"Jadi apa yang terjadi diluar sana,Hali ?" Ucap Luise

Halilintar menoleh kearah Luise yang menatapnya datar, apakah ekspresi gadis yang satu ini selalu datar ? Sebelumnya saat ada ukh... Itulah.Halilintar tak ingin mengingat kejadian barusan. ia juga nampak datar walau ada kerutan sedih di wajahnya. Yah... Ia tak tahu siapa 'orang' atau mungkin 'boneka' itu, tapi sepertinya itu orang yang dekat dengan si gadis

"Apa kau mendengarku, Halilintar Volta Notalium ?"

Halilintar langsung terbelalak dan menoleh kearah Luise. Barusan gadis itu memanggilnya Volta Notalium... Tunggu... V. Notalium... Volta Notalium...

"Lili-chan, Ayo main, semuanya sudah menunggu~"

"Ugh" Ia memegangi kepalanya yang berdenyut hebat dengan erat. Suara itu... Suara yang sangat ia kenal sekaligus ia tak kenal. Itu begitu dekat dan begitu jauh dalam waktu bersamaan

Luise yang memperhatikan gerakan Halilintar segera berjalan mendekatinya dan memeluk kepalanya pelan, bodohnya ia karena menyebut hal yang dilarang oleh 'seseorang'. Sungguh Luise benar-benar melupakan kalau pemuda di hadapannya tidak tahu identitas asli dari dirinya sendiri

"Maaf, Hali. Tapi lupakan apa <obliviscaris omnia> yang barusan kuucap"Gumamnya pelan

Lupakan... Segalanya... Pikirannya tiba-tiba kosong dan matanya terasa berat. Halilintar serasa ingin tidur saat Luise mengucapkan kalimat barusan, namun pikirannya membuat ia tersentak. Cromotour menyerang Zánavert dan harusnya ia tak diam saja disini bukan

"Bisa kau lepaskan aku, Nona tak bernama"

"Kau sudah tahu'kan namaku. Namie baru saja menyebutnya beberapa waktu yang lalu"Ucap Luise melepas pelukan dan menatap Halilintar datar

"Namie ? Oh Fairys aneh mirip makhluk astral karena rambutnya yang sangat panjang ?"

"Kau sangat pandai memberikan nama ejekan untuk kami ya"

"Tentu saja. Kalian cocok mendapatkannya"

Luise menghela nafas dan hendak meninggalkan Halilintar sendirian di tempat itu, yah sampai dirinya ditahan oleh tangan Halilintar sendiri. Raut wajah serius bercampur amarah terpampang jelas diwajah Halilintar, mata ruby itu sedikit berkilat saat tangannya semakin menggenggam pergelangan Luise

"Bantu aku menyelamatkan Zànavert, aku tak mau ini terjadi lagi"

"Melihat orang-orang mati ?"Tanya Luise

"Bukan itu ?"Sargah Halilintar

"Lalu ? Kenapa kau ingin Zànavert selamat ?"

Halilintar tersenyum kecil seraya menatap tajam gadis didepannya yang sedikit bergeming. Ah Luise tau apa iitu, ia tau apa maksud senyuman itu dan itu membuatnya sedikit tersenyum

"Tentu saja aku tak mau tempat kelahiran Soulgem salah satu adikku hancur"

"Dasar binatang"

.

.

.

Cromotour semakin bertambah begitu pula dengan berkurangnya manusia-manusia yang tak bisa bertahan. Membuat pasukan C.S.F. Terutama guild crown dan Flawles sangat kewalahan. Mengevakuasi, melindungi dan memukul mundur Cromotour dalam waktu bersamaan tanpa peduli diri mereka sendiri membuat beberapa dari mereka sangat frustasi

Untunglah para Fairys legenda menyatakan genjatan senjata sementara dan membantu mereka menghabisi makhluk predator ketimbang berurusan dengan musuh mereka beberapa abad yang lalu. Dan tentu saja itu membuat beberapa orang terutama Namie yang baru sampai tersenyum melihat ini, sebuah momen langka melihat kerja sama antara Fairys dan Manusia dalam pertempuran

DYSTORPIA [Boboiboy]Where stories live. Discover now