Part 7--Strange'-'

222 5 0
                                        

Nada POV

"Ooh..When you feel my heat...Look into my eyes."Gumamku pelan sambil bersandar pada jendela taksi.Mencari-cari sesuatu yang indah diluar sana.

"It's where my demons hide..My demons hiide!...."Sahut David tiba-tiba dengan suara yang serak.Ia menoleh kearahku sambil tersenyum memamerkan barisan giginya.Ya ampun,anak ini.Selalu saja bisa membuatku tertawa bahkan hanya dengan melihat wajah chubbynya itu.Rasanya..tanganku ini gatal ingin mampir dan mencubit pipinya itu,ahaha Nad..Nad,apa yang kau pikirkan hah--"

"Don't get to close,it's dark inside..."

Menyambung kalimat yang kunyanyikan sebelumnya,David menarik napasnya,tangannya dikepalkan dan diletakkan tepat didepan mulutnya seakan-akan itu sebuah microphone.Lalu dalam satu tarikan napas ia menyanyikan lanjutannya sambil menggerak-gerakkan tangan kirinya sok menghayati.

"It's where my demons hide..my demons hii...."

"Ehm,maaf mas,ini sudah sampai."Potong supir yang sedari tadi hanya melirik tingkah kami melalui spion.

Omo...(oh gosh) aku tidak tahan melihat kelakuan dan wajahnya itu.Ahahah tadinya ia sudah betul-betul sok menghayati lagu itu bahkan hampir memejamkan matanya tapi supir yang mengantar kami menyela nyanyiannya dan astaga..lihat wajahnya sekarang yang semerah tomat itu.Hiahahah,apalagi saat ia melihat aku tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutku,ia memasang wajah sok melas dan melirik kebawah.

"Ahah,iya mas ?Berapa ya?"

"50 ribu mbak."

"Oh,ini.Makasih ya mas."Ucapku sambil berjalan keluar mobil masih dengan tawa yang masih menghiasi wajahku.David pun turun mengekorku.

"Apa ketawa-ketawa hah?"

"Hiahahahah...habis..kamu,astaga kamu harus mengaca saat-saat seperti tadi."

"Ish,menyebalkan.Dan memalukan."Ucapnya sambil mengacak rambutnya asal.Aku menanggapinya dengan kembali tertawa,lalu kami masuk ke lift  dalam diam.

"Eum..Nad,Nad."Ucapnya tiba-tiba saat kami sudah keluar dari lift mencari-cari apartment bernomor 555.

"Hm?"

"Eng....enggak.Nggak jadi deh."

He?duh anak ini.Belum tau ya aku paling nggak suka ada yang mau ngomong sesuatu terus nggak jadi begitu.Huft...sabar Nad.Aku rasa dia memang belum tahu '-'

"Min Rin.."Ucapku sambil memencet bel putih yang terletak disamping pintu.

"Uaa..kalian sudah datang?!Eoseo Oseyo!(Masuk)"

"Oso oseo?Apa artinya Nad?"Bisik David dengan logat anehnya itu sambil mencolek lenganku pelan saat kami berjalan masuk ke dalam..em..apartment Min Rin yang kurasa..lebih mirip studio musik.

Ya,lihat.Selain ada gitar,drum,piano, keyboard,dan sebagainya,sekarang ada microphone untuk recording disini. Setahuku..pertama kali aku datang kesini benda itu tidak ada.

"Artinya?Kamu jelek."Jawabku dingin tanpa menoleh kearahnya,ahah kejamnya aku.Tapi sebetulnya aku cuma..bercanda saja.Ngiahahah..

"Eh gitu ya.Gitu."Rajuknya sambil mengerucutkan bibir.Kalau di negaraku..itu bisa dibilang sok-sok aegyo padahal..hahah sudah sudah,kenapa aku jadi jahat ya hari ini??

"Haha,bercanda.Artinya masuk atau selamat datang."

"Eh eh astaga astagaa!Ini apartment?!?"Pekik David heran saat kami sudah sepenuhnya masuk dan berdiri ditengah berbagai macam alat musik ini.

"Iya.Keren kan?"

"Banget,Nad.Wuah...andai semua peralatan ini ada di rumahku ya..Aku bisa memainkan hampir semuanya yang ada disini kecuali piano dan keyboard.Kau bisa?"Ocehnya sambil terus berdecak kagum memandangi 'surga' bagi kami pecinta musik.

Heart StringsWhere stories live. Discover now