Alfar menekan tombol yang ada di samping kasur Syaa, untuk memanggil dokter.

Dokter pun datang dan memeriksa kondisi Syaa, air mata kebahagiaan Alfar terpancar jelas.

"Bagaiman kondisi nya Dok?" tanya Alfar.

"In Syaa Allah, 3/4 hari nyonya Syaa diperbolehkan pulang." jawab Dokter.

Tangan Syaa terus di pegang erat oleh Alfar, Dokter tekekeh pelan melihat kelakuan pasangan suami ini.

"Jangan kenceng-kenceng Mas pegang nya, saya nggak bakal ambil istrinya ko." ucap Dokter.

Alfar tersipu malu, mukanya memerah, sedangkan Syaa hanya tertawa pelan.

"Jika do'a seseorang itu tulus dari hati, Allah akan dengan do'anya, karena Allah menyukai do'a seseorang yang tulus dari hati nya." ucap Dokter.

"Baik Mas, saya tinggal pergi, ada pasien lain yang harus saya periksa." ucap Dokter.

"Baik silahkan Dok, terimaksih." jawab Alfar.

Setelah Dokter keluar Alfar mulai mengejek istrinya, ia mendekati istrinya, lengan istrinya pun masih ia pegang tanpa dilepaskan 1 detik pun.

"Syaa, apakah kamu tidak rindu kepada ku?" ucap Alfar.

Syaa heran sejak kapan bahasa berubah seperti itu.

"Ku? Kamu?" jawab Syaa.

"Sudah, kamu tinggal jawab, tidak usah banyak tanya." tagas Alfar.

"Nggak, soal nya lebih enak tidur, karena ketemu pangeran ganteng banget melebihi kau." jawab Syaa.

"Si-siapa dia?" tanya Alfar.

"Kamu lah Mas, do'a kamu, dzikir kamu itu sampai ke rulung hati." jawab Syaa.

Untuk sekian kalinya wajah Alfar memerah, karena di buat malu oleh istrinya.

"Karena Mas mencintai mu Syaa,"

"Ana Uhibbuka Fillah Yaa Zaujaty". ucap Alfar.

"Iyaa Mas Iyaa." jawab Syaa.

"Iya doang?." tanya Alfar, yang akhirnya melepaskan tangan Syaa.

"Iyaa." jawab Syaa.

"Ehh Mas, sini deh aku mau ngomong, tapi aku susah untuk bangun, bisakah telinga mu mendekat?" lanjut tanya Syaa.

"APA!" jawab Alfar, yang ceritanya marah.

"Jangan gitu Mas, masa mau marah nih?." rayu Syaa.

"IYA APA?!" jawab Alfar, masih dalam amarah.

Ketika Alfar mendekat kepada Syaa, ia kaget ketika Syaa lama untuk bicara, karena ia baru pulih, Alfar takut Syaa tidur kembali. Tapi ketakutan nya sekarang itu salah, ternyata Syaa bisa juga dalam hal seperti itu.

"Mass," ucap Syaa dekat dengan telinga Alfar, dan mengecup pipi Alfar.

Alfar tercengang, ia baru pertama kali di kecup oleh istrinya.

Goresan Takdirحيث تعيش القصص. اكتشف الآن