Epilog

2K 205 15
                                    











Winwin sama sekali tidak menduga akan bertemu dengan tuan Kim – ayah Yugyeom hari ini, terutama saat Ilya sedang bersamanya. Terakhir kali ia bertemu laki-laki tua itu, tahun lalu itu pun saat ayahnya memaksanya untuk ikut pertemuan bisnis miliknya. Tuan Kim tidak jauh berubah sejak setahun terakhir selain kerutan yang bertambah, laki-laki itu masih sama sebelumnya setelan rapi dan beberapa bodyguard di belakangnya. Satu hal yang membuat Winwin bertanya-tanya kenapa laki-laki itu bisa ada sini, di kampusnya.


“bagaimana kuliahmu?” tanya laki-laki itu.




“baik paman.” Jawab Winwin, “apa yang paman lakukan disini?”



Winwin tahu tuan Kim baru saja mendengar suara kikikan dari Ilya yang berdiri di sampingnya tetapi memilih bersikap mengabaikan gadis itu. “aku harap Yugi bisa jadi anak sepertimu, jadi aku tidak perlu repot-repot datang ke sini sekarang.”



“kalau paman mendengarkan dia sekali saja, mungkin dia akan jadi anak yang baik.” Sahut Ilya.


Paman Kim beralih pada Ilya, dan menatap gadis itu dengan pandangan kalau dia adalah gadis yang kurang ajar tapi Ilya dengan berani menatap balik laki-laki tua itu dengan tatapan menantang. “bukannya kau mantan pacarnya Yugyeom?”



“aku tidak pernah pacaran dengan anakmu paman.” Jawab Ilya, “siapa yang mau pacaran dengan laki-laki brengsek seperti Yugyeom yang sialnya, dia sangat mirip denganmu paman.”



Meski Winwin tahy yang dimaksud Ilya adalah fisik mereka, Winwin yakin tuan Kim beranggapan berbeda tentang ucapan Ilya. “Ilya adalah kekasihku paman. Paman tahu aku juga berteman dengan Yugyeom begitu juga Ilya.”



Tuan Kim menatap Ilya dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. “kau bisa mendapatkan perempuan lebih baik.”



Ilya merotasikan matanya tanpa mau repot-repot menyembunyikan dari tuan Kim, dan Winwin tertawa melihat betapa beraninya Ilya sekarang. “ Dia baik paman. Paman mungkin tahu dari ayah aku bisa sangat manja tapi dengan cara yang aneh, dan Ilya memanjakanku dengan cara yang tidak kekanak-kanakan, dengan cara yang aku mau. Dia membiarkanku melakukan apapun yang aku mau dan mengusap kepalaku seperti ibu melakukannya ketika aku melalukan hal yang membanggakan. Ilya cukup untukku. Aku tidak ingin yang lain, meskipun ada yang lebih baik.”


Tidak butuh waktu lama untuk tuan Kim tersenyum dan menepuk bahu Winwin setelah ia mengatakan hal itu. “Ayah dan Ibumu benar-benar mendidikmu dengan baik. Yugi benar-benar harus bersahabat denganmu dan berhenti bermain dengan teman-temannya yang tidak jelas itu.”



Winwin hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun lagi membiarkan tuan Kim mengatakan beberapa hal sebelum ia pergi. Winwin mengerti maksud tuan Kim, tapi Winwin tidak pernah menganggap teman-teman Yugyeom tidak baik, untuk beberapa hal.




“Win.” Panggil Ilya, “itukah artiku untukmu? Cukup?”



Winwin panik sekarang. Dia mengatakannya tanpa berpikir karena memang itu yang dia pikirkan. Tapi ia lupa untuk beberapa saat kalau Ilya ada di sana dan mungkin saja tidak puas dan terluka karenanya. “Il-“ Winwin tidak bisa melanjutkan perkataannya saat melihat mata Ilya sudah berkaca-kaca.



Winwin sama sekali tidak menduga sedetik kemudian Ilya akan memeluknya. Dia pikir gadis itu akan memukulnya, tapi Ilya memeluknya dengan erat. “Terima kasih. Aku bahagia. Aku senang mendengarnya. Aku senang kau melihatku seperti itu.”


Winwin membalas pelukan Ilya dan mencium puncak kepala Ilya. “Aku tidak sempurna Ly, aku tidak peka dan tidak mengerti perempuan. Dan aku juga tidak ingin sesuatu yang sempurna, tidak adil untuk siapapun itu. Dan karena itulah kamu dimataku kamu cukup untukku Ly. Cukup membuatku merasa sempurna, dan cukup membuatku merasa bahagia.”



Ilya tertawa di dada Winwin sambil memukul pelan punggung Winwin. “aku mincintaimu.” Bisik Ilya dalam tawanya.






































The End.

Red | WINWIN WayV ✔Where stories live. Discover now