Deburan ombak menghantam batu karang besar di hadapanku.Air laut yang dingin mengelitik ujung jari kakiku.Suara kicauan burung-burung kecil yang menghiasi langit senja pantai melengkapi suasana sunset di Pantai Nusa Dua.
Matahari yang tadinya bersinar begitu terik tepat di atas kepalaku sekarang sudah hampir tenggelam di cakrawala.Warna jingga kemerahan memenuhi langit Bali.'Bola besar' itu turun perlahan dan sekarang bola itu sudah ditelan oleh bumi.
Aku tersenyum dan menghela napas lega setelah menikmati pemandangan sunset--sesuatu yang sangat kucintai sejak kecil--.Bahkan saking besarnya rasa sukaku pada suasana sunset,tembok kamarku kucat dengan warna-warna gradiasi langit sunset.
Aku berdiri dan membersihkan pantatku dari butiran pasir yang halus.Setelah mengambil tas pantaiku yang tergeletak di pasir dan memakai topi putih yang kubawa dari rumah aku berjalan perlahan menuju cottage.
Saat aku sudah setengah jalan menuju cottage,tiba-tiba ada sesuatu yang empuk di bawahku dan yap,aku menginjaknya dan terjembab mencium pasir
"Au!"Pekikku dalam posisi yang..ugh memalukan.
"Eh?"Ucap pria si pemilik kaki yang tubuhnya terpendam pasir kecuali bagian kepala,tangan,dan kaki.Ah,pantas saja aku lewat begitu saaja,badannya tidak terlihat di permukaan.
Menghiraukan ucapannya,aku berusaha berdiri dan mengangkat tubuhku yang menindih kaki pria ini.
Sedangkan pria itu cepat-cepat menyingkirkan gundukan pasir yang menindihnya dan berdiri menghadapku.
1 detik,2detik,3detik,..10detik..30detik aku menunggunya meminta maaf atau mengucapkan sesuatu tapi dia hanya memandangiku dengan alis terangkat.Bahkan tidak lama setelah itu ia tertawa terbahak-bahak sambil berkata,"Astaga,mukamu pasir semua!Eh,i mean your face is very dirty right now."
Argh dasarr!Udah buat orang kesandung eh nggak minta maaf malah ngetawain dan ngolok.Ya meskipun salahku sendiri kurang berhati:ati tadi tapi tetap saja,karena dia badanku yang tadinya setengah basah terguyur ombak penuh dengan pasir.
"Come here,let me help you."
Ucapnya sambil berjalan mendekatiku dan mengusap wajahku dari pasir pantai.Ash apa mau anak ini?!tadi ia menertawakanku sekarang justru memperhatikanku.Ah sialan,kenapa jantungku malahberdebar kencang saat ia mengusap wwajaku dengan jarak sedekat ini? Selain itu aku yakin kedua pipiku sudah memerah.
Baru sadar dia memandangiku dengan wajahh super jahil,aku langsung menyingkirkan tangannya.Aku kembali memasang wajah sebal dan mengubur dalam-dalam debaran jantungku.
"Why?"Tanyanya saat melihat wajahku yang kurasa sudha cukup jutek sekarang ini.
"Menurutmuuu?"Ucapku sambil mengetes apa ia orang Indonesia atau bule.
"Oh,bisa bahasa Indonesia?"
"Ya."
"Oh."
Aastaga anak ini,..anehhh.Udahlah mending aku cabut dari sini dan segera mandi di cottage.
---
Aku melaburkan bedak di wajahku sambil duduk didepan kaca.Aku juga menambahkan beberapa make up lain seperti eyeliner,mascara,dan blush on.Terakhir,aku mengoleskan sweet pink lipgloss di bbibirku.Hm,..kurasa sudah cukup normal untuk makan malam dan berjalan-jalan di Bali.
'Tunggu,mana ponselku??mana dompetku?oh tidak,mana tas pantaiku tadi?!?!pekikku dalam hati sambil menelusuri seluruh ruangan hotel.
Oh ya Tuhan,kenapa aku baru sadar aku kehilangan tasku? Ck,jangan-jangan...tasku tertinggal di pantai?! Tapi seingatku aku sudah mengambil tas itu seusai menikmati suns...oh.Aku tau,tas itu pasti tertinggal setelah aku tersandung pria itu tadii.Ah,bagaimana ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Strings
Fiksi RemajaAku,dia,dan masa lalu Terjebak dalam labirin cinta yang membingungkan
