Saran dari Mina

Mulai dari awal
                                    

"Jadi pacar kamu yang ce..."

"Iya" potong Tzuyu "Udah mulai teduh nih, ke kali aja yuk! Butuh udara fresh nih gue"

****

Cuaca yang teduh dengan suara air sungai mengalir membuat Tzuyu jadi mengantuk. Di depan sana ada Momo, Jihyo dan Mina yang sedang memancing ikan sambil bercanda. Jihyo menoleh, melihat Tzuyu yang hampir tertidur membuat seutas senyum tercipta di bibirnya. Ia mengangkat alat pancingnya kemudian menghampiri Tzuyu.

"Tzuyu"

"Eh?" Tzuyu langsung membuka matanya.

"Jangan tidur di sini, nanti kecemplung" ujar Jihyo. Tzuyu tersenyum mendengarnya karena mendadak ia mengingat kejadian kemarin saat ia dan Jihyo terjatuh di sawah.

"Kamu nggak papa?" Tanya Jihyo seraya duduk di sebelah Tzuyu.

"Nggak papa apanya?"

"Ya itu, barusan putus"

Tzuyu menggeleng sambil tersenyum miring "Nggak papa santai"

"Kok bisa?" Heran Jihyo.

"Jawabannya sama kayak lo semalem waktu gue tanya apa lo nggak kesepian" jawab Tzuyu.

"Oh karena kamu di sini sama kita?" Tanya Jihyo, merujuk pada Momo, Mina, dan dirinya sendiri. Tzuyu mengangguk. Suasana mendadak hening karena Tzuyu sedang malas bicara dan Jihyo larut dalam pikirannya sendiri.

Jihyo merasa dirinya semakin ragu dengan adanya cinta dalam sebuah hubungan. Pertama orang tuanya. Lalu sekarang Tzuyu, sepupu yang baru-baru ini dekat dan selalu bersamanya. Semua orang-orang terdekatnya pernah sakit karena cinta. Ia merasa menjalin hubungan hanyalah sia-sia.

"Aku semakin nggak percaya sama cinta" lirih Jihyo sambil menghembuskan napas kasar. Tzuyu diam saja tak menanggapi. Entahlah mendadak ia sendiri juga ragu dengan perasaannya sendiri. Ia bingung harus setuju atau tidak setuju dengan kata-kata Jihyo. Akhirnya mereka hanya berdiam diri.

"Jihyo, Tzuyu, nyari ikan pake tangan kosong berani nggak?" setelah beberapa saat, Momo berteriak. Ia terlihat sudah frustasi karena umpannya tidak kunjung disambar ikan barang seekorpun. Tzuyu membulatkan matanya karena terkejut. Bagaimana bisa menangkap ikan dengan tangan kosong?

Jihyo berdiri "Ayo siapa takut!"

Dan Tzuyu hanya bisa menelan ludahnya.

Cobaan apalagi ini ya Tuhan? Tzuyu mengeluh dalam hatinya.

****

Tzuyu POV

Berkat ide gila Momo akhirnya kami berempat turun ke sungai. Airnya jernih dan hanya setinggi lutut, jadi sebenarnya mudah untuk melihat ikan di dalamnya.

"Itu kanan kamu!" Momo berteriak mengintruksikan aku, lalu saat aku bergerak ke kanan, ikannya kabur. Ah ini menyebalkan sekali.

"Ituu kiriii!!!" Jihyo ikut-ikutan berteriak.

"Eh belakang deng" koreksi Jihyo, aku semakin bingung.

"Ah tau ah bingung!" Ucapku menyerah. Jihyo, Momo dan Mina tertawa bahagia. Senang memang kalau aku menderita. Sayangnya Jihyo cantik banget kalau lagi ketawa begitu, jadi aku nggak tega mau marah.

Kami akhirnya asik bermain air. Sudah terlanjur basah juga. Lagipula ini sudah sore dan sudah waktunya mandi. Jadi kami menikmati saja bermain air.

Saat kami sedang asik, aku merasa seperti tiba-tiba ada yang menarik kakiku. Aku langsung tidak seimbang. Untung ada Jihyo yang dengan sigap memegangiku. Ia menatapku dengan khawatir.

My Dearest Cousin (Jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang