3. Friend?

145 22 10
                                    

Ini panjang lo, jangan lupa votmentnya guys~~

***

"Hai, boleh duduk di sini?"

Yoongi yang tengah menyantap makan siangnya itu melirik sekilas kearah seseorang yang tiba-tiba saja sudah mendaratkan bokong di kursi kosong, tepat hadapannya. Padahal dia belum mempersilahkan tapi orang itu sudah melemparkan senyuman yang cukup lebar untuknya.

Yoongi menerjapkan mata, lebih tepatnya merasa tengah heran sekarang, selama beberapa hari dia berada di tempat ini tidak ada seorang pun yang mau mendekatinya, atau sekadar mengobrol bercengkrama ria, menyapa. Walaupun memang terdengar aneh sih jika ada seseorang yang baru masuk penjara malah mendapat sambutan sebegitunya, tapi ya itu memang pikiran Yoongi dulu yang rupanya salah persefsi tentang kehidupan di penjara seperti apa.

Malahan saat Yoongi pertama kali menginjakan kaki disini, bukan sapaan hangat yang ia terima, yang ada dia mendapati adalah aksi cryingbully disini-penindasan bagi kaum yang lemah. Dan yang paling mengesalkan dia jadi salah satu korbannya.

Memang tidak salah juga sih jika Yoongi yang dijadikan target, karena sejujurnya dia juga menyadari jika dirinya terlihat seperti apa-sadar diri lebih tepatnya. Melihat bagaimana dirinya saat itu membuat Yoongi tak bisa menampik jika dia memang layak untuk dijadikan mainan (bulan-bulanan) dipenjara.

Malah dia akan berpikiran sama, saat melihat anak kurus kering, bertubuh kecil, lemah dan tak terawat, seperti dirinya yang lebih terlihat seperti anak kurang gizi itu. Orang-orang akan berpikir jika ada yang salah disini karena tidak mungkin anak sepertinya melakukan sebuah kejahatan, apalagi ini kasus pembunuhan yang tak masuk akal bagi beberapa orang. Malahan ada orang yang mencetuskan jika Yoongi lebih baik dimasukkan ke panti asuhan saja agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik, tapi ya, Yoongi terlalu besar jika harus berada disana.

"Namamu Min Yoongi ya?"

Seolah tersadar, Yoongi kembali mengerjapkan matanya beberapa kali. Melempar tatapan pada sosok anak laki-laki yang terlihat lebih muda darinya, mata kecil, hidung minimalis dan bibir penuhnya tak luput dari perhatian Yoongi. Tetapi yang lebih menjadi perhatiannya bukanlah itu, melainkan bekas luka-luka mengering di sekitaran pelipis, serta memar-memar kebiruan yang tak terhitung banyaknya, apa anak ini juga sama sepertinya?

Yoongi mengangguk sekali.

Seulas senyum kembali terulas di belah bibir anak itu, membuat Yoongi yang awalnya hanya terdiam sempat terpaku beberapa saat.

"Perkenalkan, namaku Park Jimin. Panggil Jimin saja. Senang akhirnya bisa mengobrol denganmu."

Yoongi mengerutkan alisnya, tak mengerti. "ha?"

"Kau tahu tidak yang kemarin kau melawan bos itu. Aku juga ikut bersorak loh! Kau hebat sekali bisa mengalahkannya. Mereka yang sudah lama disini saja takut, tidak berani melawan. Tapi kau, dengan tubuh kecil seperti ini langsung bomb-mengalahkan. Hebatnya~"

Yoongi sempat melongo mendengar ucapan dari anak lelaki yang bernama Park Jimin itu, terdengar sedikit berlebihan tapi telinganya merasa nyaman mendengarkan. Hingga akhirnya seulas senyum tipis perlahan terbit untuk pertama kalinya di belah bibir pucat milik Min Yoongi.

Entah kenapa, situasi ini benar-benar mengingatkannya pada Yoonsook, dimana sang kakak yang selalu memuji dirinya karena melakukan hal-hal kecil, persis seperti yang Jimin lakukan saat ini. Yoongi merasa sesak seketika. Bagaimana kabar Yoonsook ya?

Tak ingin terlalu berlarut Yoongi menghela nafasnya pelan, menatap Jimin yang masih setia menatapnya dengan-kagum. "Memang pantas orang seperti itu diberi balasan. Memangnya kau akan diam saja jika dipukuli?" Sengaja, Yoongi melempar pertanyaan itu setelah memperhatikan banyaknya bekas memar di wajah Jimin, dia merasa jika anak itu hanya diam saja ketika di tindas tidak seperti dirinya yang langsung melawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Got It ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang