Nada POV
Aku berjalan melewati cottage-cottage yang ada di sisi kanan cottageku sambil mengamati nomor-nomor yang menempel ditemboknya.Yep,aku sudah menyetujui tawaran David.Begitu aku kembali ke cottage tadi aku langsung mandi dan mengganti pakaianku menjadi hem denim biru tua,tanpa membawa apa-apa kecuali handphone aku bergegas menuju cottagenya.
Kuharap tadi dia bukan hanya mengerjaiku tapi betul-betul berniat menjadi pemanduku.
Ah,ini dia nomor 16.Tanpa banyak pikir aku menekan bel putih yang tertempel di tembok.
Krieekk...tak lama kemudian pintu kayu dihadapanku terbuka dan menampilkan seorang laki-laki yang tingginya ehm.. kurang lebih 10cm diatasku.
"Lho siapa kamu?"Tanyanya dengan wajah setengah menahan tawa.
"Vid...Jangan bercanda."Ucpaku dengan wajah datar.
"Ahahah iya iyaa,..Nada ya?Ayo masuk."Ucapnya sambil tersenyum dan mengajakku masuk ke dalam cottagenya.
Tanpa mengucapkan satu katapun aku mengekornya dan duduk di sofa ruang tamu.
Ah,aku merasa aneh berada di cottage milik orang lain dengan orang yang baruu saja kukenal.
"Kamu sudah makan?"Tanyanya sambil juga duduk disampingku.
Ahh,anak ini betul-betul aneh.Hanya berbeda beberapa jam saja dia sudah berubah.Dari jail,tiba-tiba baik,tiba-tiba misterius,kembali ke baik lagi,dan seterusnya.Dasar labill--
"Belum lah,makan apaan..kamu tau kan aku nggak punya uang."
"Ahaha,kalo gitu..ayo keluar.Mau makan sekalian jalan-jalan atau..makan saja?"
"Sekalian jalan-jalan dong,haha...aku penasaran mall-mall disini.Selama berada di Bali aku belum kemana-mana."
Melas ya...gara-gara kehilangan tas....aku tidak bisa mengintip Tanah Lot,Garuda Wisnu Kencana,dan tempat wisata lainnya.Padahal,sebelum berangkat aku sudah merancang tempat-tempat mana yang akan kukunjungi.Hancur sudah rencanaku,...
"Hahahah,melas..Oke,karena sekarang sudah agak malam alias jam 8 malam,kita ke Bali Collection saja.Agak dekat dari sini."
----------------
David POV
Langit malam berhembus kencang mengibarkan spanduk yang bertuliskan menu-menu spesial di resto yang ada di sisi kanan kiri jalan.Di mall yang didesain terbuka ini,hanya ada beberapa lampu jalan dan sinar bulan yang menerangi jalan.
Di samping kananku,gadis yang baru kukenal kemarin sore berjalan mengikuti kemana aku berjalan sambil menggumamkan nada-nada acak yang entah sebenarnya lagu apa itu.
"Nad,kamu nyanyi apaan sih?"
"Ha?kamu denger?"
"Iyalah!telingaku masih normal okee..."
"Hahahh,..nggak.Bukan lagu apa-apa.Emang kenapa?"
"Oh,gumamanmu mengganggu pendengaranku.Lihat-lihat!Itu kaca sampai pecah mendengar suara gumamanmu."Candaku sambil menunjuk pecahan kaca yang tercecer di bawah pohon yang tertanam kokoh disamping kanan Nada--entah pecahan apa itu--.
"O?!Ah! Enak saja!Ih menyebalkan.Kukira kamu sudah tobat eh ternyata sama saja,ish."
Ahahah,yaampun dia lucuu sekali.Bibirnya yang dipoles lipgloss tipis itu mengerucut gara-gara ucapanku tadi...
"Ahaha,aku kan cuma bercandaa..Eh Nad,makan disini aja ya?"
"Hahh?oh terserah aku kan sudah bilang tadi.Aku nggak tau apa-apa..."
"Ah,oke..."
Aku melangkah memasuki restaurant bergaya classic yang mengumandangkan alunan lagu dansa mexico.
Di restaurant ini hanya ada beberapa pengunjung yang kebanyakan adalah pasangan bule.Di ujung sana ada sekelompok pemain musik yang tidak berhenti memainkan musiknya.Beberapa pengunjung yang datang juga berdiri di hadapan pemain musik itu dan berdansa ria dengan pasangan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Strings
Teen FictionAku,dia,dan masa lalu Terjebak dalam labirin cinta yang membingungkan
