Chapter 11

664 62 3
                                    

"Gimana perasaan lo?"

"Masih ngantuk"

"Yaudah sans aja, ini hari minggu. Gua ke dapur dulu ya"

Pagi itu Dean ingin menyiapkan sarapan untuk mereka. Ia pun membuka lemari es nya, "masak telor aja kali ya?" Pikirnya.

Ia pun segera mendadarkan telur tersebut dan menyiapkannya di atas meja makan.

"Je, sini makan" Sahut Dean dari Dapur.

Jean pun datang dari kamar berjalan seperti orang yang barusaja sunat. Berjalan perlahan-lahan lalu mendudukkan badannya dekat dengan bangku milik Dean.

"Lo baik-baik aja?" Tanya Dean dengan wajah puas nya.

"Sakit" Jawabnya sambil mengusap-usap paha nya. Dean pun memanyunkan bibirnya.

"Maaf, gua kasar ya?"

Jean menggelengkan kepalanya, lalu ia memakan sarapannya yang telah disiapkan oleh Dean. Sederhana namun lezat, setelah itu Jean pun hendak ingin mandi saat itu.

"Eh, lo mau mandi?" Tanya Dean setelah ia menyelesaikan cucian piringnya.

Jean hanya menganggukkan kepalanya sambil tangannya meraih handuk yang berada di gantungan baju nya.

Dean pun segera menghampiri Jean, lalu memeluknya dari belakang. "Mandi bareng" Ucapnya sambil menyeringai.

"Ih! Ga mau" Ia merontak berusaha melepaskan pelukan dari Dean, tapi sayangnya Dean terlalu kuat dan Jean tak bisa melepaskan pelukan tersebut.

"Gua lepasin, tapi kita mandi bareng" Dean berbisik tepat di samping telinga Jean yang membuat kupingnya memerah merona.

"Ya, Yaudah ayo!" Ucap nya terbatah.

Jean berlari kecil ke kamar mandi, sedangkan Dean pun terkikik geli melihat tingkah laku Jean tersebut.

Setelah beberapa menit kemudian, ia pun masuk ke dalam kamar mandi tersebut, melihat Jean sedang terkapar di bathub  dengan posisi masih menggunakan celana boxer nya.

Dean pun ikut menyeburkan kakinya di bathub tersebut. Jean pun segera membuka matanya.

"Kaget!"

"Kenapa masih pake sempak? Takut ya?" Ucap Dean yang sudah berada didepan Jean.

"Sempak matamu peang! Ga mau aku lepas, nanti kamu nakal!"

"Loh, gua kan nakal sama Lo. Ya paling engga, TTM ini milik gua" Dean menyengir kuda pada Jean.

Jean pun malu merona sekaligus kesal ingin menendangnya, tapi kasihan kalau ditendang apa kabar masa depannya.

[Light]

Mereka pun saling berdiam, Jean pun melirik kearah Dean. Lalu mata mereka akhirnya saling bertemu,

"Dorr!" Kejut dari Dean.

Jean pun mengedipkan matanya, "U-udahan Yo! Udah keriputan ini" Jean mengulurkan tangannya, memperlihatkan setiap jari nya yang sudah mengeriput layaknya kulit Kakek.

"Hahaha, Iya. Di bilas dulu, sini belakang lo" Dean memutarkan badan Jean, lalu membasuh punggung milik Jean.

"Ih, dingin!" Ujarnya.

"Iya, kalo pake air panas.. Nanti pori-pori lu kebuka" Ucap Dean.

"Tau dari mana?"

"Dulu gua kelas X IPA jadi tau dikit lah" Jawab Dean, lalu ia menopang tubuh Jean. "Dah, Ayo bangun.. Lepas celana lo"

Bright Light [BrightWin] REVISIWhere stories live. Discover now