Keluarga BAE-SON jadi BESAN [✔]

Bag 1; Tahun Baru.

Minggu ini, para penghuni komplek perumahan di Sovel's Townhouse, sedang mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan di tengah-tengah letak rumah mereka. Atau bisa saja disebut dengan pekarangan rumah. Beruntung hari ini cerah, tidak turun hujan. Karena kalau sudah hujan, batal sudah acara mereka.

Seperti tahun-tahun sebelumnya di komplek perumahan ini, selalu merayakan tahun baru bersama-sama. Iya, hari Minggu ini kebetulan tepat malam pergantian tahun.

Para bapak sedang menyiapkan api untuk memanggang daging dan sejenisnya. Sedangkan para ibu menyiapkan kebutuhan untuk mereka pesta. Lebih tepatnya kebutuhan makanan untuk perayaan mereka nanti.

"Taeng, tolong bantu aku membawakan ini di luar dong," pinta Miyoung atau Tiffany pada sang suami, Taeyeon.

"HYUNNIEE...!! TURUN SAYANG! AYO, KELUAR, MEREKA SUDAH MENUNGGU!" teriak Tiffany dari dekat tangga rumah mereka.

Sementara itu di kamar anak perawan bernama Bae Joohyun, ia tampak sedang bersiap-siap.

"IYA MAA! HYUNNIE SEDANG GANTI BAJU~" balas Joohyun yang juga berteriak.

"Aku harus wangi, agar tidak memalukan di hadapan Wannie dan juga calon mertua. Hihi..." gumam Joohyun terkekeh geli sambil menyemprotkan minyak wangi di baju dan juga di beberapa titik anggota bagian tubuhnya.

Joohyun melirik ke cermin lagi, bermaksud untuk merapihkan dandanannya. Ia tersenyum manis saat dirasa tampilannya sudah sangat cantik.

"Aku datang, Wannie ku sayang~"

Di pekarangan komplek perumahan...

Sekarang ini, para bapak sudah berbagi tugas. Ada yang bertugas menyalakan api dan ada juga yang bertugas menyiapkan perlengkapan mereka untuk bersantai nanti.

"Hai, Jess!"

"Oh, hai Tiffany..." balas Jessica tersenyum cerah.

Tiffany melirik ke arah belakang di mana anak perjaka dari keluarga Son baru saja keluar rumah. "Haloo Wannie~" sapa Tiffany ramah. Hingga level ramahnya berada di tingkat centil binti genit.

"Halo Tante Fany," balas Seungwan tak kalah ramah. Ia bahkan tersenyum sangat manis di depan Tiffany.

"Makin ganteng aja kamu, Wan,"

"Tante bisa aja," jawab Seungwan tak enak.

"HAI A' WENDY!" sapa anak tetangga sebrang dengan berteriak.

Merasa dipanggil, Seungwan menolehkan kepalanya, lalu tersenyum pada si peneriak. "Hai juga Dek Yerim,"

"A' Wendy, kenapa ganteng sekali? Mau nggak jadi pacar Yerim?" tanya si gadis kecil yang masih duduk di bangku putih biru dengan mata berbinar.

Sontak pertanyaan itu membuat orang-orang yang ada di sana menjadi tertawa karenanya. Bisa-bisanya anak kecil yang masih sekolah menengah pertama berani menggaet anak perjaka yang sudah duduk di bangku kuliah. Ada-ada saja si Yerim.