S E C O N D

23 8 0
                                    

❝Tak banyak yang berubah, terkecuali.. sikapmu.❞

---oOo---

Nadine melanjutkan langkahnya.

"Oh 211, 212, 213, nah itu 214--"

Namun ada seorang perempuan yang tiba-tiba masuk ke dalam apartemen William, bahkan perempuan itu tahu nomor akses apartemen milik William!

"S-siapa dia?!"

Perempuan itu sudah masuk ke dalam apartemen William, sementara itu Nadine masih mematung karena sangat terkejut.

Saat ini banyak pertanyaan yang terus berputar di kepala Nadine. Apakah itu pacar William?, Apa Paman salah nomor apartnya?, William tinggal bareng perempuan?! Nadine berusaha untuk positive thinking, sampai akhirnya perempuan tadi keluar dari apartemen William dan berjalan menuju lift yang ada di belakang Nadine.

Perempuan itu menyapa Nadine dengan menganggukkan kepala, namun karena penasaran... Nadine memutuskan untuk menghadang perempuan itu.

Nadine melihat perempuan itu membawa kartu identitasnya yang baru saja dimasukkan ke dalam dompetnya.

Kartu itu tertera tulisan Nationality : Indonesian.

Indonesia, fix dia orang Indo! Batin Nadine dengan sangat yakin.

"Kamu orang Indonesia ya?"

"Iya, namaku Renata. Salam kenal," ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya.

"Salam kenal juga, aku Nadine," Nadine membalas uluran tangannya.

"Apa aku ada masalah sama kamu? Soalnya aku lagi buru-buru"

"Eh oh maaf. Kamu habis dari apartnya William kan?" Tanya Nadine tanpa babibu.

"Eh i-iya"

"Kamu ada hubungan apa sama William?"

"Aku cuma temannya. Temanku yang memperkenalkanku padanya, karena sering datang jadinya William kasih tahu nomor aksesnya gitu"

"Ohh gitu..."

"Kamu sendiri siapanya? Pacarnya ya?"

"He? Bukan! Aku cuma teman lamanya yang udah lama nggak ketemu"

"Oh gitu. Dia bisa bahasa Indonesia loh!"

"Beneran? Kok bisa?!" Tanya Nadine [menolak percaya].

"Ya bisalah, jadi aku sering ajarin dia gitu. Bahkan dia sendiri yang minta buat diajarin. Mungkin dia pengen lebih mudah bicara sama teman lamanya, dia pasti rindu kamu Nad"

"Oh ya aku juga berharap begitu. Eh kamu lagi buru-buru kan?"

"Eh iya, sampai jumpa Nadine!" Ucapnya sambil berlari memasuki lift.

"Iya Ren."

Saat ini Nadine sudah berada di depan pintu apartemen William.

Nadine berpikir matang-matang sebelum memasuki apartemen William. Setelah sudah yakin, Nadine menekan belnya.

Ting tong

William membuka pintunya, ia benar-benar serius memperhatikan wajah Nadine.

"Um, hello Will--"

"Are you Nadine?"

Dia kok tahu ini aku?! Batin Nadine.

"Yes i'm Nadine, how--"

The Reason WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang