut gue ini yaa di kampus, diapopular cuman lo’nya ajah yang ga ngeh ples kuper,haha. Dan  inceran cewek-cewek disini tau ga lo, dia juga jago basket, lumayan aktif di kampus . Dan mau tau satu rahasia lagi ga ly ??? ini alasan paling masuk akal kenapa gue tau banget tentang dia”

caca mengerakkan wajahnya maju perlahan ke wajah prilly.

“ Gue ngefans sama lei sejak awal ospek “

bisik caca ke prilly kemudian yang membuat

Prilly terlonjak kaget mendengar pernyataan caca barusan, ia memang tak pernah tau hal itu Karena caca tak pernah menyebut nama lei selama mereka menjadi sahabat

“tuh kan lo juga main rahasia-rahasiaan sama gue, sueeek lo”

“yaa gue rasa itu bukan hal penting juga ly, kan Cuma ngepens biasa bukan kayak perasaan gue ke aliando.

Dan suatu hari gue berharap sahabat gue yang bombastis anarkis ini bisa jadian sama idola gue”

caca menatap manik mata prilly dalam, ia seakan berbicara lewat matanya, dia ingin prilly juga merasakan di sayangi dan dicintai seorang cowok, ingin prilly merasakan indahnya memiliki pacar, dan caca yakin prilly bisa mendapatkan itu jika dia bersama lei, sejak melihat kebersamaan lei dan prilly di kantin caca bisa melihat lei memiliki perasaan special buat sahabatnya.

………………

Mata kuliah mereka telah selesai, setelah berkemas-kemas prilly dan caca keluar kelas menuju parkiran, menghampiri dua sosok cowok yang telah menunggu, caca yang di jemput ali seperti biasa dan prilly yang akan di antar lei pulang ke rumahnya seperti permintaan lei tadi di kantin.

“prill lo ga bareng kita ajah ..”

suara ali menghentikan langkah prilly yang melewatinya setelah mengantar caca menghampirinya dan hanya menyapanya sebentar.

Ali penasaran prilly akan pulang dengan apa ke rumah karena dari sejak ia sampai di parkiran kampus, dia tak melihat mobil prilly. Dalam hati sebenarnya  ia senang mungkin prilly bisa pulang bersama ia dan caca.

“ga li, gue bareng nohh..”

prilly menunjuk lei yang sedang berdiri di belakang mobil Lamborghini merahnya.

Ali yang mengikuti arah telunjuk prilly dengan matanya, meihat lei tengah melambaikan tangan kepada prilly.

Ali mengepalkan tangannya, perasaannya yang tadi bahagia karna khayalannya sendiri seketika meredup berganti emosi.

“dah li, dah ca .. muachh”

prilly pamit mencium pipi caca lalu pergi menghampiri lei.

………………………

“makasih yah lei, lo udah baik banget mau nganter jemput gue”

kini prilly sudah duduk di mobil lei, dan mereka sudah dijalan menuju ke rumahnya.

“iyah sama-sama koq pril, gue malah seneng andai bisa nganter jemput lo tiap hari. Ga enak juga ke kampus sendirian, kan kalo bareng jadi ada temen ngobrolnya, lo mau ga ???”

“emangnya ga ngerepotin, kasian lo nanti, rumah kita kan ga searah lei”

“ga banget ly, ga ngerepotin banget. Mau yaaa .. ya ya ya..”

lei mengalihkan pandangannya ke prilly memberi tatapan memohon lewat matanya.

Prilly tampak tengah berpikir, tapi beberapa detik kemudian ia mengangguk tanda menerima permintaan lei.

Melihat anggukan prilly, lei senang bukan main, seperti anak kecil yang baru di belikan ice cream dan tanpa ia sadar tangannya reflek memegang tangan prilly.

“ehh ma ma maaf pril, gue refleks”

lei menjadi gugup, ia takut prilly akan marah padanya. Tapi dugaannya salah, prilly malah tersenyum karena melihat tingkah lei yang menurutnya lucu.

“muka lo lucu lei ..”

mendengar p

Ucapan  prilly lei lega. Apakah ini tanda prilly mulai membuka hati untuknya, ia sangat berharap itu.

  

………..

Sedang di tempat lain 

Pikiran ali berkecamuk, hatinya sakit memikirkan prilly yang sekarang tengah berdua bersama laki-laki lain di mobil laki-laki itu.

“Shiiitttt..”

ali memukul stir mobil, sontak membuat caca yang ketiduran di sampingnya karena merasa di anggurkan ali sejak mereka keluar dari gerbang kampus, terbangun.

“Aliiiiiiii … apa-apaan sih, kamu aneh deh hari ini. Udah diemin aku dari tadi ehh sekarang pake ngegebuk stir segala”

Omel caca, ia heran melihat tingkah ali entah apa yang membuat cowok kesayangannya itu menjadi aneh.

“kalo kamu ada masalah cerita sama aku yaaa..” lanjutnya lagi kali ini melembut.

“gue ga papah ca, Cuma ada sedikit masalah kantor. Tidur lagi gih nanti kalo udah nyampe rumah, aku bangunin”

ali mengusap lembut rambut caca, caca tersenyum membalasnya, dan mulai memejamkan matanya lagi, ia senang jarang-jarang ali memanjakannya seperti saat ini, karena ali adalah tipe cowok yang cuek namun untungnya caca tak mempermasalahkannya, ia menerima ali apa adanya.

Prilly milik gue, gue ga akan ngebiarin dia jadi milik orang lain, ga akanbathin ali.


"Guys.. Mungkin next chap bakal nunggu dulu yaa apdetannya. Baru mau kumpulin mood dan ide lagi ^^… " SYS :*

You are the oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang