Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]

35. Move Stocks

Dale lebih pekat dengan auranya misterius, ketimbang dirinya yang memiliki aura intimidasi.

"Selamat pagi menjelang siang semuanya, saya di sini akan menjelaskan beberapa informasi penting yang terjalin antara Axton Company dan Melviner Company," kata Jack menjelaskan membuat semuanya terpusat pada layar proyektor.

Terkecuali Dale yang nampak enggan melihatnya, dia hanya menatap acuh dan malas.

Hal tersebut terlihat dari Victor, pria itu menganggap remeh ternyata.

***

"Terimakasih atas perhatiannya, rapat hari ini kita tutup," kata Jack tersenyum ke arah beberapa staf.

"Terimakasih telah berkontribusi dengan kami," kata Victor dengan tatapan dingin kepada Dale. Kedua mata itu menatap dingin dan tangan kekar mereka saling menjabat.

"Kau mengkhianati perusahaanmu sendiri," kata Dale pelan.

"Bukan urusanmu," kata Victor dengan tajam. Dale terdiam dengan aura misterius yang begitu pekat.

"Tidak lama lagi, kau menjadi urusanku," katanya tidak peduli dan berlalu pergi meninggalkan Victor yang masih terdiam mematung.

Pria itu, sangatlah menyebalkan. Dan berbahaya.

"Semua Axton sama saja," katanya pelan.

"Jack, rencana apa yang selanjutnya harus kita persiapkan?" tanya Victor, duduk dikursi dengan melonggarkan dasi yang mencekik lehernya.

"Mengalihkan semua saham Dwightzer beralih ke Melviner Company," kata Jack, Victor mendengar itu begitu bangga.

Dia ingin mengalihkan Dwightzer dalam naungan perusahaan yang dia rintis sendiri, dia ingin menjatuhkan Marc dengan mengalihkan semua saham perusahaan keluarganya. Pria tua itu hanya tidak tahu, jika pusat perusahaan keluarga Dwightzer masih dipegang olehnya.

Setelah itu semua terlaksana, maka untuk melenyapkan Marc begitu mudah. Termasuk menjauhkan pria picik itu dari ibunya sendiri. Dia pikir Victor bodoh, nyatanya tidak. Marc menjadikan perusahaan rintisan mendiang ayahnya berjalan juga di dunia hitam, dan beberapa mafia. Transaksi gelap dan beberapa keuangan perusahaan mengalami kerugian besar. Dan korupsi beberapa karyawan yang memiliki jabatan tinggi. Untungnya Victor sudah memutuskan semua hubungan tersebut dan memusnahkan tikus-tikus berdasi di kantornya.

"Jack, aku meminta kau mengumpulkan beberapa bukti. Penggelapan uang, transaksi Marc dengan beberapa penjabat dan mafia, dan bukti untuk menjebloskan pria sialan itu ke jeruji besi," kata Victor dingin.

"Baiklah, Tuan," kata Jack, lalu dia mengecek sesuatu diponselnya. Ada beberapa pesan masuk dari kepala anak buah Victor, yaitu Felix.

"Tuan saya menerima pesan dari Felix," kata Jack kepada Victor.

"Apa?" tanyanya.

"Nona Juliet jatuh pingsan."

***

Juliet mengerjapkan matanya saat dia merasa ada yang membelai kepalanya dan wajahnya lembut oleh sesuatu yang kasar. Juliet membuka matanya, melihat ada Victor di hadapannya menatapnya cemas. Pakaian kantor yang dia lihat barusan tadi siang sudah tidak tertata dan berantakan.

"Apa kau masih merasa pusing atau apa badanmu ada yang sakit?" tanya Victor kepada Juliet yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Dokter bilang, kau hanya kurang istirahat. Apa kau tahu lukamu itu masih belum pulih total?" tanya Victor khawatir.

Beberapa kali Victor mengelus wajahnya dan memberikan kecupan di punggung tangan. Tatapannya dingin tetapi di dalamnya ada perasaan cemas dan khawatir.

"Aku baik-baik saja."

"Tidak bagiku, Juliet," kata Victor lembut melembutkan tatapannya. "Aku akan memberitahu jika kita tidak bisa datang ke Axton Company," lanjutnya.

"Kenapa? Aku baik-baik saja." Juliet bangkit dan bersandar pada dashboard ranjangnya.

"Kau sedang sakit, aku bisa gila memikirkan kesehatanmu," ucap Victor penuh penekanan.

"Aku akan sembuh."

"Kau adalah wanita keras kepala," katanya menghela napas panjang sangat lelah berargumen dengan Juliet.

"Kau yang membuat semuanya menjadi sulit," ketusnya.

"Baiklah, kita akan ke pesta. Dengan catatan kau sudah sehat."

***

TBC