*

24 5 11
                                    

This the trailer :) 

Official song is Selena Gomez - Lose You to Love Me


Wish u join this story

[8000+ words]

###


"Perkenalkan namaku Ahmad Fahmi Hasbullah. Asal Bogor. Panggil aja Fahmi. Yang mau nomer WhatsApp, bilang aja ntar." kata seorang siswa di depan teman-temannya.

Huuu...!

Teman-teman sekelasnya menyoraki tanpa ampun. Bahkan ada yang melempar kertas yang diremas berbentuk bola.

Bu Iza selaku wali kelas X IPA 3 segera menenangkan murid-muridnya. Fahmi yang masih di berada di depan, hanya cengengesan. Ia memang terkenal humoris dan percaya diri selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. Ketika yang lain tidak mau memperkenalkan diri di depan kelas karena masih merasa malu, ia dengan pedenya menawarkan diri untuk perkenalan di depan.

Bu Iza meminta Fahmi untuk kembali ke bangkunya dan mempersilahkan siswa berikutnya untuk perkenalan.

"Mai nem is Indriyani. Yu ken kol mi Indri. Asal Batang, Jawa Tengah. Tanggal lahir 06 Juni. Kosong enam kosong enam. Byutiful, kan? Kayak orangnya pasti. Yang mau follow akun Instagram aku, indriyani kosong enam kosong enam. Pastinya di-follback. Yang butuh ai di lain, catet ya. Et indriyani kosong enam. Yuhuu, jangan lupa di add ya wankawan!"

Sontak teman-teman sekelasnya tertawa mendengar logat bahasa Jawa-nya yang medok melafalkan kata dalam bahasa Inggris itu. Tetapi gadis yang memakai bros lolipop di kerudungnya itu hanya tersenyum lebar.

"Halo Indri. Ayo dilanjutkan kursi setelahnya." kata Bu Iza sambil tersenyum -menahan tawa-.

"Aji-Kama-Lakeswara. Aji. Dari Malang.".

Tak ada respon yang terlalu ramai seperti Fahmi atau Indri tadi.

"Hai Aji. Malang bagian mana nih?" tanya Bu Iza.

"Polowijen."

"Wah, yang kampung budaya itu ya?"

Aji hanya menganggukkan kepala, mengiyakan.

"Siapa yang belum perkenalan ya? Kok, kurang satu?" Bu Iza mengecek presensi yang dibawanya.

Aku yang berada di barisan kursi belakang mengacungkan jari.

Bu Iza segera mempersilakannya. "Oh, mbak Khulaila ya? Silahkan berdiri dan memperkenalkan diri, Mbak."

"Ismii Khulaila Habibah. Tussamma 'adah Ila. Ana min Bantul. Arraja'al musa'adah ya ahsdiqa'"

Berbeda dari perkenalan sebelum-sebelumnya yang ramai ditanggapi oleh yang lainnya. Kali ini, tidak ada yang merespon perkenalanku.

"Umm, bisa diulang perkenalannya, mbak Khulaila. Dengan bahasa Indonesia saja." ujar Bu Iza.

"Ah, Afwan. Maaf ya. Nama saya Khulaila Habibah. Biasanya dipanggil Ila. Saya dari Bantul. Mohon bantuannya, teman-teman."

Aku terbiasa menggunakan bahasa Arab untuk bercakap-cakap di rumah karena Abi mengharuskannya. Belum lagi Umi yang mengajarku dengan bahasa Inggris selama tiga tahun homeschooling.

"Hai Ila. Minta id Line nya dong"

"Ila, akun Instagramnya apa? Ntar aku follow. Jangan lupa follback."

𝓦𝓪𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓢𝓪𝓷𝓽𝓻𝓲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang