[6] Naif

2.2K 350 14
                                    

"... aku menyukaimu Gyu, sangat."

Tubuh Beomgyu stagnan, benar-benar tak bisa di gerakkan, matanya terus menatap obsidian milik Taehyun. Mencari-cari celah apakah Taehyun berbohong atau tidak dengan ucapannya itu.

Jawabannya, tidak.

Beomgyu tak menemukan sebuah kebohongan disana, hanya ada ketulusan dan keseriusan memancar di obsidian Taehyun.

Bingung.

Beomgyu benar-benar bingung, ini pertama kalinya dia mendapat sebuah penyataan cinta dari seseorang. Terlebih lagi dia adalah laki-laki, sama sepertinya.

"Gyu" panggil Taehyun pelan. Taehyun masih mendamba sebuah kata "iya" atau "mau" dari bibir tipis Beomgyu.

"... Tae, aku rasa ini salah" Beomgyu menatap Taehyun dengan cemas.

"bagian mana yang salahnya Gyu?"

"perasaanmu yang salah, kita ini... laki-laki tae tidak mungkin bisa bersama?" tutur Beomgyu pelan.

Hati Taehyun jelas-jelas mencelos mendengar penolakan halus dari Beomgyu, pikirannya langsung tak karuan. "kenapa Gyu? Lihat kak Soobinmu dengan Yeonjun saja bisa bersama, mereka juga sesama laki-laki kan? Kalau mereka bisa, kenapa kita berdua tidak?"

"maaf, tapi rasanya aneh Hyun. Mencintai sesama jenis, berbagi kasih sayang dengan sesama jenis. Semuanya aneh, ini tak benar Hyun"

"kenapa sudah berpikiran pesimis sih? Bahkan kisah kita saja belum di mulai, kau bisa mencobanya denganku Gyu, kita bisa mencobanya" Taehyun terus kekeh agar Beomgyu mau berpacaran dengannya, ah tidak bahkan hingga saat ini saja Taehyun belum menawarkan apakah Beomgyu mau atau tidak jadi kekasihnya.

"... maaf Hyun. A-aku.. aku tidak bisa" Beomgyu berjalan mundur dan kemudian membalikkan badannya guna menjauh dari jangkauan tangan Taehyun.

"kita lihat saja nanti Gyu, aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta kepadaku dan mau menjadi kekasihku, kau tunggu saja"

"tak usah bermimpi Taehyun"

💓💓💓

Beomgyu terus merutuki dirinya sendiri, betapa bodohnya dia telah menemui si berandal sekolah jika tau ujung-ujungnya seperti tadi. Tahu begitu Beomgyu tak usah meminta maaf kepada Taehyun. "ah Beomgyu bodoh seharusnya kau tak usah menemui Taehyun, sok-sokan meminta maaf pula, sumpah bodoh sekali kau Choi Beomgyu"

"lagipula apa-apaan dia memintaku menjadi kekasihnya? Hiiih mana mau aku, aku kan straight masih menyukai perempuan daripada lelaki. Apa enaknya berpacaran dengan sesama jenis?  Aku rasa otaknya sudah tak waras"

Beomgyu menghentakkan kakinya ke lantai koridor dan terus mengomel tentang Taehyun. "ya lagipula kalau kak Soobin dengan kak Yeonjun pacaran itu urusanku? Bukan lah! Itukan kak Soobin dengan kak Yeonjun yang pacaran bukan aku."

"menyesal kenal dengan Taehyun kalau begini ujung-ujungnya" rutuk Beomgyu.

💓💓💓

Beomgyu itu naif, Taehyun pun tahu. Beomgyu hanya tak ingin di pandang aneh oleh orang-orang dan tak ingin di pandang jelek hanya karena berpacaran dengan berandal sekolah. Taehyun mengerti akan kegelisahan Beomgyu, yang sebenarnya memiliki perasaan yang sama meskipun sedikit dan menutupinya dengan kalimat aku itu lurus, menyukai perempuan. bukan lelaki. begitu.

"Beomgyu si naif dan Taehyun yang keras kepala? ckckc, mau sampai kapan kau mengejar-ngejar orang yang tak pasti Hyun?" ujar Jisung, Park Jisung. Teman satu geng nya.

"sampai Beomgyu menjadi milik 'ku" perkataan Taehyun mutlak. Apa yang Taehyun inginkan itu harus di dapat. Sesulit apapun rintangannya.

"bodoh! Lebih baik kau mengejar yang lain, seperti perempuan-perempuan yang menyukai dirimu misalnya! Jangan terlalu fokus mengejar hal yang tak pasti jika kau tidak ingin menyesal nantinya"

"kau tau Park? Kalau aku tak suka di kejar, tapi aku suka mengejar! Jika aku menyukai satu orang, maka orang tersebut harus menjadi milikku" Taehyun menginjak batang rokoknya yang masih menyala dan meninggalkan Jisung yang menggeleng tak percaya.

"bebal"

💓💓💓

"Hey, Beomgyu! Aku dengar kau bertengkar dengan Taehyun, benar?" Tanya Soobin.

"hmm" jawab Beomgyu.

"kenapa?"

"ssh, kak! Bisa tidak tak usah membicarakan Taehyun? Aku muak!"

"loh mengapa?!" Soobin mengikis jarak duduk antara dirinya dan Beomgyu yang sedang asik menonton kartun We Bare Bear dan satu toples keripik kentang dalam rengkuhan tangannya.

"kau tau kak? Aku dimarahi oleh Taehyun gara-gara aku tak memberi tahunya jika aku membeli eskrim kemarin, dia berteriak di depanku, aku takut. Lalu tadi aku meminta maaf padanya namun dia malahㅡ"

"ㅡmeminta aku untuk menjadi kekasihnya"
"aku kesal kak! Aku kan lurus tidak belok sepertinya"

Soobin paham dengan Beomgyu, keluarga Beomgyu itu Homopobic. Makanya Beomgyu selalu di tuntut untuk tak melenceng dari adat keluarganya. Belum lagi stigma masyarakat yang begitu menentang percintaan antara sesama jenis, yang membuat Beomgyu semakin takut untuk melanggar larangan tersebut.

Soobin menempelkan punggungnya ke sofa, menengadahkan kepalanya keatas dan mendesah kasar, "Gyu, aku tau ketakutanmu. Aku tau jika keluargamu menentang keras cinta sesama jenis. Tapi apa kau tak kasihan dengan perasaanmu jika kau terus-menerus kau bohongi? Apa tidak sakit?"

Beomgyu memutuskan untuk menoleh ke arah Soobin dan menaruh toples makanan pada meja di depannya. "lalu aku harus bagaimana kak? Aku bingung sekali"

"lakukan apa yang menurutmu benar Gyu, tak usah membohongi dirimu sendiri terlebih lagi perasaanmu. Perasaanmu itu tak salah, tak ada yang salah jika kau menyukai Taehyun atau yang lain, hanya saja beberapa stigma masyarakat yang masih awam tentang cinta sesama jenis saja yang belum bisa dipatahkan. Kalau kau memang cinta dengan Taehyun, ya kau bisa menerimanya, ingat! Tanpa paksaan ya Gyu, jangan hanya karena aku berbicara seperti ini kau menerima Taehyun dengan terpaksa!"

"apa masih ada kesempatan untuk'ku?"

"ada, aku yakin ada Gyu!"

"baiklah. Aku harus berbicara dengan Taehyun nanti."

Hyun. Aku juga mencintaimu.

tbc []

heartbeat ; taegyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang