Bag 10; Rencana yang Gagal.

416 61 17
                                    

Sudah 7 hari berlalu semenjak Wendy dengan tanpa sadar memuji Irene melalui pesan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah 7 hari berlalu semenjak Wendy dengan tanpa sadar memuji Irene melalui pesan. Dan Wendy merasakan sesuatu yang aneh dari dalam dirinya. Aneh dalam hal, nyaman? Ya, kurang lebih seperti itulah yang dirasakan oleh Wendy saat bersama Irene.

Hari-hari Wendy juga terasa lebih berwarna ketika sosok Irene dapat membuat hidupnya tidak monoton. Membuang semua pikiran buruknya tentang arti kata 'cinta'.

Sudah diputuskan, 3 hari 3 malam Wendy tak bisa tidur hanya karena ini. Memikirkan dan memantapkan perasaannya yang sebenarnya pada Irene. Ia tak ingin mengecewakan gadis tersebut. Maka dari itu, Wendy mencoba untuk memahami perasaannya selama ini.

"Kayaknya emang harus diungkapin deh, keburu keduluan sama yang lain," gumam Wendy sambil berpikir.

"Oke! Udah diputusin kalo besok gue mau ungkapin semua ke Joohyun!" tekadnya dengan semangat yang menggebu.

"Semoga malem ini bisa tidur nyenyak."

Perkataan terakhir Wendy itu dibarengi dengan dirinya yang merebahkan tubuhnya. Menyelimuti diri dan memejamkan mata untuk segera tidur. Tak lupa memanjatkan doa agar besok rencananya itu akan berhasil dilaksanakannya.

* * *

Pagi yang ditunggu Wendy pun telah tiba. Bersyukur semalam lelaki putih itu bisa tidur nyenyak. Tapi tunggu! Lelaki putih?? Apakah tidak salah? Papihnya kan memilikki kulit yang sedikit kecokelatan. Kenapa bisa si Wendy punya warna kulit yang putih? Ya bisa saja, itu merupakan keturunan dari mamihnya, Jessica.

Lupakan tentang warna kulit, kembali pada topik awal di mana Wendy yang akan menyatakan perasaannya pada Irene. Sahabat kecil sekaligus tetangga sebelah rumahnya.

"Gile, emang kayak gini ya rasanya kalo mau nembak cewek? Apa dulu pas beruang sebelum nembak si Joyi kayak gini ya?"

"Idih... nih jantung udah rame banget kayak orang lagi dangdutan," imbuh Wendy berbicara sendiri.

Setelah itu, Wendy keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Di mana sudah ada kedua orang tuanya yang menunggu di sana.

"Pagi Mih... Pih..." sapa Wendy setelah sampai di tempat.

"Pagi Wannie Mamih yang ganteng, duduk sini."

"Wan, kamu nanti kalo udah lulus kuliah, gantiin Papih ya di kantor," celetuk Papih Yul tiba-tiba.

Tangan Wendy yang ingin menyuapkan makanan ke dalam mulutnya itupun sontak langsung menghentikan kegiatannya. Padahal mulutnya sudah terbuka dan sendoknya sudah berada tepat di depan mulutnya yang terbuka, malah si papih mengatakan hal sensitif di depannya.

Ini sudah ke sekian kalinya Wendy mendengarkan ucapan yang terdengar seperti ajakan dari sang papih. Sebenarnya Wendy tidak suka jika papihnya mulai membawa-bawa masalah kantor. Tentang dirinya yang harus menggantikan posisi sang ayah di kantor papihnya tersebut.

Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]Where stories live. Discover now